SuhaNews – Warga Nagari Tigo Koto Silungkang, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam dikagetkan dengan matinya tujuh ekor anjing milik mereka.
“Anjing itu mati diduga akibat dimangsa harimau Sumatera dalam rentang waktu satu bulan belakangan,” ujar Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Agam Ade Putra.
Usai menerima laporan, jelas Ade Putra, Tim BKSDA Resor Agam mendatangi tempat kejadian. Pada saat bersamaan juga menangani konflik antara manusia dan satwa harimau di Jorong Cubadak Lilin, Nagari Tigo Balai, Kecamatan Matur yang telah menimbulkan korban ternak sebanyak enam ekor.
“Tim BKSDA yang didampingi perangkat nagari setempat melaksanakan wawancara dengan saksi mata dan pelapor,” ujara Ade Putra, Selasa (27/4/2021).
Dari hasil pengumpulan data, jelasnya, sebanyak tujuh ekor anjing milik warga setempat mati karena dimangsa satwa liar yang diduga jenis harimau sumatra.
Berdasarkan pengakuan pemilik Anjing, Novi (40 tahun), jelas Ade Putra, dua ekor anjing miliknya dimangsa bergiliran pada malam berbeda. Anjing tersebut diterkam dan diseret dari pondoknya ke arah pinggir ladang. Di sekitar lokasi ditemukan jejak menyerupai tapak kaki harimau.
“BKSDA belum dapat menyimpulkan, apakah harimau yang menyerang anjing tersebut merupakan individu yang sama dengan harimau yang menerkam ternak kerbau warga di Matur beberapa hari lalu,” katanya, sebagaumana dilansir IndeksNews.
Tim sudah melakukan identifikasi untuk mencari dan mengumpulkan data-data, tanda keberadaan satwa berupa jejak, cakaran dan kotoran untuk memastikan jenis dan individu satwa.
Sebelumnya sejak awal Maret sampai pertengahan April ini, warga Jorong Cubadak Lilin dan Jorong Sari Bulan Nagari Tigo Balai, Kecamatan Matur menemukan kerbau dalam kondisi mati sebanyak dua ekor dan terluka sebanyak empat ekor.
“Tim BKSDA yang sudah melakukan pengusiran sejak bulan Maret lalu, akhirnya memutuskan melakukan evakuasi satwa dengan memasang perangkap sebanyak dua unit,” bebernya. (*)
Facebook Comments