Khatib Jumat di MTsN 2 Solok, Syahrul Wirda: Jadikan Sosok Baginda Nabi Muhammad SAW Sebagai Suri Tauladan

Koto Baru, SuhaNews – H. Syahrul Wirda, mantan Kakanwil Kemenag Sumbar, Kanwil Kemenag Sumatera Utara yang juga pernah menjabat Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Solok, didaualat sebagai Khatib Jumat di MTsN 2 Solok, Jumat (22/9).

Sholat Jum’at di MTsN 2 Solok dengan Khatib Ustadz Buya Drs. Syahrul Wirda, MM dengan kajian Jadikan Sosok Baginda Nabi Muhammad SAW sebagai Suri Tauladan yang sempurna.

Setiap orang membutuhkan seorang teladan dalam kehidupannya. Karena Al-Quran telah mengajarkan kepada kita bahwa hanya Rasulullah, Muhammad SAW yang wajib dijadikan teladan. Allah SWT berfirman:

لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِى رَسُولِ ٱللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُوا۟ ٱللَّهَ وَٱلْيَوْمَ ٱلْءَاخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرًا

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS. Al-Ahzab [33]:21)

Khatib Jumat di MTsN 2 Solok, Syahrul Wirda: Jadikan Sosok Baginda Nabi Muhammad SAW Sebagai Suri Tauladan 1

Ada berapa keteladanan Nabi Muhammad SAW yang harus kita teladani,

Pertama, Keteladanan dalam Beribadah

Nabi Muhammad SAW adalah sosok manusia paling sempurna (insan kamil), beliau selalu menjaga kewajibannya sebagai hamba Allah, yaitu beribadah kepada Allah Swt. Meskipun beliau sudah dijamin oleh Allah Swt masuk surga, beliau tetap beribadah kepada Allah dengan sangat tekun.

Kedua, Keteladanan dalam Akhlak

Dalam diri Nabi Muhammad SAW terkumpul sifat utama, yaitu rendah hati, lemah lembut, jujur, tidak suka mencari-cari cacad orang lain, sabar, dan tidak angkuh, santun, dan tidak mabuk pujian. Nabi Muhammad SAW selalu berusaha melupakan hal-hal yang tidak berkenan di hatinya dan tidak pernah berputus asa dalam usaha. Ketika Aisyah ditanya tentang akhlak Nabi Muhammad SAW, ia menjawab “akhlaknya adalah Al-Qur’an” (HR Ahmad dan Muslim).

BACA JUGA  Tinggalkan Liverpool, Sadio Mane Berlabuh di Bayern Munich

Sejak masa muda, Nabi Muhammad SAW telah dikenal dengan kejujuran, amanat, kesabaran, ketegaran, dan kedermawanan. Dalam kesabaran dan kerendahan diri beliau dan dalam keagungan akhlak beliau tak tertandingi. Dalam memaafkan, beliau tidak ada bandingannya. Ketika mendapatkan gangguan dan cemoohan masyarakatnya, beliau hanya berkata “Ya Allah, ampunilah kaumku, karena mereka tidak mengetahui.” Beliau selalu mengharapkan kebaikan seluruh umat manusia, penyayang dan belas-kasih terhadap mereka.

Ketiga, Ketedalanan dalam Berdakwah

Sebagai seorang da’i (pendakwah) Nabi Muhammad SAW adalah teladan utama bagi setiap pendakwah. Metode dakwah yang diajarkan oleh Nabi SAW yaitu bersifat bijaksana dan tidak mempersulit. Buah dari dakwahnya dapat dilihat dari tersebarnya Islam di Jazirah Arab. Dalam kurun masa kurang dari 23 tahun, Islam mampu berkembang dengan pesat di tengah kondisi Jahiliyah masyarakat Arab yang cukup parah.

Keempat, Keteladanan di tengah-tengah masyarakat

a. Ramah dalam pergaulan; Beliau sangat ramah terhadap siapa pun. Tidak ada kesan takut bagi siapa saja yang ingin menghadapnya. Setiap kali beliau diajak bicara sangat serius mendengarkannya. Bila menghadapi orang yang lemah dan miskin, Beliau tetap menghormatinya tanpa merendahkan sedikitpun. Beliau tidak banyak berbiacara dan tidak pernah memotong pembicaraan seseorang kecuali ia berbicara kebatilan. Beliau tidak pernah mencela dan mencerca seseorang.

b. Rendah hati dalam bermasyarakat; Meskipun beliau memiliki posisi tinggi di sisi Allah dan manusia, akan tetapi beliau tidak mengagungkan diri di tengah-tengah kaumnya, malah merendahkan diri tanpa harus merasa terhina. Perendahan diri yang disenangi oleh sahabat-sahabat beliau, sebagaimana mereka cinta pada keluarga serta putra-putra beliau. Beliau tidak pernah menentukan tempat duduk khusus bagi dirinya. Beliau memperlakukan masyarakat sedemikian rupa sehingga mereka merasa dirinya adalah orang termulia di sisi beliau.

BACA JUGA  H. Irwan; Hilangkan Sifat Kehewanan Melalui Penyembelihan Hewan Kurban

c. Senang bermusyawarah; Nabi Muhammad SAW selalu mengajak para sahabatnya untuk bermusyawarah dalam memutuskan suatu masalah. Apabila para sahabatnya telah memberikan pertimbangan kepadanya, maka beliau mengambil pendapat yang dinilainya paling tepat, sambil memuji kepada orang yang mengemukakan pendapat tersebut, sebagai dorongan agar dia lebih bersemangat, juga sebagai bentuk penghargaan kepadanya. syahrul syahrul syahrul syahrul

Kegiatan Jumat merupakan program Madrasah yang didukung penuh oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Solok, ujar Kepala MTsN 2 Solok H. Maidison, S.Pd.

Ditambahkan H. Maidison, kehadiran mantan Kakanwil Kemenag Sumbar merupakan hal yang luar biasa “terimakasih telah memberikan tauzaiah yang sangat bermanfaat bagi peserta didik MTsN 2 Solok, semoga menjadi motivasi untuk generasi emas Yang akan datang”. Ujarnya.

BErita Terkait :

Facebook Comments

- Advertisement -
- Advertisement -