spot_img

Sosialisasikan KMA 660/2021, Kemenag Kab. Solok Gandeng KBIH

Koto Baru, SuhaNews. Untuk mensosialisasikan KMA 660/2021 tentang pembatalan keberangkatan haji 1442 H, Kantor Kemenag Kab. Solok menggandeng KBIH (kelompok bimbingan ibadah haji).

Kantor Kemenag Kab. Solok melibatkan KBIH untuk menyampaikan kabar ini kepada para jamaah. Karena dengan adanya KMA ini para jamaah yang berharap dapat menunaikan ibadah haji tahun ini merasa kecewa.

“Kita memahami perasaan jamaah, namun disisi lain pemerintah mengambil keputusan ini juga untuk kebaikan jamaah dan para petugas, karena terlalu besar resikonya terhadap kesehatan,” ujar Ir. H. Edi Sumanto, M.Si pimpinan KBIH Rangkayo Mulia didampingi Hj. Susi Elfina, S.Ag salah satu pembimbing ibadah.

Diceritakannya, begitu KMA ini disiarkan secara resmi, bermacam respon yang ditunjukan jamaah. Mereka meluapkan kecewa dan sedih berbaur emosi serta putus asa.

“Kami tetap menyemangati mereka, bahwa pemerintah tidak ingin gegabah dalam mengambiol keputusan. Negara wajib melindungi keselamatan warganya termasuk saat beribadah haji, yang saat ini beresiko terpapar Covid-19 ,” ulas H. Edi Sumanto.

Hj. Susi Elfina menambahkan, KBIH Rangkayio Mulia tah hanya menyampaikan pesan ini secara formal, namun juga mengajak jamaah untuk tetap melaksanakan manasik haji yang difasilitasi oleh KBIH.

“Kami mendatangi jamaah secara langsung, sehingga komunikasi lebih dekat dan kami mencoba merasakan apa yang dirasakan jamaah, kemudian menjelaskan apa yang termaktub dalam KMA 660/2021 tersebut,” jelas Hj. Susi.

Hj. Susi menyebut, dengan adanya penjelasan yang disampaikan secara langsung, jamaah dapat memahami. “Alhamdulillah Jama’ah dari KBIH Rangkayo Mulia menerima dengan ikhlas dan sabar, tetap semangat melaksanakan manasik rutin selama dua tahun berturut2. Dan insya Allah akan kembali melaksanakan manasik rutin setelah bulan Syawal ini tepatnya Awal bulan Dzulqa’dah,” pungkas. Hj. Susi.

BACA JUGA  Wali Kota Padang Berlakukan Jam Malam, Mulai Senin 30 Maret 2020

Salah satu jamaah KBIH Rangkayo Mulia, Syarifuddin Jaya bersama istri Zamimar membenarkan apa yang disampaikan oleh Ir. H. Edi Sumanto dan Hj. Susi Elfina Tersebut.

“Siapa yang tidak kecewa, setelah menunggu sepuluh tahun, kemudian dua kali pula dibatalkan, sementara usia bertambah tua juga. Beragam informasi yang beredar yang membuat kami jamaah tambah sedih dengan keputusan ini. Namun penjelasan yang disampaikan oleh pengurus KBIH, Alhamdulillah menenangkan kami,” ujar mantan Anggota DPRD Kabupaten Solok tersebut.

Dalam sedih dan kecewanya, Syarifuddin Jaya berharap pandemi segera berakhir, sehingga jamaah yang telah tertunda dua kali musim haji dapat berangkat.

“Awalnya beberapa jamaah yang sama masuk daftar tunda merasa kecewa dan marah pada pemerintah, apalagi ada isu dana haji telah dialihkan. Namun dengan adanya Kementerian Agama memberi kesempatan, bagi yang ingin membatalkan dan mengambil dananya dipersilahkan. Hal ini kembali membangkitkan semangat, bahwa yang salah bukan Pemerintah atau Kemenag, tapi memang pandemi yang jadi penyebabnya,” ulas Syarifuddin Jaya.

Sosialisasikan KMA 660/2021, Kemenag Kab. Solok Gandeng KBIH 1

Terpisah, Kepala Kantor Kemenag Kab. Solok, H. Alizar yang didampingi Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah mengapresiasi langkah KBIH dalam mensosialisasikan KMA 660/2021 ini.

“Kita sangat berterima kasih dengan langkah KBIH ini, karena kita ketahui, keputusan pemerintah ini ditunggangi beragam isu hoax yang membuat calon jamaah haji makin terpukul,” ujar H. Alizar.

H. Alizar mengatakan, dengan adanya komunikasi langsung seperti yang dilakukan oleh KBIH Rangkayo Mulia dengan mendatangi jamaah, maka KBIH telah ikut memberikan dukungan moril bagi jamaah dan menyampaikan pesan pemerintah.

“Selain KBIH, seluruh jajaran Kemenag Kab. Solok diminta ikut menyampaikan dan mensosialisasikan KMA 660/2021 ini kepada masyarakat. Sekaligus menangkis berita hoax yang berkembang,” ulas H. Alizar.

BACA JUGA  Covid-19 Kab Solok: 22 Warga Sembuh, 1 Terkonfirmasi Positif

Disampaikannya, bahwa selain ASN Kemenag, para Penguhulu, Penyuluh Agama hingga guru madrasah diminta pro aktif mengikuti perkembangan pembatalan keberangkatan haji tahun ini. Tujuannya bila ada masyarakat yang bertanya, bisa membantu menyampaikan jawaban sesuai dengan kondisi sebenarnya dengan keputusan Menteri Agama.

“Terkait hal ini, saya pribadi bersama Kasi PHU dan rekan-rekan di seksi PHU menyediakan waktu melayani pertanyaan dari jajaran Kemenag untuk kemudian dijelaskan kepada masyarakat. Agar tak ada lagi hoax yang berkembang sekaitan dengan pembatalan keberangkatan haji tahun ini,” pungkas H. Alizar. Fendi | Moentjak

Berita Terkait :

Facebook Comments