Pandemi COVID-19, Pasar Raya Solok Sunyi, Harga Naik

Solok, SuhaNews – Pandemi COVID-19 dirasakan dampaknya oleh para pedagang di pasar raya Solok. Jual beli menurun drastis, pasar sunyi dan pembeli berlalu dengan cepat.

“Padiah sejak virus Corona merebak,” ujar seorang pedagang di pasar raya Solok, Minggu (29/3).

Penurunan omset, jelasnya, sangat dirasakan empat hari terakhir. Pasar yang biasanya padat, sekarang lengang. Jual beli turun nyaris 50 persen.

Kesunyian pasar raya Solok juga terlihat dari mobil angkutan pedesaan yang tidak lagi memadati terminal. Lorong lorong di sekitar terminal pun terlihat sunyi.

“Saya sudah menunggu mobil hampir dua jam,” ujar seorang penumpang dari Sukarami, Kecamatan Gunung Talang.

Berita Terkait : Diisukan Tutup, Pasar Raya Solok Buka Seperti Biasa

Ia berniat ke Pasar Raya Solok untuk belanja kebutuhan dapur, namun mobil angkutan pedesaan, yang lebih akrab disebut dengan OTO CUPAK ini tidak kunjung lewat. Setelah hampir dua jam baru ia mendapatkan angkutan ke Solok.

Payahnya jual beli juga dirasakan pedagang makanan di kawasan terminal angkot Kota Solok ini. Biasanya, sekitar pukul 16.00 ia sudah mendapatkan uang dari pelanggan, tapi Minggu kemarin, sampai jam 16.00 baru ada lima pelanggan.

“Lihat saja Pak, tak ada yang makan dan minum di dalam,” ujarnya sambil memandangi meja dan kursi yang kosong.
Pemerintah sudah mengeluarkan imbauan untuk menghindari keramaian, termasuk keramaian di rumah makan dan Warung minuman. Bisa jadi karena adanya imbauan inilah konsumen pun enggan makan dan minum di tempat karena takut tertular Covid-19.

Kesunyian pasar berpengaruh kepada melonjaknya harga kebutuhan harian. Rempah-rempah atau bumbu masakan naik dari biasanya.

“Biasanya saya beli langkok-langkok ini Rp 50.000, sekarang jadi Rp 70.000,” ujar Mar, sambil memperlihatkan langkok-langkok yang dibelinya.

BACA JUGA  20 Jemaah Haji Kabupaten Solok Masuk Estimasi Pelunasan Tahap Dua

Para pedagang maupun masyarakat berharap Pandemi COVID-19 segera berakhir agar kondisi ini cepat pula berlalu. Wewe

Baca Juga :

Facebook Comments

- Advertisement -
- Advertisement -