Padang Panjang, kominfo– tren tanaman hias (bunga), belakangan ini sedang populer di tengah masyarakat. Tak terkecuali bagi masyarakat Kota Padang Panjang yang mengisi waktu dirumah saja dengan mengkoleksi tanaman hias.
Komoditi tanaman hias sangat prospektif untuk dikembangkan di Kota Padang Panjang mengingat potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, ketersediaan teknologi, serta potensi serapan pasar yang terus meningkat.
Untuk itu, dalam rangka pengembangan tanaman hias di Kota Padang Panjang, melalui keputusan Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kota Padang Panjang Nomor : 521.2/54/DPP-PP/2018 membentuk Asosiasi Petani Tanaman Hias (APTH) Kota Padang Panjang dan sekaligus dikukuhkan pada tanggal 7 Juni 2018.
APTH di ketuai oleh Miswadoni dengan alamat sekretariatnya di kediaman pribadi Kelurahan Koto Panjang.
Kabid Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan pada Dinas Pangan dan Pertanian, Fitriadi.M, S.Pt mengatakan, pendirian APTH bertujuan untuk mewadahi petani/pelaku tanaman hias dalam menyatukan persepsi, visi dan misi untuk meningkatkan kesejahteraannya.
“Sehingga upaya pemerintah dalam mengembangkan sektor tanaman hias dapat terbantu dalam membuat kebijakan guna peningkatan produksi dan pemasarannya”, tambahnya.
Adapun bentuk-bentuk pembinaan yang dilaksanakan oleh Dinas Pangan dan Pertanian Kota Padang Panjang adalah memfasilitasi pembentukan APTH Kota Padang Panjang.
Ditambahkannya, peningkatan SDM petani/pelaku tanaman hias melalui pelatihan-pelatihan baik yang diadakan oleh OPD sendiri maupun kerjasama dengan OPD lain seperti pelatihan tanaman hias yang dilaksanakan oleh OPD Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Padang Panjang.
Selain itu, memfasilitasi kerjasama antara APTH dengan OPD lain terkait tanaman hias melalui surat edaran, dan sudah terealisasi dengan terlaksananya pengadaan tanaman hias di Dinas PUPR dan Perkim LH oleh APTH.
Tak lupa, Pemko juga mengikutsertakan petani tanaman hias Kota Padang Panjang dalam iven-iven dalam dan luar daerah, seperti festival serambi mekkah, festival literasi, florikultura Indonesia di Kota Padang dan lainnya.
“Dengan kembalinya tren bunga saat ini, APTH dan pelaku usaha bunga lainnya menjadi kembali bergairah”, ucap Fitriadi saat diwawancarai beberapa waktu lalu.
Permintaan terhadap bunga terutama yang tren saat ini seperti monstera, aglonema, calathea, caladium dan lainnya semakin melonjak dan berdampak kepada peningkatan pendapatan petani/pelaku usaha bunga.
Untuk saat ini, untuk pasokan bunga tersebut masih disuplai dari daerah luar seperti lampung dan bandung. Dengan potensi dan kondisi alam padang panjang yang cocok utk pengembangan tanaman hias ini, kedepan diharapkan akan makin banyak pelaku pembibitan tanaman hias sehingga bisa memenuhi kebutuhan sendiri.
“Dinas pangan dan pertanian tetap selalu melakukan pengawalan dan pendampingan untuk pengembangan tanaman hias di Padang Panjang”, pungkasnya. Rel|Lim
Baca juga :
- Satpol PP Damkar Padang Panjang Kukuhkan Tim Reaksi Cepat
- Â Kuburan Cino, Bukti Toleransi dan Keberagaman di Padang Panjang
Facebook Comments