Singkarak, SuhaNews – Tidak bisa dipungkiri, ibu menjadi sosok sangat penting dalam kesuksesan seorang anak. Banyak orang yang sukses karena doa ibu. Hal ini juga dirasakan oleh Bupati Solok, Epyardi Asda.
Epyardi yang kini dikenal sebagai pengusaha dan politisi, dulunya berasal dari keluarga sederhana, bahkan boleh dikatakan hidup susah.
“Saya anak petani miskin. Bapak saya a kusir bendi. Ibu saya pedagang beras keliling,” ujar Epyardi Asda.
Baca juga: Bupati Epyardi Asda Bagikan Zakat, Ribuan Warga Tersenyum Bahagia
Epyardi Asda termasuk keuarga besar, 12 orang bersaudara. Empat saudaranya meninggal dunia karena busung lapar.
“Kalau saya ingat itu, saya jadi sedih. Ibu saya berdagang ke mana-mana,” kata Epyardi.
Kisah hidupnya ini pernah disapaikan Epyardi Asda pada wisuda UNP, yang dibalut dengan paper “Wisuda Periode 132 Universitas Negeri Padang, 27 September 2023” di akun UNP TV.
Epyardi Asda menyampaikan cerita itu di hadapan ribuan wisudawan di Universitas Negeri Padang (UNP).
Karena melihat kondisi keluarganya, Epyardi berniat untuk melakukan sesuatu bagi orang tuanya. Pada 1985, setelah diwisuda, ia berangkat meninggalkan kampung halamannya untuk merantau ke Singapura dengan uang pinjaman.
Saat itu ia merupakan anak buah kapal. Ia naik kapal ikan menuju Singapura. Dari Sumatera Barat ia pergi ke Tanjung Pinang, lalu menumpang dengan kapal ikan sampai ke Batam.
Di Batam, papar Epyardi Asda, ia mengurus bebas fiskal karena saya tidak punya uang sama sekali. Hanya dipinjami uang untuk sekadar hidup.
Sesampainya di Singapura, Epy berkeliling ke berbagai tempat. Alhamdulillah, karena niat saya ingin membantu ibu saya, mambangkik batang tarandam, Allah mempermudah untuk mendapatkan pekerjaan.
Setelah mendapatkan pekerjaan, Epyardi menelepon orang yang ia pinjami uang untuk berangkat ke Singapura. Ia memberi tahu orang tersebut bahwa ia sudah mendapatkan pekerjaan, tetapi gaji pertamanya ia gunakan bukan untuk membayar utang, melainkan ia serahkan seluruhnya kepada ibunya.
“Orang tersebut setuju dengan permintaan saya. Pada bulan kedua ia bekerja, barulah utang tersebut dibayar,” tutur Epyardi Asda.
Bulan ketiga, jelas Epyardi Asda, saya buatkan sesuatu untuk orang tua saya. Akhirnya alhamdulillah, berkat rahmat Allah, semuanya saya lalui. Singkat cerita, saya bisa seperti ini karena apa? Karena niat saya untuk menyenangkan hati ibu saya.
“Karena ibu adalah salah satu makhluk yang sangat diagungkan, bahkan menurut sabda Rasulullah, selain kepada Allah kepada siapa kita berbakti, ibumu, ibumu, ibumu,” ucap Epyardi.
Kepada para wisudawan ia berpesan agar meniatkan segala sesuatu yang dilakukan untuk menyenangkan hati ibu. Dengan begitu, insyaallah semua langkah akan dipermudah oleh Allah.
“Lakukan sesuatu. Gantungkan cita-citamu setinggi langit. Niatkan untuk membantu orang tua, jangan untuk membantu diri sendiri. Insyaallah, dengan niat seperti itu, saya yakin Allah akan mempermudah semua langkah adik-adik semuanya,” kata Epyardi disambut oleh gemuruh tepuk tangan para wisudawan.
Sabda Rasulullah yang disebut Epyardi tersebut merupakan hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari nomor 5971 dan Muslim nomor 2548. Dari Abu Hurairah RA yang mengutip sabda Rasulullah.
“Seseorang datang kepada Rasulullah, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Rasulullah menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Rasulullah menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Rasulullah menjawab, ‘Kemudian ayahmu”.
Epyardi merasakan betapa tentang pentingnya berbuat baik kepada orang tua, terutama kepada ibu. Maka, sebagai anak laki-laki, yang bertanggung jawab seumur hidup terhadap ibu, selain kepada istri dan anak perempuan.
Perantauan Epyardi pada akhirnya membuahkan hasil. Dari anak buah kapal, ia akhirnya menjadi kapten kapal, lalu menjadi pengusaha, anggota DPR RI, dan kini menjadi Bupati.
Semua itu tidak terlepas dari niat Epyardi untuk membahagiakan ibunya dan doa sang ibu. Wewe
Baca juga: Cara Epyardi Asda Membangun Kabupaten Solok



Facebook Comments