SuhaNews. Usaha Mikro Kecik dan Menengah (UMKM) Ummi Wiwik merupakan usaha kecil yang terdampak covid-19. Sebuah usaha berupa warung yang berada didepan sekolah SD di Nagari Ampiang Parak, Sutera, Kab. Pesisir Selatan.
Biasanya Usaha Ummi ini menjual jajanan untuk siswa sekolah SD dan menjual barang-barang kebutuhan rumah tangga lainnya.
Semenjak adanya pandemi covid ini, usaha Ummi Wiwik menurun drastis karena konsumen dari warung ini kebanyakan adalah siswa SD. Hal itu terasa sejak Maret 2020, saat semua siswa harus sekolah dari rumah (WFH), sehingga usaha Ummi nyaris tidak ada pengunjung.
Melihat kenyataan ini, kalaangan Ibu-ibu staf pengajar (dosen) dari Universitas Andalas (UNAND) Padang dan Universitas Negeri Padang (UNP) tergerak memberdayakannya dengan memberikan pelatihan, melalui pengabdian masyarakat UNAND.
Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Gabungan UNAND dan UNP, Rika Sarfika, S.Kep.Ners.M.Kep, menyebutkan, pelatihan ini dilakukan guna membangkitkan kembali roda perekonomian warung Ummi Wiwik dari keterpurukan.
“Harapannya usaha Ummi tetap lanjut dengan berbagai cara pemasaran, salah satunya secara online dan membuat jajanan sehat yang kreatif serta inovatif,” katanya.
Kami, katanya dengan tim beranggotakan, Ezi Angraini, M.Pd (Dosen UNP), Ihsani Mazelfi, S.E, M.T, Meza Silvana, M.T. melihat ingin membantu UMKM Ummi Wiwik dkk yang merupakan pengusaha kecil di Nagari Ampiang Parak, Pessel. Pelatihan dilakukan dalam bentuk praktek membuat beberapa jajanan sehat yang kreatif serta inovatif dari bahan pangan yang banyak di nagari ini terutama dari hasil laut, menjadi makanan sehat, bergizi dan bernilai jual, seperti nugget lokan, bakso lokan, stick ikan, pilus ikan dll.
“Sehingga bisa dijual diwilayah setempat dan juga dipasarkan secara online nantinya, dan tentunya diharapkan dapat menjadi tambahan income perekonomian UMKM ini,” tambahnya.
Setelah pelatihan dilakukan, Tim Pengabdian Masyarakat tentu sangat berharap sekali usaha Ummi tetap lanjut. Karena juga dilakukan pelatihan bagaiamana melakukan pemasaran produk apalagi saat pandemi. Rangkaian kegiatan pelatihan ini diawali dengan pembukaan, pemberian materi terkait jajanan sehat dan pelatihan mengolah pangan lokal menjadi beberapa jajanan sehat, yang dilakukan pada bulan Desember 2020.
“Kegiatan pengabdian berjalan lancar dan peserta sangat antusias sekali mengikuti pelatihan ini,” pungkasnya. (R/Je)
sumber :Â BeritaMinang.com
Baca Juga :
Facebook Comments