spot_img

Ketika Balon Wako Solok Berburu Partai dan Pasangan

SOLOk – Beberapa saat menjelang pendaftaran pasangan calon (paslon) ke KPU, warga Kota Solok belum mengetahui kepastian paslon yang bakal bertarung pada pilkada serentak 9 Desember 2020 karena belum juga mendapatkan rekomendasi dari DPP Partai.

Yutris Can- Irman Yefri Adang sudah mendapatkan lampu kuning dari Partai Golkar, Demokrat dan PAN, dengan adanya komunikasi atau pertemuan ketiga Ketua Partai ini, namun sekali lagi baru lampu kuning. DPD seperti tidak berdaya, ketika DPP memilih balon lain.

Sejak awal sudah ada tiga pasang yang muncul ke permukaan, selain pasangan Yutris Can- Irman Yefri Adang, ada Ismael Koto-Edi Candra, dan Reinier- Andri Maran. Setelah Yutris ‘Boris’ Can mendapatkan lampu kuning didukung oleh tiga partai, dua pasangan lainnya belum mendapatkan hal yang sama.

Dalam polling SuhaNews, pasangan Ismael Koto- Edi Candra masih mendapatkan suara terbanyak. Namun deklarasi pasangan ini belum dilakukan. Berbeda dengan pasangan Gubernur-Wakil Gubernur Nasrul Abit- Indra Catri yang juga diusung  Partai Gerindra sudah terlebih dahulu mengumumkan ke publik. Sementara untuk Balon Wali Kota Solok, Gerindra belum dipublis ke publik.

Paslon Ismael Koto – Edi Candra masih membutuhkan koalisi. Belum jelas partai yang bakal mengusung paslon ini. Sama halnya dengan Reinier- Andri Maran yang membutuhkan beberapa partai pengusung.

Waktu memang masih ada, tetapi kian mepet. Kemnbalinya Zul Elfian, sang petahana tentu saja mempengaruhi eskalasi politik di Kota Kecil ini. Wali Kota Solok ini konon bakal diusung partai NasDem  dan partai koalisi lainnya pun masih dicari.

Dari ota lapau di Kota Solok,  ada yang memprediksi kalau nantinya hanya tiga paslon yang bakal bersaing, yakni Ismael Koto- Edi Candra, Yutris Can- Irman Yefri Adang dan Zul Elfian – ???.  Sementara pasangan Reinier- Andri Maran bakal kesulitan mendapatkan partai pengusung.

BACA JUGA  Walikota Deri Asta Buka MTQ ke-33 Tingkat Desa Tumpuk Tangah

Namanya juga ota lapau, kadang prediksi meleset jauh. Apalagi bola masih bergulir di lapangan. Makin liar. Bisa jadi pasangan yang saat ini dianggap sudah kokoh, goyah menjerlang pendaftaran ke KPU. Politik kadang seperti bermain bilyar, liar dan sulit diduga oleh lawan ke mana arah bola.

Jika prediksi paota ini terbukti, maka sama saja dengan kembali terjadi persaingan menuju rumah bagonjong di Lubuk Sikarah ini ketat seperi pilkada 2015 silam. Masyarakat tentu akan berpikir ulang untuk memilih orang yang tepat untuk memimpin Kota Solok lima tahun ke depan.

Masyarakat sudah bisa melihat plus-minus setiap paslon. Tiga atau empat pasangan balon sudah memilki jejak langkah masing-masing. Yutris Can dikenal sebagai politisi Partai Golkar dan selama tiga periode menjadi Ketua DPRD Kota Solok. Ismael Kota dikenal sebagai pamong senior, politisi dan pebisnis, Zul Elfian juga pamong senior,  mantan Wakil Wlaikota dan kini Wali Kota Solok, Reinier pun sebelum terpilih sebagai Wakil Wali Kota mendampingi Zul Elfian dikenal sebagai pengusaha.

Ketika para kandidat atap balon (bakal calon) Wali Kota Solok berburu rekomendasi DPP Partai pengusung, tidak ada salahnya warga kota Solok berburu jejak langkah para balon. Jika nanti para balon ini yang bersaing mendapatkan BA 1 P, maka warga tinggal menetapkan pilihannya saat masuk bulik suara.

Selamat berburu, semoga Kota Solok Serambi Madinah makin jaya. Wewe

Baca Juga:

Facebook Comments