spot_img

Ruang Kreatif Hamasah STAI Imam Bonjol akan Terbitkan Buku Kelima

Padang Panjang, SuhaNews – Ruang Kreatif Hamasah Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Imam Bonjol Kota Padang Panjang telah menghasilkan empat buku antologi sejak awal pandemi hingga akhir 2020.

“Dalam waktu dekat, buku kelima berupa antologi puisi akan segera diterbitkan,” kata Pembina Hamasah, Imratul Handayani, M.Pd., Senin (18/1)  saat bersilaturahmi dengan Kepala Dinas Kominfo, Drs. Ampera Salim, SH, M.Si.

Buku pertama, jelas Imratul Handayani, antologi puisi Simpul Hati. Buku kedua antologi cerpen Pijar Asmaradahana dan buku ketiga antologi cerpen Like a Need Joke. Sementara Buku keempat antologi cerpen bergenre horor Dua Sisi Dunia.

Sekarang, jelasnya, sedang disiapkan buku kelima antologi puisi karya penyair-penyair kenamaan Sumatera Barat.

Dosen STAI Imam Bonjol,  Imratul Handayani meminta dukungan Ampera Salim untuk men-support kegiatan  yang dilaksanakan Ruang Kreatif Hamasah. Termasuk juga ikut berkontribusi dalam buku antologi kelima tersebut.

“Jika berkenan, kami mohon bapak ikut berkontribusi dalam proses buku ini, dengan mengirimkan minimal dua buah puisi,”  harap Imratul Handayani.

“Kita juga meminta kesediaan dari Walikota dan Ketua DPRD untuk ikut berkontribusi dalam buku kelima ini,” harap wanita yang akrab disapa Iim ini.

Ampera berterima kasih atas kunjungan pengurus Hamasah sekaligus menyerahkan buku-buku yang mereka hasilkan.

“Saya suprise sekali. Minggu kemarin, ada teman penulis di Padang yang bilang ke saya, kalau buku yang dihasilkan Hamasah ini bagus. Kawan itu membaca tulisan saya di dalam buku itu, sementara saya sendiri belum baca bukunya,” sebut Ampera, sambil menunjukan bagian buku yang dipuji Yurnaldi, mantan wartawan Kompas.

stMenurut Ampera, konsistensi Hamasah dalam menerbitkan buku harus tetap dijaga. Apalagi belum banyak Taman Bacaan Masyarakat (TBM) yang mampu menerbitkan buku seperti yang dilakukan Hamasah ini.

BACA JUGA  Untaian Cerita Kami, Antologi Cerpen Karya Siswa MAN 1 Solok PK

“Hendaknya, virus menulis itu juga ditularkan kepada TBM-TBM lain yang ada di Padang Panjang maupun di Sumatera Barat,” harap Ampera Salim, yang juga dikenal sebagai penulis produktif di Sumatera Barat.

Kepada pengurus Hamasah yang juga mahasiswa STAI Imam Bonjol, Ampera berpesan agar terus menulis. Jangan mudah patah semangat, karena dengan menulislah kita akan dikenal orang. (*/Wewe)

Baca juga:

Facebook Comments