Manduo Puluah Tujuah, Tradisi nan Masih Lestari di Gantung Ciri

Gantung Ciri, SuhaNews. Surau Celek terletak di jorong Baringin, merupakan salah satu dari belasan tempat ibadah yang ada di nagari Gantung Ciri Kab. Solok. Di surau ini tradisi manduo puluah tujuah yang ada di bulan Ramadhan masih dijaga dan dilestarikan setiap kali bulan suci ini datang.

Manduo puluah tujuah, tradisi untuk menyambut datangnya malam ke 27 di bulan Ramadhan. Acara syarat makna ini untuk mengajak masyarakat untuk memperbanyak ibadah dana amalan baik di ujung Ramadhan. Salah satunya menanti datangnya Lailatul Qadar di malam ganjil, sepuluh malam terakhir.

BACA JUGA  Masjid Raya Tiku Sediakan Makanan Gratis Setiap Jumat

Nasri Panghulu Kayo, pengurus Surau Pincuran Celek, kepada SuhaNews menyebutkan, ini merupakan sebuah tradisi turun temuran yang masih lestari.

“Kami terus melestarikannya dengan mengajak dan melibatkan generasi muda, bahwa manduo puluh tujuah, salah satu cara menikmati indahnya Ramadhan,” ujar Nasri.

BACA JUGA  Pencarian 2 ekor Harimau Yang Belum Tertangkap Dilanjutkan

Ia menyebut, rangkaian acara juga diisi dengan tausiah oleh ustadz Yusri dari Pesantren Syaikh Abdul Aziz Koto Hilalang. Setelahnya dilanjutkan dengan barazanji (sholawat dalam cerita nabi Muhammad) dan ditutup dengan makan sahur bersama.

Manduo Puluah Tujuah, Tradisi nan Masih Lestari di Gantung Ciri 1

Untuk sahur, para ibu di sekitar surau Pincuran Celek dengan swadaya dan sukarela menyiapkan makanan. Ini juga untuk merajut silaturrahmi dengan memasak bersama.

reporter : Rendi|Hengki editor : Moentjak

Berita Terkait : 

Facebook Comments

- Advertisement -
- Advertisement -