Tim Kementerian Perindustrian Kunjungi Batik Tarancak Kota Solok

Solok,SuhaNews – Dalam rangka Monitoring dan Diagnosis Kebutuhan IKM untuk program Dapati (Dana Kemitraan Peningkatan Teknologi Industri), Tim Kementerian Perindustrian mengunjungi IKM (Industri Kecil Menengah) Batik Tarancak Kota Solok, Rabu (7/9).

Program Dapati ini merupakan program percepatan pemanfaatan Teknologi untuk membantu permasalahan yang dihadapi IKM dalam rangka meningkatkan efisiensi, produktifitas, nilai tambah, daya saing, dan kemandirian Industri.

Baca juga: 1000 Marawa Batik pada Pembukaan Festival Talago di Tabek Patah

Selain mengunjungi IKM Kota Solok, Tim Kementerian Perindustrian juga mengunjungi beberapa IKM di Sumatera Barat, seperti IKM yang berada di Padang dan Tanah Datar.

“Batik Tarancak Kota Solok merupakan salah satu IKM yang dikunjungi Tim Kementerian Perindustrian, yang merupakan IKM usulan dari BSPJI (Balai Standarisasi dan Pelayanan Jasa Industri) Padang,” ujar Kepala BSPJI Padang, Nilzam.

Batik Tarancak berada di Jalan Sapta Marga Banda Balantai Kampung Jawa, Kota Solok. IKM ini dikelola oleh Mimi dan sang suami Nanang Suhardis. Usaha sudah dijalankan sejak tahun 2013.

“Sejak tahun 2018 sampai sekarang Batik Tarancak menerima siswi Prakerin yang berasal dari SMK Negeri 1 Ampek Angkek Kabupaten Agam dan SMK Negeri 1 Lintau Buo Kabupaten Tanah Datar,” ujar Mimi.

Tim Kementerian Perindustrian didampingi oleh Nilzam Kepala BSPJI Padang, Sofyan BSPJI Padang, Muchdopir BSKJI Kemenperin, Dwi Yulianto BSKJI Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arif Staf Khusus Menteri Perindustrian dan Puadudin Tenaga Ahli Menteri, Budi Kurniawan Dinas Perdagangan dan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Koperindag) Kota Solok, dan beberapa pembatik Kota Solok.

Batik Tarancak mengangkat masalah mengenai pengolahan limbah padat berupa lilin bekas. Lilin ini pada awalnya terbuang dan lama kelamaan mulai menumpuk dan memakan tempat jika dibuang sifat lilin yang tidak larut di tanah dapat merusak lingkungan.

BACA JUGA  Bus Terbakar di Palupuah, 19 Penumpang ALS Selamat

“Lilin bekas diharapkan bisa didaur ulang sehingga tidak sekali pakai dan dimanfaatkan kembali karena harga lilin baru yang mahal,” uar Mimi dan Nanang.

Setelah ada pengolahan limbah padat ini, jelasnya, diharapkan bisa menjadi Industri Hijau dan ada juga pengolahan limbah cair.

“Selama ini di Sumatra Barat belum ada pengolahan limbah padat bahkan limbah cair pun belum ada ujar Mimi Batik.

InsyaAllah pada tahun 2023, jelasnya, bisa direalisasikan pengolahan limbah padat melalui program Dapati  sehingga limbah padat bisa didaur ulang dan dimanfaatkan kembali.

“Kami mengapresiasi Batik Tarancak Solok ini dalam menjaga lingkungan,”  ujar Staf Khusus Menteri Perindustrian, Febri Hendri Antoni Arif. (Wewe)

Baca juga: BDI Padang Berikan Pelatihan Batik Tulis kepada 40 Warga Matur

Facebook Comments

- Advertisement -
- Advertisement -