Padang Panjang, SuhaNews – Dalam rangka memperingati Hari Amal Bhakti (HAB) Kemenag ke 76, keluarga besar lembaga Ikhlas Beramal kota Padang Panjang melakukan anjangsana ke Panti Karya Sosial Wanita (PSKW) Andam Dewi, milik Dinas Sosial Provinsi Sumatera Barat di Sukarami, Nagari Koto Gaek Guguak, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Rabu (29/12).
Kepala Panti Karya Sosial Wanita Andam Dewi, yang diwakili Kasi Pelayanan Kebutuhan dan Keperluan (PKK), Ermansyah Aks, MM, bahwa penghuni Panti PSKW Andam Dewi, tidaklah semata wanita PSK yang ditangkap oleh Petugas Satpol PP diberbagai daerah di Sumbar atau titipan Polda Sumbar, namun juga dari wanita yang minta dibina oleh keluarganya.
“Jadi selama ini banyak masyarakat yang salah persepsi, bahwa seluruh penghuni panti ini hanya semata wanita Pekerja Seks Komersil (PSK). Tetapi banyak juga mereka yang dihantar oleh saudara mereka, karena berbagai alasan untuk dilakukan pembinaan,” sebut Ermansyah, yang didampingi beberapa orang penghuni panti yang diantar oleh keluarganya sendiri untuk dibina, Rabu (29/12/2021).
Dari kegiatan Anjangsana Kankemenag Kota Padang Panjang, diketahui bahwa rata-rata wanita muda (ABG) penghuni panti PSKW Andam Dewi adalah anak-anak korban broken home atau keluarga yang orang tuanya berpisah dan juga karena masalah ekonomi.
“Sementara akibat orang tuanya bercerai, anak-anaknya yang harus menjadi korban, sehingga mereka nencari jalan sendiri-sendiri dan berkumpul bersama anak-anak nakal teman sebayanya,” ujar Ermansyah.
Saat ini, para penghuni panti yang menyandang masalah sosial, dibina di dalam panti dengan berbagai kegiatan. Pihaknya menyebutkan bahwa komplek panti itu terdapat dua wisma utama untuk tempat tinggal penghuni panti, yang masing-masing Wisma terdiri dari 5 ruang kamar tidur dan setiap kamar tidur terdapat dua kasur untuk dua warga binaan.
Selama berada di dalam Panti Andam Dewi, seluruh wanita penyandang sosial warga binaan itu mendapatkan berbagai bekal keterampilan seperti menjahit, bordir, pelatihan memasak, membuat berbagai souvenir dan lain sebagainya.
“Program ini juga mendapat bimbingan konseling, melaksanakan ibadah salat berjamaah, mendengarkan ceramah agama dari ustadz, olahraga dan aktivitas kegiatan positif lainnya,” terang Ermansyah.
Selain itu, seluruh warga binaan tersebut juga mendapatkan jatah makan tiga kali sehari, dengan menu makanan yang bervariasi. Umumnya mereka berada di dalam panti selama enam hingga delapan bulan atau ada pihak ketiga yang menjamin.
Pihak Panti Andam Dewi juga akan memulangkan wanita warga binaan kedaerah asal mereka masing-masing, jika dinilai telah layak, serta mampu dan cakap untuk berdikari sendiri atau memulai hidup baru dengan bekal keterampilan yang diterima selama berada didalam panti.
Program rehabilitas dan pembinaan dilakukan dalam rentang waktu selama 6 hingga 8 bulan, selama program berjalan, mereka diberikan berbagai macam pelatihan. “Rehabilitas yang dilakukan adalah menyangkut pembinaan fisik, kepribadian, mental, sosial dan keterampilan serta spritual,” jelas Ermansyah yang didampingi stafnya Fuji dan Weni.
Panti Sosial Andam Dewi bertujuan mereka dididik untuk bisa keluar dari kebiasaannya dan dibekali dengan keterampilan agar bisa mandiri dan tidak lagi kembali ke dunia malam,” tukasnya.
“Setelah pembinaan selesai, semua wanita itu akan dipulangkan ke keluarganya dan diberikan modal berupa barang-barang yang bisa digunakan untuk menyambung hidup. Peralatan itu biasanya berupa mesin jahit atau alat memasak, tergantung keterampilan yang dikuasainya selama menjalani masa rehabilitasi,” sebut Ermansyah.
“Kemudian warga binaan juga diberikan bimbingan mental terkait dengan ibadah, seperti melaksanakan sholat lima waktu, belajar membaca, menulis, dan menghafal Al-Qur’an serta praktek ibadah lainnya,” pungkasnya.
Menanggapi penjelasan Pihak Panti, Kakankemenag menilai bahwa, “setiap orang berkesempatan untuk berubah, dan dengan rehabilitasi ini diharapkan mereka tak kembali lagi ke dunia kelam dan bisa hidup mandiri dengan selayaknya,” ujar Kakan Kemenag H. Alizar diamini oleh seluruh peserta rombangan Anjangsana dari Kantor Kementerian Agama Kota Padang Panjang .
Kakan Kemenag dalamnya sambutannya menyampaikan bahwa “setidaknya ada tiga tugas negara yang kita bahas pada saat ini, memberikan kesejahteraan kepada rakyat, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan memberikan rasa aman,” ujarnya.
“Selaras dengan itu maka lahirlah panti sosial untuk membina generasi muda harapan bangsa, diantaranya Panti Sosial Karya Wanita Andam Dewi Sukarami,” tutur Kakan Kemenag.
Selanjutnya dalam tausiyahnya Buya H. Alizar menyampaikan bahwa, “setidaknya ada tiga hal yang harus diisi yakni perut, dada dan kepala. Perut dengan makanan, dada dengan iman, dan kepala dengan pengetahuan,” tukasnya.
Kemudian Buya H. Alizar Datuak Sindo Nan Tongga mengisahkan Shirah (Sejarah) Sahabat Umar bin Khattab sebelum masuk Islam untuk diambil i’tibarnya (manfaatnya). Adi | Moentjak
Berita Terkait :
Facebook Comments