SuhaNews – Manchester United terus memperlihatkan permainan gemilangnya di Liga Inggris. Menjamu Manchester City di Old Trafford pada pekan ke-20 Premier League 2022/2023, Sabtu (14/1/2023) malam WIB. Skuad Erik ten Hag membungkam pasukan Pep Guardiola 2-1.
Manchester United tertinggal lebih dulu lewat Jack Grealish pada menit ke-60. Namun, Bruno Fernandes dan Marcus Rashford mampu membalikkan skor dan menang 2-1. Pasukan Erik ten Hag akhirnya bisa kembali menang menghadapi tetangga yang brisik ini.
Baca juga: Carabao Cup: Manchester United Cukur Charlton Athletic 3-0
Kemenangan ini memperpanjang rekor MU, yang selalu menang usai jeda Piala Dunia 2022 dan ditinggalkan Cristiano Ronaldo. United kini berada dalam persaingan gelar juara Premier League, menenpati posisi tiga di bawah Man City.
Para pemain United tampil gemilang dan ditunjang taktik brilian Erik ten Hag. Sedangkan, Man City harus diakui tampil di bawah standar.
Pecundang – Bernardo Silva
Silva biasanya menjadi pemain yang sulit ditebak barisan pertahanan lawan. Dia mendapat peran yang cukup bebas di lini tengah Man City. Namun, kali ini Silva minim kontribusi.
Silva tak melakukan upaya yang cukup untuk memberikan suplay bola pada Erling Haaland.
Silva minim upaya membuka ruang, untuk menjadi opsi serangan saat Haaland dijaga ketat. Seperti Riyad Mahrez dan Phil Foden, Silva tampil di bawah performa terbaiknya.
Pemenang – Casemiro
Casemiro menjadi pelindung bagi lini belakang United. Dia berhasil membuat suplay bola untuk Haaland berkurang dan Bernardo Silva tak leluasa bergerak.
Casemiro melakukan blok krusial pada upaya shot Haaland pada menit ke-23.
Casemiro bukan hanya bertahan, akan tetapi juga menyerang. Casemiro membuat assist untuk gol Bruno Fernandes. Eks pemain Real Madrid juga membuat dua umpan kunci lainnya.
Baca juga: Aston Villa Vs Man United 2-2, Gol Coutinho Buyarkan Kemenangan MU
Erling Haaland
Erling Haaland adalah monster di kotak penalti saat mendapat bola. Namun, tanpa bola, Haaland seolah hilang dari lapangan. Itulah yang terjadi pada duel lawan United.
Haaland melepas dua shots, akan tetapi tak ada yang mengenai sasaran.
Haaland seperti terisolasi sepanjang laga. Dia sulit lepas dari penjagaan Shaw dan Varane. Haaland tercatat hanya 19 kali terlibat dalam sentuhan bola, sentuhan itu termasuk upaya duel atau merebut bola.
Ada dua supersub, Grealish dan Garnacho. Mereka sama-sama punya andil penting dan mengubah laga.
Namun, karena United menang, Garnacho masuk dalam kategori ini. Pemain 18 tahun membuat United tampil lebih tajam dan merepotkan lini belakang Man City.
Garnacho melepas satu shots, tetapi bisa diblok lawan. Lalu, kontribusi terbesar, Garnacho membuat Nathan Ake ‘patah pinggang’ dengan pergerakan apiknya dan mengirim assist untuk Rashford.
Awalnya, kehadiran Foden pasti membuat fans United ketar-ketir. Sebab, lawan yang akan dihadapi ‘hanya’ Wan-Bissaka.
Namun, performa Foden jauh di bawah standar terbaiknya. Pemain 22 tahun itu nyaris tak memberi ancaman ke gawang United. Statistik menjadi bukti sahih, tak ada shot yang dilepas Foden.
Foden hanya terlibat dalam 14 sentuhan dengan bola. Sangat minim.
Rashford akan menjadi pecundang jika laga dihentikan pada babak pertama. Dua peluang emas dilewatkan begitu salah oleh pemain 25 tahun.
Namun, Rashford mengubah peruntungannya pada babak kedua. Rashford tampil lebih efektif dan menentukan.
Rashford dengan cerdik tidak menyentuh bola dan menunggu Fernandes datang untuk melakukan eksekusi gol pertama. Pada gol kedua, gerakan Rashford mencari ruang kosong sangat gemilang. Eksekusinya juga bagus.
Akanji sebenarnya tampil bagus pada babak pertama. Dia memblok peluang Rashford yang sudah melewati Ederson.
Namun, babak kedua menjadi sangat rumit bagi bek tengah asal Swiss. Akanji terlihat kesulitan meladeni setiap serangan United.
Akanji tidak begitu cermat pada situasi ‘offside’ Rashford. Wasit belum meniup peluit, tetapi larinya tidak maksimal. Akanji juga gagal menjaga Rashford pada proses gol kedua United.
Fernandes mencetak gol penting yang membuat United menang. Gol itu sekaligus menebus performanya yang biasa-biasa saja pada babak pertama.
Namun, peran terbesar Fernandes bukan soal gol yang dicetaknya. Fernandes memberi banyak opsi taktik bagi Erik ten Hag.
Pada babak pertama, Fernandes bermain agak kenan. Perannya cenderung sebagai winger. Lalu, ketika Antony masuk dan Martial keluar, Fernandes bergerak ke tengah dan menjadi ‘false 9’. Saat Eriksen keluar, Fernandes menjadi pemain ‘Nomor 10’.
Walker sudah terlihat payah sejak babak pertama. Walker dua kali membiarkan Rashford berhadapan dengan Ederson, untuk tidak tercipta gol dari peluang itu.
Babak kedua, Walker lebih buruk. Dia membiarkan Bruno Fernandes lari seorang diri untuk mencetak gol penyama kedudukan.
Lalu, pada gol kedua United, Walker entah berada di mana dan membuat Nathan Ake harus melawan Garnacho. Walker telat mundur dan meninggalkan celah di sisi kanan pertahanan Man City.
Erik ten Hag
Ten Hag membuat beberapa keputusan yang jeli. Memainkan Shaw sejak awal dan terbukti tepat. Memainkan Fred sejak awal dan terbukti sebagai keputusan taktik yang brilian.
Selain itu, Ten Hag juga sangat jeli saat memasukkan pemain. Garnacho dimainkan pada momen yang tepat. Pemuda 18 tahun itu mengubah banyak hal dan menjadi pergantian yang sangat efektif. Jempol untuk Ten Hag.
Pep Guardiola
Guardiola sebenarnya punya banyak opsi di bangku cadangan yang bisa mengubah laga. Dia punya Julian Alvares dan Ilkay Gundogan. Namun, hanya satu pergantian pemain yang dilakukan.
Dia tidak melakukan respon apapun, bahkan ketika United mampu menyamakan skor dan unggul. Satu-satunya pergantian pemain yang dilakukan adalah memainkan Grealish untuk menggantikan Foden.
Baca juga: Liga Inggris: Man City Vs Liverpool Berakhir Imbang
Sumber: bola.net
Facebook Comments