Padang Panjang, SuhaNews – Bertempat di Gedung Pertunjukkan Hoeriyah Adam, ISI Padang Panjang, Sebanyak 130 Santri Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang ikuti wisuda tahfiz Qur’an dan Hadits Arba’in, Mi’ah Bukhari hari ini. Sabtu (27/04).
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Pimpinam Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatra Barat sekaligus ketua Badan Pembina Pesantren Kauman, Drs. H. Apris Yaman, MM. Dalam sambutannya Apris mengatakan bahwa sebagai lembaga pendidikan, pesantren Kauman saat ini telah menjelma menjadi salah satu destinasi pendidikan berbasis agama di Minangkabau.
Hal ini sebutnya tidak terlepas dari setiap program pembentukan karakter yang terus dilahirkan oleh pihak pesantren Kauman. Ia juga menyampaikan kemajuan pesantren dapat dilihat dari output atau lulusan pesantren yang sudah tersebar, baik di dalam negri maupun luar negri.
Kemajuan luar biasa Pesantren Kauman sebut Apris juga menempatkan pesantren yang berada di Komplek Perguruan Kauman Padang Panjang ini menjadi yang terbaik dari sembilan pesantren Muhammadiyah yang ada Sumbar.
” Di Sumatra Barat sendiri ada sembilan pesantren Muhammadiyah. Menurut laporan dari badan pembina pesantren Muhammadiyah, Pesantren Kauman berada dalam urutan pertama atau terbaik. Semua tidak terlepas dari program pembentukan karakter santrinya,” ungkapnya.
Apris juga menyatakan, keberadaan Kauman terus menjadi kebanggaan Muhammadiyah. Tetapi, tegasnya, tidak berhenti sampai di situ. Bersama BPP, PWM Sumbar dan PDM Pabasko, tegasnya, Kauman akan terus melakukan lompatan-lompatan menuju kemajuan, termasuk menjadi pesantren berkelas internasional.
“Dalam dua tahun ini, Kauman kita targetkan seribu santri. Melihat dari antusiasme masyarakat, mencapai target itu tidak terlalu sulit bagi Kauman. Tapi kita harus menyiapkan sarana dan prasarananya terlebih dahulu,” sebutnya.
Sejalan dengan itu, Dr. Derliana dihadapan wali santri dan seluruh santri Kauman mengatakan dalam sambutannya bahwa pihaknya akan terus mempersiapkan diri menjadi pesantren berskala Internasional jelang usia satu Abad pesantren. Setiap tahunnya sebutnya pesantren yang berada di komplek perguruan Kauman Padang Panjang ini terus melahirkan program -program baru untuk meningkatkan mutu serta kualitas bagi tenaga pendidik, kependidikan serta para santrinya.
Derliana juga menyampaikan bahwa salah satu program tersebut adalah dengan adanya Khatam Hadits Arba’in serta Mi’ah Bukhari ke 2. Khatam Hadits Arba’in dan Mi’ah Bukhari sendiri merupakan syarat kelulusan santri selaian hafalan Al Qur’an.
“Ini adalah tahun kedua kita khatam hadits Arba’in dan Mi’ah Bukhari. Dalam Syarat kelulusan kita santri mesti memahami dan mampu menghafal hadits-hadits Arba’in dan Mi’ah. Di samping itu kewajiban mereka juga menghafal Al Qur’an,” sebutnya.
Derliana juga menambahkan bahwa program Hadits tersebut merupakan bentuk upaya pesantren dalam menjawab tantangan zaman dan juga tuntutan persyarikatan. Ia mengatakan dalam upaya menjadikan pesantren berskala Internasional, para santri harus menguasai tidak hanya Al Qur’an tapi juga Hadits.
Ditambahkannya bahwa, para wisudawan kali ini dinyatakan lulus sesuai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) berstandar tinggi, sebagai langkah menuju pesantren berkelas internasional itu. Maka dari itu untuk mencapai ke arah sana tentu pihaknya sangat membutuhkan dukungan baik itu dari Internal maupun eksternal.
“Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang akan menjadi pesantren berskala internasional, sesuai amanat Persyarikatan Muhammadiyah. Dukungan internal dan eksternal menjadi penguat tekad kami dalam mewujudkan niat itu,” ujarnya.
Dikatakannya juga bahwa saat ini Madrasah Tsanawiyah Kulliyatul Mubalighien dan Madrasah Aliyah Kulliyatul Muballighien, bersatu menjadi sebuah kekuatan baru, di bawah naungan Pesantren Kauman Muhammadiyah Kauman.
“Kulliyatul Muballighien adalah nama besar yang terus kita rawat. Inilah cikal bakal pesantren hebat bernama Kauman, setelah sebelumnya diawali dengan Tabligh School yang pertama kali dipimpin Buya Hamka,” ungkapnya.
Sedangkan nama besar Kulliyatul Muballighien juga terkait erat dengan kejayaan masa lalu Kauman, karena telah banyak melahirkan pemimpin dan pengembang Muhammadiyah ke nusantara dan mancanegara.
Derliana juga menceritakan bahwa Kulliyatul Muballighien juga pernah dipimpin ahli ilmu falaq terkenal Buya Haroun ‘l Ma’any, dan ulama besar Buya H. Djohan Nurdin. Nama-nama hebat seperti AR Soetan Mansoer, RI Dt. Sinaro Panjang, dan SJ St. Mangkuto juga tak bisa dilepaskan dari madrasah yang kini menjadi Pesantren Kauman tersebut.
Menurut Derliana, saat ini santri Kauman berasal dari 17 provinsi di Indonesia dan negara-negara tetangga. Khusus yang mengikuti wisuda kali ini, ujarnya, berjumlah 130 orang, berasal dari 91 santri tingkat aliyah dan 39 santri tingkat tsanawiyah.
“Enam di antaranya memiliki hafalan sebanyak 30 juz,” katanya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Padang Panjang, diwakili Kasi Pesantren dan Madrasah Syaiful Arifin, sangat mengapresiasi perkembangan Pesantren Kauman dalam lima tahun belakangan.
“Perkembangannya sangat pesat. Ini menjadi fenomena kepesantrenan yang amat menarik diteliti. Kemajuan yang luar biasa terebut diharap mampu memberi inspirasi, sehingga apa yang menjadi kekhawatiran kita terhadap pendidikan generasi muda, bisa terjawab dengan tepat,” ujarnya.
Bagi Ketua PDM Pabasko Musriadi, Pesantren Muhammdiyah Kauman tidak saja jadi kebanggaan masa lalu dan hari ini, tetapi juga harapan kejayaan persyarikatan di masa mendatang.
“Kami sangat mengapresiasi semangat berinovasi mudir bersama majlis guru dan jajaran. Semoga kejayaan masa depan itu, bisa kita raih mulai hari ini,” ucapnya.
Untuk itu, dia mengingatkan, kerjasama dan kolaborasi yang baik dengan semua pihak harus tetap diperkuat, termasuk dengan sesama lembaga pendidikan Muhammadiyah di Kauman, dan jajaran cabang serta ranting Muhammadiyah di Daerah Pabasko.
Hadir pada kesempatan itu memberi dukungan Sekretaris BPP Afdi Efendi, Wakil Ketua BPP yang juga Pengurus Alumni Kulliyatul Muballighien Kauman Drs. Yandri Naga, dan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Padang Panjang Basko Musriadi Musanif, S.Th.I. Para pimpinan pesantren, kepala madrasah, wali santri yang wisuda, dan undangan lainnya, ikut memadati gedung pertunjukan berkelas nasional itu.
Usai wisuda tahfidz, kegiatan dilanjutkan dengan perpisahan dan pengembalian santri kepada orangtua, khusus bagi mereka yang telah menyelesaikan pendidikan tahun ini, baik tingkat tsanawiyah maupun aliyah. JDW
Berita Terkait :
Facebook Comments