Pasaman, SuhaNews. MoU membina desa di wilayah perbatasan Provinsi Sumatera Barat dan Sumatera Utara dilaunching Senin (16/12) melibatkan dua Kanwil Kemenag.

Penandatanganan kerjasama yang dilakukan Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Sumbar dan Kanwil Kemenag Sumut berlangsung di Desa Ranjau Batu Kecamatan Muarasipongi Kabupaten Mandailing Natal (Madina) Provinsi Sumut tepat diperbatasan kedua provinsi.

Mewakili Kepala Kanwil, Kepala Bidang Penerangan Agama Islam Zakat dan Wakaf Maswar menyambut baik terciptanya kerjasama pembinaan desa di wilayah batas antara Kabupaten Pasaman dengan Madina juga dengan Kabupaten Pasaman Barat ini.

Menurutnya, pembinaan yang dilakukan nantinya oleh para penyuluh agama Islam fungsional dan non PNS kedua kabupaten akan memberikan nilai positif terwujudnya masyarakat yang taat dengan ajaran agama slam, terhindarnya dari pengaruh-pengaruh ajaran sesat juga faham radikal.

Maswar menganggap adanya perbatasan dan perbedaan adat budaya namun bukan merupakan penghalang untuk sama-sama bekerja dalam membina ummat untuk menjalankan syariat sesuai tuntunan al quran dan hadits.

Dimintanya baik penyuluh agama Pasaman dan Madina bersama-sama memberikan pencerahan kepada masyarakat dan mengantisipasi, memantau masuknya faham-faham yang salah lagi menyesatkan.

Kepala Kankemenag Kabupaten Pasaman Dedi Wandra didampingi Kasi Bimas Islam Hasyyunil menambahkan, jalinan ini tidak hanya dalam hal bekerja tetapi juga akan merekatkan ukhuwah sesama keluarga besar Kemenag.

Dedi Wandra juga mengatakan adanya kerjasama pembinaan yang dilakukan penyuluh agama Islam ini akan mewujudkan visi kedua daerah, apalagi Pasaman yang mengedepankan visi mewujudkan masyarakat agamis dan berbudaya.

Sebelumnya, Kabid Penais Zawa Kanwil Sumut Abdul Manan dan Kepala Kankemenag Kabupaten Madina Zainal Arifin mengatakan jalinan kerjasama Sumut dengan Sumbar ini adalah anugerah dari Allah SWT, apalagi ini merupakan sejarah yang sudah terjadi dari masa presiden Suokarno.

Hemat Abdul Manan melalui proses ini akan mendapatkan tercegahnya masyarakat dari faham radikalisme yang lagi marak baik itu tersebar dari media sosial, termasuk yang pernah ditemui di wilayah Sumut ini.

Lebih lanjut, Abdul Manan mengatakan melalui program Kemenag ini dapat menciptakan kebersamaan ummat dan moderasi beragama.

Dirinya juga meminta para agent of change kedua daerah dapat berperan menjembatani kebutuhan pembinaan masyarakat baik itu bidang agama, perekonomian, pertanian dan lainnya. Mereka bisa memberikan jalan tercapainya kebutuhan-kebutuhan tersebut.
Sembari itu, Abdul Manan menekankan agar para penyuluh bisa berbuat yang terbaik untuk ranah Madina yang beradat dan taat juga ranah Pasaman.

Sementara itu Zainal Arifin dan Penyelenggara Syariah Yahya mengakui penting kerjasama pembinaan ini dilakukan mengingat derasnya arus informasi dan globalisasi yang bisa saja berdampak terhadap perubahan cara hidup, dan sosial keagamaan.

Pelaksana tugas Kepala Kemenag Madina itu menganggap daerah batas itu rentan dengan terjadinya konflik dan masuknya pengaruh-pengaruh yang merusak, maka perlu peranan penyuluh agama Islam.

Yahya melanjutkan, nantinya para penyuluh kedua daerah akan melaksanakan program-program Kemenag yakni himbauan shalat berjamaah di masjid, gerakan maghrib mengaji yang telah berjalan baik di Pasaman dan Madina, juga pemberantasan buta huruf baca Al Quran.

Lagi, melakukan bimbingan tentang penyelenggaraan fardhu kifayah, penyelenggaraan pembinaan imam dan khatib, pencegahan terhadap penyalahgunaan narkotika dan aliran sempalan serta pembinaan keluarga sakinah.

Liputan humas, Kepala KUA Rao, Rao Utara, penyuluh agama Islam non PNS kedua kecamatan dan tiga penyuluh PNS turut bersama rombongan hadir dalam acara launcing. Dan kedatangan disambut dengan persembahan sejumlah kesenian daerah gordang sembilan itu.

reporter : Yusuf  editor : Moentjak