spot_img

Terpapar Covid-19 Usai Divaksin, Mahasiswa Ini Meninggal Dunia

SuhaNews – Irwin Perdana Nasution (21 tahun), mahasiswa Politeknik Pariwisata Negeri Medan diduga meninggal usai divaksin Covid-19, menyisakan duka mendalam bagi ibundanya, Rahma Dewi (42 tahun).

Rahma Dewi mengatakan bahwa Irwin menjalani vaksinasi pada Senin, 5 Juli 2021. Saat itu, Irwin menjalani vaksinasi bersama sepupu, adik, paman, dan tantenya di Kantor Kesehatan Kelas I Medan di Belawan.

“Saat berangkat dari rumah, Irwin ini masih sehat walafiat dan tidak ada gejala penyakit sama sekali,” ujar Rahma Dewi, sebagaimana dilansir dari IndeksNews.com.

Baca juga: Mega Gebyar Vaksinasi Payakumbuh Sukses, Sehari, Lebih 1000 Dosis Disuntikkan

Saat pulang dari vaksin, jelas Rahma, malamnya Irwin demam. Dikasih obat demam, ternyata tidak turun demamnya.

Keesokan harinya, dikasih juga obat, kebetulan opanya dokter, opanya ngecek anak cucunya dan memberi obat.

“Selang beberapa hari, anak saya hilang indra penciuman dan indra perasa. Mertua saya ngasih obat, dan ternyata belum ada perubahan, yang berkurang hanya batuk,” ujar Rahma, Sabtu (24/7/2021).

Karena demamnya tak kunjung reda, Rahma membawa anaknya ke RS Imelda atas saran dari sepupunya, untuk memastikan Irwin mengalami demam biasa atau COVID-19.

“Awalnya saya takut bawa ke rumah sakit. Takutnya ditahan. Jadi sepupu saya meyakinkan, bahwa kalaupun positif (COVID-19), bisa diisolasi di rumah,” jelas Rahma.

Sabtu, jelas Rahman, kami ke Rumah Sakit dan  di-swab. Hasilnya positif. Setelah itu di-rontgen lalu di-PCR dua kali.

Sabtu dan Minggunya datang lagi. Waktu PCR pertama, anak saya diberi oksigen, karena nafasnya agak sedikit sesak. Waktu itu berkurang sesaknya dan dikasih obat, dan kami pun pulang.

“Minggu kami datang lagi, saya minta untuk dioksigen lagi tapi gak nginap,” ungkap Rahma.

BACA JUGA  Hilang Sejak Selasa, Mahyudin Ditemukan Meninggal Dunia di Batang Gumanti

Usai menjalani tes PCR kedua, Irwin mendadak mengalami sesak napas cukup parah dan itu membuat ia terpaksa dibawa kembali ke RS Imelda.

“Di hari kelima, anak saya menggunakan ventilator. Posisinya tidur duduk. Sangat mengkhawatirkan,” ujar Rahma.

Pada hari kelima dirawat di rumah sakit, lanjut Rahma, kondisi Irwin sebenarnya mulai membaik. Petugas rumah sakit mengatakan kalau Irwin akan dipindahkan ke bagian isolasi pemulihan. Namun beberapa saat menjelang dipindahkan, Irwin kembali sesak napas berat.

“Kayak gak percaya rasanya. Karena pas mau dipindahin itu kondisinya lumayan bagus,” katanya.

Sejak dari situ, kondisi Irwin terus memburuk. Rahma terus mencoba berkomunikasi dengan anaknya untuk mengetahui keadaannya.

“Hari Rabunya saya chattingan sama anak saya. Dia bilang, ‘Sebentar ya Ma, abang mau pakai oksigen dua ini, Ma.

“Saya lemas mendengarnya, panik, saya langsung ke rumah sakit. Anak saya bilang ‘Saturasi abang turun, Mak’,” ujar Rahma menirukan ucapan anaknya.

Akhirnya, nyawa anaknya tak dapat tertolong. Tangis Rahma pecah ditinggal buah hatinya ini. (*)

Baca juga: Terpapar Covid-19, Dosen dan Tendik Meninggal, Unand Lockdown, Dua

Facebook Comments