spot_img

Catatan Abrar Munanda, Ziarah di Madinah (Bagian 1)

Ziarah di Madinah (Bagian 1)

oleh : Abrar Munanda, Ka.Kan. Kemenag Kab. Pesisir Selatan

Buku Panduan Perjalanan Haji yang disusun oleh petugas kloter memuat rincian kegiatan yang akan dilaksanakan oleh jama’ah selama di Madinah. Kegiatan ini juga berpedoman kepada rencana perjalanan haji (RPH) yang ditetapkan oleh Kementerian Agama setiap tahunnya.

Catatan Abrar Munanda, Ziarah di Madinah (Bagian 1)

Di antara kegiatan tersebut adalah jadwal pelaksanaan shalat arba’in di Masjid Nabawi (para penduduk Madinah dan umumnya warga Saudi juga menyebut Masjid Nabawi dengan Haram, begitu juga halnya penduduk Makkah menyebut Masjidil Haram dengan Haram), ziarah dalam lingkungan masjid dan ziarah di luar lingkungan masjid.

Ziarah di lingkungan Masjid Nabawi

Sedikit berbeda penggunaan kata-kata ziarah di Indonesia dengan di Saudi. Biasanya ziarah di negeri kita identik dengan kunjungan ke makam atau pandam pekuburan. Sementara di Saudi ini kata ziarah juga dipakai dengan arti kunjungan atau wisata. Ke pasar kurma pun disebut sebagai ziarah.

Biasanya pada hari kedua atau ketiga setelah sampai di Madinah, jama’ah diajak mengunjungi tempat-tempat khusus yang ada di lingkungan Masjid Nabawi. Di antaranya adalah Raudhah. Raudah adalah tempat yang sangat dirindu oleh semua umat Islam yang tengah berkunjung ke Madinah. Rasulullah SAW mengatakan bahwa Raudah adalah tempat untuk memohonkan do’a yang mustajab. Raudah itu terletak antara rumah Rasulullah dan mimbar beliau. Karena perluasan Masjid Nabawi yang terus dilakukan, maka sekarang ini posisi Raudhah sudah berada dalam Masjid Nabawi.

Waktu untuk memasuki Raudhah bagi jama’ah laki-laki tidak dibatasi. Sedangkan untuk jama’ah perempuan hanya disediakan dua kali sehari. Jama’ah perempuan bisa memasuki Raudhah melalui pintu 25 dan 30 setelah shalat Shubuh dan setelah shalat Isya. Setelah shalat Shubuh tersedia dua gelombang, yakni setelah shubuh dan sekitar jam 09.00 WAS. Setelah shalat Isya juga dua gelombang, yakni setelah shalat Isya dan sekitar jam 22.00 WAS. Untuk tahun 2022 ini bagi jama’ah yang ingin ke Raudhah harus mendaftar melalui aplikasi Tawakkalna dengan mencantumkan identitas diri termasuk nomor paspor dan nomor visa.

BACA JUGA  Berkunjung ke Raudhah, Jemaah Haji Kab. Solok Munajatkan Do'a

Beberapa jama’ah bertanya, ustadz, shalat apa saja yang kita lakukan di Raudah? Penulis jawab, sesuai dengan kondisi ketika kita masuk ke Raudhah. Jika kita masuk ke Raudhah setelah dua pertiga malam kita bisa shalat sunat tahiyatul masjid, tahajud dan hajat serta berdo’a memohon apa saja hal-hal baik yang kita pinta kepada Allah SWT. Setidaknya kita shalat sunat dua raka’at sebelum berdo’a.

Tempat lainnya yang dapat dikunjungi di dalam Masjid Nabawi walaupun sekedar melewati pagarnya saja adalah makam Rasulullah SAW, Abu Bakar al-Shiddiq ra dan Umar ibn al-Khattab ra. Makam Rasulullah SAW dan sahabat-sahabatnya itu pada mulanya berada di arah depan Masjid Nabawi. Namun setelah perluasan masjid, juga sudah berada dalam masjid. Ketika melewati makam Rasulullah SAW dan sahabatnya ini terdengar jama’ah dengan khusyuk menyampaikan shalawat dan salam kepada Rasulullah SAW dan sahabat-sahabat beliau.

Ada jama’ah yang menyampaikan shalawat dan salam itu berurai air mata karena terharu dan terbawa perasaan akhirnya sampai juga ke Kota Nabi dan berdekatan langsung dengan makam Rasul SAW. Ada juga yang menangis karena sedih akan segera berpamitan dan berpisah dengan Rasulullah SAW yang seolah terasa hadir bersama mereka. Jama’ah ini akan bertolak ke Makkah untuk menunaikan ibadah haji.

Setelah ziarah ke Raudah dan makam Rasul SAW, jama’ah haji juga bisa melakukan ziarah ke makam Baqi’. Makam yang menjadi tempat peristirahatan terakhir banyak sahabat Rasulullah SAW dan kaum muslimin lainnya.

Berbeda halnya dengan makam atau kuburan yang biasa kita ziarahi di tanah air. Makam Baqi’ sebagaimana makam lainnya di Saudi hanya ditandai dengan gundukan tanah dan batu nisan kecil sebagai penanda. Tidak ada kita temukan tembok, nama, waktu lahir dan wafat yang dikubur di makam tersebut. Waktu berkunjung ke Makam Baqi’ ini biasanya di pagi dan sore hari. Bedanya lagi, kaum perempuan dilarang mengunjungi makam.

BACA JUGA  Bersama Forkopimda, Kakan Kemenag Padang Panjang Canangkan Tanam Cabe

Ada lagi tempat yang bagus untuk dikunjungi di lingkungan Masjid Nabawi, yakni Museum al-Salam (sekarang menjadi Museum Nabi Muhammad SAW) yang terletak dekat pintu 7 pagar masjid. Sayangnya pada musim haji 1440 H/2019 ini masih dalam tahap renovasi berat. Museum ini dulunya sebelum tahun 2018 bernama museum Asmaul Husna. *

Artikel Terkait :

abrar abrar abrar abrar abrar 

Facebook Comments

Google News