Arosuka, SuhaNews – Ratusan pendaftar di SMAN 2 Sumatera Barat ditolak karena sudah melebihi kuota. Dari 502 pendaftar, yang diterima hanya 115, sementara 387 siswa gagal masuk SMA Unggul Sumatera Barat ini.
“Minat siswa untuk masuk SMAN 2 Sumbar yang berada di Kabupaten Solok ini sangat tinggi,” ujar Kepala SMAN 2 Sumbar, Irsyad, M.Pd., Rabu (9/6) di Solok.
Siswa yang mendaftar, jelas Irsyad, bukan saja dari berbagai daerah di Sumatera Barat, ada juga dari Provinsi Jambi, Riau, Bengkulu dan Sumatera Utara.
Baca juga: SMAN 2 Sumbar Borong Gelar Juara Debat Regional Sumatera
“Hanya sekitar 22.9 persen yang bisa diterima pada tahun pelajaram 2021/2022 ini,” jelas Irsyad.
Siswa yang diterima berasal dari luar Provinsi Sumbar yakni dari Bengkulu dan Jambi masing-masing 2, Pekanbaru 3 orang dan Sumatera Utara 1 orang.
“Siswa Kabupaten Solok paling banyak diterima pada tahun pelajaran 2021/2022,” ujar Irsyad.
Siswa yang diterima berasal dari Kabupaten Solok 32 orang, Kota Solok 15 orang, Solok Selatan 2 orang, Kabupaten Dharmasraya 1 orang, Kota Padang 14 orang, Sijunjung 4 orang, Sawahlunto 5 orang, Agam 3 orang, Kota Payakumbuh15 orang, Kota Padang Panjang 13 orang, dan Pasaman 1 orang.
Tingginya minat siswa masuk SMAN 2 Sumbar, jelas Irsyad, tidak terlepas dari banyaknya siswa yang diterima di perguruan tinggi favorit di Indonesia. Di samping itu, Program Tahfiz pun menjadi daya terik tersendiri. Karena semua tamatan termasuk penghafal Alquran.
“Pada wisudah tahfiz 2021 ini, ada yang hafal 10 juz, sementara pada tahun sebelumnya, hafalan tertinggi 8 juz,” ujar Irsyad.
SMA yang memiliki moto Sekolah Masjid dan Asrama (SMA) ini mampu memadukan tiga hal ini dengan baik. Sehingga di samping nilai-nilai akademik yang menjadi perhatian, para siswa belajar tentang agama, karakter dan seni, serta berbagai kegiatan ekstrakurikuler lainnya.
“Tamatan SMAN 2 Sumbar, rata-rata mampu berbahasa Inggris,” jelas Irsyad.
Setiap tahun, SMA ini membuka program Kampung Inggris, dengan menghadirkan instruktur bahasa Inggris berpengalaman. Para siswa dipandu dan ditempa untuk berbahasa Inggri selama program tersebut terlaksana.
Praktiknya dalam keseharian siswa jjuga dituntut berbahasa Inggris. Di samping itu dalam berbagai kegiatan resmi, pembawa acara selalu ditampilkan dalam dua bahasa yakni bahasa Indonesia dan berbahasa Inggris.
Siswa yang tidak lulus di SMAN 2 Sumbar, jelas Irsyad, bisa mengikuti PPDB online sistem zonasi dengan masuk SMA terdekat dari tempat tinggal masing-masing. (Wewe)
Baca juga: SMAN 2 Sumbar Borong Gelar Juara Debat Regional Sumatera
Facebook Comments