Gadis Kecil Itu Kini Yatim Piatu, Air Mata Hantarkan Ustadzah Dayu ke Peristirahatan Terakhir

Solok, SuhaNews – Meski terlihat tegar, Akasia Defianda, gadis kecil yang masih enam tahun itu tak dapat menyembunyikan kesedihannya ditinggalkan sang Bunda, Ustadzah Refni Dayu untuk selamanya dan membuatnya jadi Yatim Piatu setelah ayahnya tealah lebih dahulu menghadap yang kuasa pada Agustus 2019 silam

Dalam pelukan tantenya Ustadzah Susi, Akasia tabah mengikhlaskan bundanya yang tak kuat melawan penyakit gagal ginjal yang membuatnya beberapa kali masuk rumah sakit dan menjalani tranfusi darah, hingga Rabu (30/8) lalu sekitar pukul 16.00 ustadzah Refni Dayu yang pernah menyabet Penyuluh Agama Islam Teladan Kabupaten Solok tahun 2021 ini menghadap Sang Khalik di RSUP M. Djamil Padang.

Berita Terkait : Alif Ba Ta Kembali Terdengar di “Surau Lakuak” Berkat Dayu dan Susi

Tatapannya gadis kecil itu sayu, kesedihannya menyayat hati pelayat yang ikut melepas jenazah dari rumah duka. Tak terasa air mata pun menitik seiring langkah pengusung membawa jenazah ustadzah Dayu menuju pemakaman di Guguak Panjang jorong Cubadak masih dalam nagari Pianggu, Kamis (31/8).

Diantara rastusan pelayat yang datang ke rumah duka di Batang Pamo nagari Pianggu hadir pula puluhan santri yang kehilangan guru, motivator yang juga menjadi sahabat mereka. Tak hanya mengaji, ustadzah Dayu dan ustadzah Susi yang menghidupkan kembali Surau Lakuak yang pernah mati suri dari pendidikan ini mengajak dan mengajarkan anak-anak lebih dari ilmu agama. Ada skill, ada asah bakat yang diajarkan keduanya hingga membuat anak-anak ini nyaman dan betah menjadi santri Surau Lakuak.

Masih teringat pertama kali SuhaNews meliput kegiatan yang dipublis kakak beradik ini di media sosial mereka, bercerita tentang kondisi surau usang yang tinggil muridnya, hanya dipakai untuk solat oleh beberapa jemaah yang beranjak lansia.

Beragam cara ditempuh keduanya untuk mengajak anak-anak di sekitaran surau untuk datang belajar mengaji, kepada calon santri dan orang tuanya ditegaskan bahwa belajar di surau Lakuak gratis tidak ada pungutan. Malah kemudian para santri mendapat baju seragam dari donatur yang tentu saja atas andil kedua Ustadzah yang juga sama-sama alumni IAIN Batu Sangkar yang sekarang berubah nama menjadi UIN Mahmud Yunus.

BACA JUGA  Tetap di Rumah, Surau Lakuak Peringati Nuzul Qur'an Secara Online

Liputan perdana SuhaNews di surau Lakuak ini tayang dengan judul Alif Ba Ta Kembali Terdengar di “Surau Lakuak” Berkat Dayu dan Susi direspon banyak pembaca bahkan tak sedikit pula yang membagikannya dimana media sosial dan adapula media lain yang membagikan seizin SuhaNews tentunya.

Ustadzah Dayu tak hanya menghidupkan kembali belajar mengaji di Surau Lakuak tapi juga di masjid Jihad Batang Pamo dengan mengadakan Didikan Subuh Gabungan. Sebagai Penyuluh Agama Islam di kecamatan IX Koto Sungai Lasi, Didikan Subuh Gabungan ini juga mengunjungi MDTA yang ada di nagari Bukit Bais dan beberapa MDTA lainnya di wilayah kerjanya.

Tak hanya mengurus dan Surau Lakuak, keseharian Ustadzah Dayu juga disibukan dengan berbagai aktivitas seperti mengajar Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMPN Sungai Lasi maupun di Kantor KUA Kecamatan IX Koto Sungai Lasi yang membuatnya berinteraksi dengan banyak orang dari berbagai kalangan dan usia.

Keramahan dan tanggung jawab disertai kerja keras atas tugas-tugasnya tak menjadi penghalang baginya untuk melanjutkan pendidikan magister di kampus tempat dulu ia meraih gelar sarjana. Hingga pada 2022 lalu alumni MAN Kota Solok dan MTsN Sungai Lasi ini di wisuda dan berhak menyandang gelar M.Pd.

Jiwa sosial yang dimiliki dua beradik ini tak sebatas menghidupkan surau yang kemudian mereka ajar langsung tanpa dipungut biaya, malah dapat seragam gratis, buku-buku dan musaf juga banyak yang menyumbang. Tak hanya itu, tiap kali para santri menggelar didikan subuh selalu ada donatur yang menyumbang makanan untuk sarapan pagi.

Terlepas dari urusan santri dan mengaji, keduanya juga mulai menghidupkan pengajian rutin di surau yang tersuruk di kaki bukit barisan tak jauh dari rel kereta api yang telah lama tak berfungsi.

BACA JUGA  Kapolres Sijunjung Bersilaturahim dengan Wali Nagari Se-Kecamatan Koto VII

Perjuangan ustadzah Dayu dan ustadzah Susi ini menarik perhatian Tim Satprakoja (Satuan Pramuka Kobar Jaya) MAN 1 Solok untuk membuat film dokumenternya dan diikut sertakan dalam lomba film pendek di Kanwil Kemenag Sumbar pada tahun 2021 tersebut.

Inovasi untuk kemajuan Surau Lakuak tak pernah surut, tak hanya mendidik, mengajar para santri maupun mengadakan pengajian untuk orang tua santri. Fisik surau juga dibenahi mulai dari tempat wudhu’ hingga penggantian atap dan fasilitas lainnya. Yang tak kalah pentingnya adalah mendirikan pustaka mini sebagai salah satu referensi ilmu bagi santri.

Selain belajar mengaji, MDTA, di surau Lakauk juga membentuk group kesenian Qasidah Rabana dan olahraga beladiri Karate.

Baca Juga :

Kegigihan, inovasi dan transparansi pengelolaan surau Lakuak melalui media sosial membuat banyak netizen yang tertarik untuk menyumbang. Tak hanya dari Pianggu dan IX Koto Sungai Lasi, pernah juga mereka sumbangan buku dari perantau dan komunitas otomotif Penari Lintas Comunity (PLC) juga pernah memberikan donasi untuk kemajuan pendidikan di Surau Lakuak ini.

Jejak digital kegiatan Surau Lakuk ini banyak terekam dalam lembaran lama SuhaNews, termasuk saat ustadzah Refni Dayu dinilai oleh Tim Penilai Penyuluh Agama Islam Teladan Tingkat Sumatera Barat mewakili Kabupaten Solok tahun 2021 lalu.

Kepergian Ustadzah dalam usia muda ini (Refni Dayu lahir pada 31 Maret 1992) mengejutkan banyak pihak, meski beberapa postingan tentang kondisinya yang drop harus diopname di rumah sakit mengabrakan bahwa ia sedang sakit, semua mendoakan kesembuhannya.

Kala kabar duka ini menyebar, ucapan duka dari netizen memenuhi  beranda facebooknya, saat jenazah disemayamkan di rumah duka ratusan pelayat dari berbagai kalangan datang mengungkapkan belasungkawa.

BACA JUGA  Selamat Jalan Ustadzah Dayu, Penggiat Surau Lakuak Penyuluh Agama Teladan itu Tlah Tiada

Dalam duka merekapun berbisik membahas kebaikan dan kenangan yang pernah terjalin dengan Ustadzah yang tak disangka dijemput sang pemilik secepat ini.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْلَها وَارْحَمْهَا وَعَافِهَا وَاعْفُ عَنْهَا، وَأَكْرِمْ نُزُلَهَا، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهَا، وَاغْسِلْهَا بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهَا مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ اْلاَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ. وَأَبْدِلْهَا دَارًا خَيِرًا مِنْ دَارِهَا، وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ اَهْلِهَا وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهَا، وَأَدْخِلْهَا الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهَا مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَفِتْنَتِهِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ

“Ya Allah, ampunilah, rahmatilah, bebaskanlah dan lepaskanlah dia. Dan muliakanlah tempat tinggalnya, luaskanlah dia. Dan muliakanlah tempat tinggalnya, luaskanlah jalan masuknya, cucilah dia dengan air yang jernih lagi sejuk, dan bersihkanlah dia dari segala kesalahan bagaikan baju putih yang bersih dari kotoran, dan gantilan rumahnya dengan rumah yang lebih baik daripada yang ditinggalkannya, dan keluarga yang lebih baik, dari yang ditinggalkan, serta suami yang lebih baik dari yang ditinggalkannya pula. Masukkanlah dia ke dalam surga, dan lindungilah dari siksanya kubur serta fitnah nya, dan dari siksa api neraka.”

Selamat jalan Ustadzah, semoga ilmu-ilmu yang kau ajarkan pada santrimu menjadi penerang alam kuburmu dan pembuka pintu syurga untukmu. gadis gadis gadis gadis gadis gadis gadis gadis gadis 

Berita Terkait :

Facebook Comments

- Advertisement -
- Advertisement -