Pariaman, SuhaNews – Wakil Walikota Pariaman Mardison Mahyuddin buka Diseminasi Audit Kasus Stunting Tahun 2022, yang digelar oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Pariaman , Kamis (29/9) i Balarung Pendopo Walikota Pariaman,
Mardison Mahyuddin, selaku Ketua Tim Percepatan Penuruanan Stunting Kota Pariaman mengatakan bahwa Kota Pariaman selalu optimis dan mempunyai target zero stunting.
Baca juga: Cegah Stunting, Tanah Datar Bentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS)
“Penurunan angka stunting menjadi salah satu hal yang diprioritaskan di Kota Pariaman,” ujar Mardison Mahyuddin.
Kegiatan ini diikuti oleh beberapa OPD terkait dan TPPKS Kota Pariaman, Tim Pakar, Tim Teknis, Kepala Desa Kaluat, Desa Sungai Pasak dan Desa Cubadak Mentawai.
Diseminasi Audit Kasus Stunting Tahun 2022 dihadiri oleh Ketua TP PKK Kota Pariaman, Ny.Lucy Genius, OPD dilingkungan Pemko Pariama, KUA se Kota Pariaman, Camat se Kota Pariaman.
Ini menjadi begitu penting. Presiden RI telah membuat peraturan Nomor 72 Tahun 2022 tentang percepatan penurunan stunting.
“Diseminasi Audit Kasus Stunting ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengetahui penyebab resiko stunting,” tambah Mardison Mahyuddin.
Sesuai dengan hasil SSGI Tahun 2021, jelas Wawako, angka prevalensi kasus stunting di Kota Pariaman adalah 20,3 % di bawah angka prevalensi stunting Provinsi Sumatera Barat, yaitu 23,5 %.
Berdasarkan instruksi Presiden RI Joko Widodo, Tahun 2024 angka prevalensi stunting harus menyentuh angka 14 %. Oleh karena itu, sisa waktu lebih kurang 3 tahun ini, perlu sekali kerja yang ekstra untuk bisa dilakukan percepatan penurunan stunting.
“Untuk mewujudkan target yang kita harapkan, dibutuhkan koordinasi dan komitmen yang kuat dari berbagai pihak, baik dari bidang kesehatan, pangan dan gizi serta lingkungan yang memadai yaitu sanitasi, jamban keluarga dan ketersediaan air bersih serta pola asuh balita, “ ujarnya.
Sementara itu Kepala DP3AKB Kota Pariaman Gusniyeti Zaunit mengatakan bahwa tujuan dilakanakan kegiatan ini adalah untuk mengidentifikasi resiko dan penyebab pada kelompok sasaran berbasis survaeilans rutin atau sumber data lainnya.
Di samping itu, tujuan lainnya adalah untuk menemukan atau mengetahui resiko – resiko potensial penyebab langsung dan penyebab tidak langsung terjadinya stunting padacalon pengantin, ibu hamil, ibu nifas, baduta dan balita.
Kita punya beberapa strategi yang perlu dioptimalkan dalam menurunkan angka stunting di Kota Pariaman, jelas Mardison Mahyuddin, antara lain menurunkan prevalensi stunting, meningkatkan kualitas penyiapan kehidupan berkeluarga, menjamin pemenuhan asupan gizi, memperbaiki pola asuh, meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan dan meningkatkan akses air minum dan sanitasi.
“Stretegi percepatan penurunan stunting dilakukan melalui pelaksanaan kegiatan prioritas rencana aksi nasional salah satunya adalah audit kasus stunting,” tambah Mardison Mahyuddin. (Del/We)



Facebook Comments