Pasaman, SuhaNews – Ketua Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) Prof. Duski Samad menyampaikan poin penting mengenai moderasi beragama kepada pengurus FKUB, tokoh agama dan pemuda lintas agama Kabupaten Pasaman Jumat (9/9) dalam kegiatan Dialog Kerukunan Umat Beragama di Gran Malindo Hotel Bukittinggi.
Diterangkan olehnya, Moderasi, kerukunan dan artikulasi keagamaan adalah tiga konsep kunci dalam memulai dialog antar umat beragama dalam skala dan level mana saja.
Dalam Islam moderasi disebut dengan istilah wasthiyah. Wasthiyah hanya dapat berjalan bila pengetahuan yang benar, emosi yang terkendali dan sikap waspada yang tinggi dapat berjalan seiring dan simultan.
Disimpulkannya, moderasi itu sikap moderat, adil, jalan tengah dan seimbang (profesional dan proporsional. Sikap moderat bisa menjadi kunci kerukunan dan perdamaian antar umat beragama.
Namun diakui, terjadinya kekisruhan disebabkan deviasi konseptual tentang moderasi beragama.
Secara sederhana memberikan pemahaman tentang moderasi beragama, Duski Samad mengambil sampel antara kopi dan salad.
Duski mengatakan tentunya pilihan adalah salad, karena meski banyak macam buah dalam satu wadah, namun buah-buahan tersebut tetap pada bentuknya sebagai buah, dan memberikan rasa yang manis.
Artinya, Prof menjelaskan setiap umat tetap dalam agamanya, namun sikap saling menghormati dan menghargai itu yang dikatakan moderasi beragama.
Berkaitan dengan moderasi beragama yang menjadi program mandatori kepada Kementerian Agama RI corenya adalah menyiapkan umat beragama yang memiliki sikap moderat dalam mengartikulasikan dan mengekspresikan agama masing-masing. Moderasi beragama esensi pokoknya adalah untuk menjaga keutuhan bangsa yang beragam agama dan dapat hidup dengan rukun sehingga kehidupan bangsa tetap kuat dan terjaga utuh.
Menurut Guru besar UIN Imam Bonjol Padang itu untuk terwujudnya sikap moderat dan moderasi beragama ini ada 4 (empat) pandangan pokok yang hendak disatukan yakni memperkuat Wawasan Kebangsaan. Meneguhkan Kerukunan Umat Beragama. Menjaga Toleransi Umat Beragama. Dan menghargai Kearifan Lokal. Yusuf
Berita Terkait :
Facebook Comments