Isi Kegiatan Sesudah Zuhur, H. Eri Iswandi Sampaikan Tausiah

Bukittinggi, SuhaNews – Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi menggelar berbagai kegiatan sesudah Shalat Zuhur, diantaranya Tahsin Al-Qur’an dan Tausiah.

Kegiatan ini dikoordinir Seksi Bimas Islam. Senin (27/03) tausiah perdana sesudah Zuhur disampaikan Kakan Kemenag Kota Bukittinggi, H. Eri Iswandi. Hal ini dalam rangka meningkatkan Ibadah pada bulan suci Ramadhan 1444H / 2023 M.

Baca juga: Tausiyah Ramadhan: Sampai Kapan Kita Harus Beribadah?

“Aku mendengar Abu Humaid yang waktu itu sedang bersama sepuluh sahabat Rasulullah SAW dan salah seorang di antara mereka adalah Abu Qatadah bin Rib‘i berkata, “Aku yang paling tahu tentang sholat Rasulullah SAW dibanding kalian,” ujar H. Eri Iswandi mengutip sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Humaid As Saidi,

Para sahabat berkata, “Tetapi dibanding dengan kami, engkau bukanlah orang yang lebih dulu bersama Rasulullah, dan tidak lebih banyak dari kami dalam menghadiri ceramah beliau.”

Dia menjawab, “Memang benar.” Mereka berkata, “Kalau memang demikian, coba jelaskan kepada kami!”

Dia berkata, Beliau (Nabi SAW )

وَعَنْ أَبي حُمَيْدٍ السَّاعِدِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: رَأَيْتُ النَّبيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إذَا كَبَّرَ جَعَلَ يَدَيْهِ حَذْوَ مَنْكِبَيْهِ، وَإذَا رَكَعَ أَمْكَنَ يَدَيْهِ مِنْ رُكْبَتَيْهِ، ثمَّ هَصَرَ ظَهْرَهُ، فَإذَا رَفَعَ رَأَسَهُ اسْتَوَى حَتَّى يَعُودَ كُلُّ فَقَارٍ مَكَانَهُ، فَإذَا سَجَدَ وَضَعَ يَدَيْهِ غَيْرَ مُفْتَرِشٍ وَلاَ قَابِضِهِمَا، وَاسْتَقَبَلَ بِأَطْرَافِ أَصَابعِ رِجْلَيْهِ القِبْلةَ، وَإِذَا جَلَسَ فِي الرَّكْعَتيْنِ جَلَسَ عَلَى رِجْلِهِ اليُسْرَى وَنَصَبَ اليُمْنَى، وَإذَا جَلَسَ فِي الرَّكْعَةِ الأَخِيْرَةِ قَدَّمَ رِجْلَهُ الْيُسْرَى وَنَصَبَ الأُخْرَى، وَقَعَدَ عَلَى مَقْعَدَتِهِ. أَخْرَجَهُ الْبُخَارِيُّ.

Dari Abu Humaid As-Sa’idi radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertakbir dan beliau mengangkat kedua tangannya sejajar dengan kedua bahunya.

BACA JUGA  Gubernur Mahyeldi Kukuhkan Yayasan Waqaf Berkah Bersama Koto Sani

Apabila rukuk, kedua tangannya menggenggam kedua lututnya, kemudian meratakan punggungnya. Apabila beliau mengangkat kepalanya dari rukuk, beliau berdiri tegak hingga tulang-tulang punggungnya kembali ke tempatnya semula.

Apabila beliau hendak sujud, maka beliau meletakkan kedua tangannya tanpa meletakkan lengan di lantai dan tidak mengepalkan jari-jarinya, serta menghadapkan ujung jari-jari kakinya ke arah kiblat.

Apabila duduk pada rakaat kedua, beliau duduk di atas kakinya yang kiri dan meluruskan (menegakkan) kaki kanan. Apabila duduk pada rakaat terakhir, beliau memajukan kakinya yang kiri (di bawah betis kanan) dan meluruskan (menegakkan) kaki yang kanan dan beliau duduk dengan pinggulnya.

”(Dikeluarkan oleh Al-Bukhari No. 828 dan Abu Daud, No. 731. Kata H. Eri Iswandi mengutip hadist yang diriwayatkan Abu Humaid As Saidi,.

Kita mengetahui bahwa sahabat Rasulullah SAW tidak langsung membantah apabila ada yang mengatakan tahu tentang sesuatu, akan tetapi mereka mendengarkan penjelasannya terlebih dahulu.

Sahabat Rasulullah SAW sering melakukan Muraja’ah (Pengulangan) untuk mengukur kebenaran apa yang didengar dan di lihatnya (Syafrial)

Baca juga: Tausiyah, Latihan Mental Santri TPQ Assalam Salayo di Bulan Ramadhan 1444 H

zuhur zuhur zuhur zuhur 

Facebook Comments

- Advertisement -
- Advertisement -