Solok, SuhaNews – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Propinsi Sumatera Barat Buya Gusrizal Gazahar mengukuh pengurus MUI Kabupaten Solok yang dipimpin oleh buya Afrizal Harun sebagai Ketua, Rabu (29/12) di Solok Premier Hotel.

Pengukuhan Pengurus MUI Kabupaten Solok ini dihadiri oleh Bupati Solok yang diwakili Staf Ahli Mulyadi Marcos, SE, MM, Kakan Kemenag Kabupaten Solok H. Zulkifli, SE, MM, Kabag Kesra Setda, Mardaus, S.Sos dan Ketua MUI Kota Solok Dedi Junaidi, S.Ag.

Kakan Kemenag Kabupaten Solok H. Zulikifli yang turut memberikan sambutan dalam pengukuhan ini menyampaikan terima kasih kepada Ketua MUI Sumbar atas pengukuhan ini serta kepada Bupati Solok yang telah mendukung program ulama di ranah Lima Danau ini.

H. Zulikfli menyampaikan bahwa ditengah pesatnya perkembangan teknologi informasi saat ini semakin  berat pula tantangan yang dihadapi ulama. Baik dalam menegakan amar makruf nahi mungkar maun dalam menjawab persoalan yang menjadi kekkhawatiran ditengah masyarakat.

Adapun persoalan yang menjadi kekhawatiran ini adalah rapuhnya akidah umat, rapuhnya ibadah umat, rapuhnya ukhuwah islamiyah hingga berkurangnya keteladanan yang berdampak menjadi degradasi moral pada generasi muda.

Untuk itu Kakan Kemenag berharap Pengurus MUI Kabupaten Solok masa khidmat 2020-2025 ini solid dan amanah untuk persoalan tersebut dengan membangun koordinasi dan komunikasi dengan lembaga terkait.

Bupati Solok yang diwakili Mulyadi Marcos mengawali sambutannya mengawali dengan ucapan selamat pada pengurus MUI masa khidmat 2020-2025. Harapannya kepengurusan yang dipimpin buya Afrizal Harun dapat menjadi mitra pemerintah daerah dalam memajukan kehidupan beragama di Kabupaten Solok.

“Kita berharap problema umat yang ada dapat diatasi dengan adanya koordinasi MUI dengan pemerintah daerah dan instansi terkait sehingga masyarakat di kabupaten Solok tetap rukun dan madani,” ujar Mulyadi.

Mulyadi juga menyampaikan harapan pemerintah daerah, kerjasama MUI dan Pemkab dapat mewujudkan Adat Basandi Syarak dan Syarak Basandi Kitabullah di Kabupaten Solok.

Sementara itu Ketua MUI Sumbar dalam Sambutan Pengukuhan menyebutkan bahwa sebagai mubaligh, pengurus Ulama perlu mempertegas niat bahwa posisi sebagai dai harus karena Lillahi Ta’ala dan tidak tergiur berbagai kepentingan duniawi.

“Jangan sampai bunga di tepi jalan merubah niat mencapai tujuan,” ujar buya Gusrizal memberi kiasan.

Ditambahkannya, hal ini penting bagi ulama agar tugas sebagai mubaligh tidak dimanfaatkan untuk kepentingan golongan atau kelompok tertentu untuk mencapai misinya.

Tak lupa buya Gusrizal mengajak mubaligh untuk menjadikan teknoloi sebagai sarana dakwah dan mengajak masyarakat untuk lebih memfilter pemanfatan teknologi terutama smartphone dalam kehidupan sehari-hari sebagai tuntunan kepada kebaikan bukan sebagai tontonan.

“Di hape ada aplikasi Al Qur’an dan Hadits yang dapat dibaca setiap saat sebagai tuntunan hidup bukan menikmati tontonan sebagai hiburan semata,” tegas Buya Gusrizal.

Bila ulama sudah memanfaatkan teknologi untuk dakwah dan tuntunan, maka ulama telah menyalakan pelita ditengah pesatnya teknologi informasi yang kemudian diiringi dengan perkataan yang menyejukan serta sikap yang menjadi teladan ditengah masyarakat.

Adapun pengurus yang dikukuhkan ini dipimpin oleh Buya Afrizal Harun sebagai Ketua yang didampingi Drs. H. Elyunus sebagai sekretaris dan Almaturidi, MH sebagai wakil sekretaris serta Fahmi Norita sebagai bendahara.

Kepengurusan ini juga dilengkapi beberapa bidang, diantaranya bidang Fatwa yang dipimpin oleh Drs. H. Rajudin, bidang organisasi dengan ketuanya Drs. H. Kamaruzzaman, M.Ag, bidang pemberdayaan ekonomi umat, ketuanya Asrizal Mukhtar LC.

Kemudian bidang dakwah dan pendidikan, ketuanya H. Afrizen, S.Ag, M.Pd, bidang Hukum dan Advokasi ketuanya Drs. H. Saaduddin, bidang pemberdayaan perempuan, ketunya Sisfayerni, S.Ag dan bidang Litbang ketuanya Ilyasmadi, SE, MM. Fendi

Berita Terkait :

• Afrizal Harun Terpilih sebagai Ketua MUI Kab.Solok
• H. Syahrul Wirda : Peran Ulama di Era Digital, Ketika Dosa Diujung Jari
• MUI Nagari Koto Baru Gelar Pelatihan Keagamaan, 43 Peserta Ambil Bagian