Arosuka, SuhaNews – BRI Cabang Solok dan Koperasi Kopi Solok Radjo lakukan penandatanganan MoU penggunaan jasa perbankan di Ruang Solok Nan Indah, Kamis (20/2).
Penandatangan kerja sama ini dihadiri oleh Bupati Solok diwakili Asisten Koor Bid Administrasi Sony Sondra, SE. M.Si, Kadis Pertanian Si Is, SP., Pimpinan BRI Cab. Solok Gokma Dame Hutagaol, dan Ketua Koperasi Serba Usaha Solok Radjo, Alfadriansyah.
“Tahun 2020 Kementerian Pertanian ingin meningkatkan eksport pertanian tiga kali lipat dari tahun sebelumnya,” jela Si Is.
Smua sektor pertanian, jelasnya, dilakukan percepatan pertumbuhan. Dengan adanya peningkatan sektor pertanian ini, maka kita harapkan akan dapat meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian daerah dan masyarakat.
“Lahan tanaman kopi arabika seluas 1.797.5 Ha di Kabupaten Solok,” jelas Si Is.
Produksi biji kering mencapai 888,8 Ton/tahun. Sementara jumlah petani 3.234 KK. Sedangkan kopi robusta lahannya mencapai 6.536,5 Ha, dengan produksi biji kering sebanyak 1.584 Ton dengan petani sebanyak 7.169 KK. Semoga anggota dan pengurus koperasi Solok Radjo benar-benar memperhatikan hal ini, sehingga pertumbuhan koperasi ini baik dan menghasilkan produksi yang baik pula.
Sambutan Ketua Koperasi Serba Usaha “Solok Radjo”
“MoU ini akan dimanfaatkan untuk perluasan lahan dan peningkatan produksi,’jelas Ketua Koperasi Solok Radjo, Alfadriansyah.
Pihaknya mengapresiasi kebijakan pemerintah dan pihak terkait yang memfokuskan pelayanan KUR kepada para pelaku UMKM, sehingga usaha ini bisa terus berkembang.
“Semoga BRI bisa memberikan kemudahan dalam proses pengurusan pinjaman KUR selagi untuk peningkatan UMKM,” ujar Alfadriansyah.
Sementara Pimpinan BRI Cabang Solok mengatakan bahwa dii Kabupaten Solok ada lebih kurang 100 UMKM yang selalu kami berikan pelatihan di berbagai bidang. BRI berupaya memberikan pelayanan yang baik dan maksimal kepada para pelaku usaha.
“Pemasaran segala produksi usaha hendaknya dilakukan dengan kreativitas, sehingga dapat meningkatkan peminat untuk UMKM,” ujar Gokma Dame Hutagaol.
BRI, jelasnya, akan berusaha memenuhi segala kebutuhan koperasi Solok Radjo ini, semisal kemudahan dalam pengadaan pupuk untuk dapat terus mengembangkan produksi kopi. Diharapkan KUR yang diberikan dapat digunakan untuk sesuai dengan peruntukannya.
“Launching cluster usaha UMKM ini merupakan yang pertama di Sumbar,” jelas Gokma Dame Hutagaol.
Bupati Solok yang diwakili Sony Sondra mengatakan bahwa Kabupaten. Solok ini merupakan salah satu sentral perkebunan kopi, yang memasok produk perkebunan ke daerah lain. UMKM ini merupakan salah satu bentuk usaha yang membantu pemerintah dalam mewujudkan empat pilar pembangunan dalam bidang ekonomi kerakyatan.
“Semoga Kopi Solok Radjo lebih dikenal oleh masyarakat luar agar meningkatkan konsumsi masyarakat terhadap ini,” jelas Bupati Solok.
“Patut kita mengapresiasi kepada usaha ini, karena sekitar 85% produknya dipasarkan ke luar negeri (ekspor) dan sisanya untuk memenuhi kebutuhan lokal,” jelas Sony Sandra. Wewe
Baca Juga:
Facebook Comments