SuhaNews – Dalam rilisan terbaru sejak pertengahan 2024 sampai awal tahun ini, model bus single glass kembali mendominasi. Hanya beberapa Po saja yang tetap memilih model double glass (kaco balenggek – istilah bismania di Sumatera Barat) untuk rilisan armarda terbarunya.
PO. NPM yang diujung tahun 2024 lalu melaunching 10 armada baru untuk rute Sumbar – Dumai – Bandung juga menggunakan model Jetbus5 Single Glass. Begitu juga dengan armada terbaru divisi pariwisata / Vircansa juga menggunakan model Single Glass dari karoseri Laksana.
Tak hanya itu, dalam renovasi dan perawatan armadanya, PO. NPM juga kembali ke singe glass. Padahal armada tersebut lahir dari karoseri Laksana dengan model SR2 Doubla Glass. Baik itu armada NPM rilisan tahun 2018 maupun armada mutasi dari Vircansa rilisan generasi kedua.
Begitu juga dengan PO. ANS yang diawal kebangkitannya menggunakan model double glass hingga model patriot saat merilis Royal Class, kini dalam rilisan armada terbaru. PO ANS kembali ke single glass.
Selain PO. ANS dan PO. NPM, bus pariwisata Fajar Riau yang sebelumnya juga menggunakan armada double glass dalam rilisan terbaru juga meggunakan single glass model Jetbus5 dari karoseri Adiputro.
Bahkan PO. MPM yangs ejak awal kemunculan ditahun 2018 identik dengan model double glass SR2 dari karoseri laksana juga memilih model single glass di armada terbarunya.
Dilihat dari tampilan, antara single glass dan double glass punya pesona sendiri. Namun akan memberikan kesan berbeda bagi penumpang dan sopir. Apalagi penempatan double glass setiap karoseri berbeda. Ada yang kaca atas cenderung miring sehingga ruang kemudi menjadi lebih luas terpapar matahari dan ada yang skedarnya seperti produk Morodadi.
Ada beberapa model bus yang tetap mempertahankan model double glass karena jenis dan layanannya. Selain bus double decker yang jadi acuan model double glass, bus yang menyediakan president class seperti PO. Miyor dan PO. Putra Raflesia.
Bagi penumpang, saat menaiki bus double glass terasa kurang nyaman bagi yang duduk didepan. Karena pandangan terhalang oleh sekat kaca kaca atas dan bawah, apalagi kebanyak pengemudi memberi kaca film yang relatif gelap untuk kaca bagian atas. Sehingga kalau ditanya penumpang lebih memilih bus model singe glass.
Sementara bagi pengemudi, bus double glass terasa nyaman karena kaca bagian atas bisa diberi kaca film yang relatif gelap untuk melindungi ruang kemudi dari paparan sinar matahari. Sementara kalau model single glass kaca filem hanya sebagian kecil pada bagian atas kaca dan sinar matahari lebih luas masuk ke ruang kemudi.
Berita Terkait :
- Lempar Batu Mengganas, 2 Bus Ninik Mamak Transport Express Jadi Korban
- Dibalik Bahagia Pemudik, Ada Awak Bus Yang rela Jauh dari Keluarga
- H+7 Penumpang di TBS Membludak, Bus Pariwisata Ikut Berperan
- Gumarang Jaya Mendominasi, 14 Unit Menuju Jabodetabek
- Terminal Bareh Solok Semrawut, Parkir Bus Diserobot Mobil Pribadi
- Dari Sumbar Belum Berangkat, Bus dari Jakarta Sampai Sebelum Jumat
- Kembali Nama PO. MIYOR Dicatut Penipu Berdalih Tiket Online
- Hadirkan OF1623 di Sumbar, Akankah Epa Star Juga Bawa Double Deckernya
- H+1, Bus NPM Mendominasi dari Jabodetabek Menuju Sumbar
- Setelah ke Sumbar, Bus Josal Antarkan Pemudik ke Tasikmalaya
- Pemain Baru Mendominasi, NPM Berangkat Lagi 14 Unit Menuju Sumbar
- Dermaga VI Merak Masih Perbaikan, NPM Berangkatkan 13 Bus Menuju Sumbar
- Tampil Beda, PO.Alhijrah Beri Cuti Semua Crew di Hari Lebaran, Armada Perpal
Facebook Comments