Haji 2023, Pertemuan di Masjidil Haram dari Sakampuang Hingga Beda Benua

Makkah, SuhaNews – Berkesempatan menunaikan ibadah haji tahun ini menjadi sebuah rahmat bagi Mansur Wahid yang akrab disapa BMW, putra nagari Garabak kecamatan Tigo Lurah, salah satu nagari paling ujung Kabupaten Solok.

Haji 2023, Pertemuan di Masjidil Haram dari Sakampuang Hingga Beda Benua 1

Banyak waktu berada di kota Makkah dihabiskan dengan mengunjungi Masjidil Haram, selain menunaikan umrah juga melaksanakan solat Jumat hingga solat fardu. Tak sedikit pula pengalaman yang didapat serta pertemuan dengan jemaah lain dari Sumbar maupun PPIH beda kloter.

Haji 2023, Pertemuan di Masjidil Haram dari Sakampuang Hingga Beda Benua 2

Salah satu yang berkesan adalah pertemuan dan sempat berkenalan dengan Saad bin Abdullah, lelaki yang penduduk asli kota Makkah ini bertugas menjaga pintu 104, salah satu pintu masuk ke Masjidil Haram.

Dengan postus tubuh yang tinggi dan wajah khas Arab ia terlihat sedikit sangar yang barangkali sesuai dengan tugasnya yakni menjaga ketertiban di Masjidil Haram. Dalam perbincangan menggunakan bahasa Arab ia menjelaskan untuk mendapatkan prioritas beribadah di Masjidil Haram diutamakan yang berpakaian ihram.

Karena nantinya petugas akan memisahkan jemaah yang hendak umrah dan tawaf dengan jemaah yang hendak Solat. Begitu juga saat hendak mendekati pelataran Ka’bah ada Askar dan petugas yang akan mengatur dan mengarahkan.

“Untuk jemaah umrah atau yang berpakaian ihram diarahkan menggunakan pintu 1 sampai 10, sedangkan untuk masuk ke pelataran Ka’bah melewati pintu Darut Tauhid,” begitu penjelasan Saat bin Abdullah setelah diterjemahkan ke bahasa Indonesia.

Haji 2023, Pertemuan di Masjidil Haram dari Sakampuang Hingga Beda Benua 3
Ketua Kloter 14 PDG H. Bustami, Pembimbing Ibadah Kloter 11 PDG H. Rifa’i bersama salah satu petugas di Masjidil Haram

Selain dengan Saad bin Abdullah ini, saat solat Jumat juga duduk bersebelahan dengan pria asal Kolombia. Tak banyak yang dibahas selain saling sapa dengan senyuman.

“Dengan pria Kolombia ini tak banyak bicara karena komunikasi beda bahasa sehingga hanya saling senyum dan menundukan kepala,” ujar BMW.

BACA JUGA  Keselamatan Jamaah, Pertimbangan Utama Pembatalan Keberangakatan Haji 2020

Selain BMW Ketua Kloter 14 Embarkasi Padang H. Bustami serta Pembimbing Ibadah Kloter 11 Padang H. Rifa’i juga berkenalan dan menyempatkan diri berkenalan dengan petugas di Masjidil Haram yang juga warga Arab Saudi.

Kesimpulan yang dapat dipetik adalah, akan lebih mudah mendapatkan informasi dan berkomunikasi saat menunaikan Haji dan Umrah bila kita menguasai Bahasa Aing terutama Bahasa Arab. Dodi | Fendi

BErita Terkait :

 

Facebook Comments

- Advertisement -
- Advertisement -