Terjebak dalam kenikmatan?
Oleh Tasrif
Kadang kenikmatan dunia, hanya sesaat. Memiliki harta yang berlimpah, kedudukan dengan kursi yang empuk dan wanita yang mempesona. Namun, banyak kira terjebak dan lupa diri. Bangga akan yang dimilikinya dan mempertontonkan apa yang diperbuat nya.
Harta yang banyak bisa dengan mudah mencari segalanya, semuanya bisa dibeli dan selesai dengan cepat apabila Memiliki uang yang banyak. Segala cara dilakukan demi menghalalkan agar dapat menguasai sehingga lupa bahwa harta yang didapat pada nantinya akan dipertanggungjawabkan. Dari mana di dapat dan kemana diberikan.
Dengan harta, yang berlimpah mudah didapat apapun permintaan dapat dengan sekejap. Hingga orang banting tulang siang malam mencari uang dengan banyak harta yang dikumpulkan. Sebab, dalam pikirannya segala bisa dimilikinya.
Kekayaan yang banyak apabila tidak bisa diperbuat dengan baik bisa membawa nestapa baginya, mengapa demikian? Memperoleh dengan cara yang haram dan tidak baik. Kita dituntut untuk mencari rezeki yang halal dan baik, kita disuruh untuk mengejar dunia tetapi kita ingat juga akhirat. Jangan sampai membawa kesengsaraan pada nantinya di dunia apalagi di akhirat kelak.
Jangan heran banyak orang mencari dengan jalan pintas, berandai-andai menjadi orang kaya, tapi tak mau berusaha dengan jalan yang baik.
Sebab, dalam pikiran biarlah kerja sedikit tapi uang bergelimang dengan cara yang dilakukan yang penting mencari Harta yang berlimpah.
Apabila hal ini terjadi pasti akan membuat dirinya tak akan selamat di dunia apalagi di akhirat kelak.
Kita memang dituntut mencari Harta yang banyak akan tetapi dengan cara yang baik dan tidak merugikan yang lain.
Jalani dengan ikhtiar dan doa sehingga membawa manfaat dengan baik. Jalan kebaikan dilakukan dengan penuh ketulusan dan keikhlasan. Jangan melakukan cara yang curang apabila merugikan orang lain.
Rezeki yang halal dan berkah hendaknya sering kita selalu membantu sesama bagi orang yang membutuhkan terutama perjuangan untuk menuntut ilmu yang membutuhkan biaya.
Begitu juga kedudukan semakin tinggi kedudukan semakin kuat goncangan membawa nya. Banyak rintangan dan tantangan karenanya kursi yang didapat tidak semudah yang dibayangkan. Ada dengan cara yang sesuai aturan dan prosedur ada pula dengan cara yang penuh intrik dan saling memanfaatkan kesempatan. Hal ini tentu bagaimana dalam memperolehnya. Sebab kursi yang. empuk tak selamanya abadi. Ada masa akan hilang dan tak memiliki.
Akan tetapi, ketika memiliki kedudukan dalam bidang apapun hendaknya dijalankan dengan baik dan dapat memberikan manfaat bagi yang lain. Memberikan pelayanan yang baik dan kenyamanan yang bisa membuat disekitar senang dan nyaman, sehingga memberikan. Nuansa baru dan lebih. Baik.
Jangan sampai, .mentang-mentang memiliki semuanya, segalanya didapat sehingga lupa yang lain.
Kedudukan tak ada yang abadi pada masanya akan berakhir dan digantikan kepada yang lain.
Namun, pergunakan kedudukan itu untuk mensejahterakan yang lain, dan memberikan rasa nyaman untuk lebih berinovasi dan mandiri. Agar lebih maju ke arah yang lebih baik. Hidup memberikan manfaat bagi orang lain.

Pariaman, 11072024
Baca Juga : Jauhi Sifat Orang Munafik



Facebook Comments