Lima Puluh Kota, SuhaNews — media Digembleng hingga hari ke tiga, peserta Pelatihan Di Wilayah Kerja (PDWK) guru madrasah se Kabupaten Lima Puluh Kota masih semangat mengikuti diklat yang membahas Metodologi Pembahasan. Diklat yang disajikan dalam bentuk ceramah, diskusi, diskusi kelompok, dan pemaparan hasil diskusi kelompok, menjadikan peserta semakin antusias. media
Selama tiga hari ini peserta menerima materi diklat dari Widyaiswara Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan (BDK) Padang, Nefri Leni, S.E., M. Pd. Dalam materi yang diberikan, Widyaiswara ramah ini membeberkan materi Konsep Metodoligi Pembelajaran dan Model-Model Pembelajaran.
Dalam materi yang disampaikan, secara umum Wiyaiswara menyampaikan bahwa dalam penyampaian materi kepada peserta didik harus dengan metode yang tepat dan mudah dipahami. Kemudahan peserta didik memahami materi pembelajaran sangat tergantung kepada media pembelajaran yang digunakan.
“Penggunaan Media Pembelajaran yang tepat akan memudahkan peserta didik dalam memahami materi yang sulit. Media Pembelajaran ini erat kaitannya dengan kretaifitas tenaga pengajar. Media Pembelajaran yang inovatif akan lahir dari tenaga pengajar yang kreatif. Semakin kreatif tenaga pengajar menciptakan dan mencari media pembelajaran, akan semakin mudah menyampaikan materi kepada peserta didik, tentunya Media Pembelajaran ini harus yang efektif dan efisien,” ungkap Nefri Leni.
“Proyek materi yang disampaikan kepada peserta didik tidak bisa dalam sekali pertemuan. Minimal dua kali pertemuan. Ada beberapa syintak atau langkah-langkah dalam penerapan model Projek Based Learning, diantaranya dengan menentukan pertanyaan mendasar tentang proyek, susun perencanaan proyek, susun jadwal, pemantauan kemajuan proyek yang diberikan, dan terakhir pemberian penilaian,” lanjut Nefri Leni.
Tak lupa pada berbagai kesempatan penyampaian materi, Widyaiswara yang sudah memiliki banyak jam terbang ini selalu mengingatkan agar tenaga pendidik memiliki kreatifitas dan inovasi dalam menyuguhkan materi pembelajaran kepada peserta didik. Jangan membuat peserta didik bosan dengan materi yang disampaikan, sehingga tujuan pembelajaran tidak tercapai.
Dihubungi disela kegiatan, Fivikem Rahayu, Tenaga Pengajar pada MTsN 3 Lima Puluh Kota menyatakan syukur bisa diikutkan dalam diklat ini. Vikem berujar, diklat yang akan berjalan hingga 6 hari ke depan ini sangat memberi manfaat bagi guru-guru di madrasah. Ilmu tentang Metodologi Pembelajaran yang selama ini belum dipahami atau bahkan belum diketahui, menjadi amunisi bagi tenaga pengajar usai diklat ini nantinya.
“Diklat ini sangat bermanfaat. Kesempatan ini memberikan ruang bagi kami tenaga pengajar agar bisa berinovasi dalam mengajar. Suntikan semangat dari pemateri menjadi semangat baru bagi kami untuk menjadi tenaga pengajar yang kreatif dan inovatif. Diklat seperti inilah yang sangat kami butuhkan,” ungkap Vikem.
“Dengan penerapan model-model pembelajaran yang inovatif dan kreatif, tentu tenaga pendidik akan lebih menguasai materi, lebih rileks menghadapi peserta didik, dan tentunya akan lebih menarik dan menyenangkan, sehingga penyerapan materi lebih maksimal,” pungkas guru mata pelajaran Bahasa Indonesia ini. (Nina)
Berita Terkait :
- Buka PDWK Metodologi Pembelajaran, Ka. Kankemenag Tekankan Moderasi Beragama di Madrasah
- Kemenag 50 Kota Masuk Calon Pilot Project PMPZI Tahun 2023
- Ikuti Bimtek Kurikulum Merdeka, Kepala MTsN 6 50 Kota Siap Jadi Lokomotor di Madrasah
- Sri, Penulis Best Seller “Tenanglah, Ada Allah” itu Guru MTsN 6 Limapuluh Kota
Facebook Comments