Solok, SuhaNews – Tampil sebagai narasumber pada acara peningkatan kapasitas dan peran kelembagaan Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Kabupaten Solok yang berlangsung di Cinangkiak Dream Park Singkarak, Kamis (7/12), Drs. H. Syahrul Wirda, MM menyampaikan peran ulama di era digital untuk mengingatkan umat akan dosa diujung jari.
Dihadapan peserta yang terdiri dari pengurus MUi Kabupaten Solok, Ketua MUI Kecamatan, Ketua MUI Nagari dan Kepala KUA se Kabupaten Solok, mantan Kakanwil Kemenag Sumbar dan Kakanwil kemenag Sumut yang juga mantan Ketua MUI Kabupaten Solok menyampaikan bahwa maraknya penggunakan teknologi informasi menjadi ladang dosa baru bagi umat muslim.
Disampaikan oleh H. Syharul Wirda, sekarang ini siapa saja dari berbagai kalangan dan usia memiliki dan menggunakan smartphone yang dapat berkunjung ke berbagai belahan dunia hanya dengan ujung jari.
“Apapun yang ada dalam pikiran kita akan digoreskan oleh ujung jari dilayar hape yang kemudian memunculkan beragam informasi. Jika tidak difilter dengan iman maka bukan tidak mungkin akan menggiring kepada maksiat dan kesesatan,” sebut H. Syahrul Wirda.
Untuk itu perlu memperkuat keimanan kita, keluarga dan orang-orang yang kita cintai untuk membentengi diri dari pengaruh negatif teknologi lewat smartphone ini.
“Sebagi mubaligh, ulama perlu menyampaikan ini kepada umat. Bukan anti dengan teknologi tapi perlu membentengi diri agar yang kita ambil dari teknologi informasi ini adalah sisi positif dan manfaat untuk kehidupan,” ulas H. Syahrul Wirda.
Ditambahkannya, banyak kasus yang terjadi di negeri ini, setelah didalami dan diselidiki oleh polisi, berawal dari ilmu dan informasi yang didapat dari internet kemudian dipakai untuk hal-hal negatif bahkan kejahatan yang merugikan banyak orang.
“Mari kita ajak umat untuk bijak menggunakan teknologi untuk kebaikan, boleh sebagai gaya hidup tapi dipakai berbarengan dengan iman. Begitu juga bagi ulama, dapat memanfaatkan teknologi untuk menunjang dan memperluas dakwah baik dengan video seperti youtube maupun dengan tulisan-tulisan yang mendidik berlandaskan dalil dan hukum yang jelas,” sebut H. Syahrul Wirda.
Dalam kesempatan tersebut, H. Syahrul Wirda juga menyampaikan, top leader baik itu organisasi masyarakat maupun lembaga pemerintah tidak boleh menunjukan keberpihakan pada salah satu ajaran atau salah satu paham karena berpotensi menimbulkan gejolak ditengah masyarakat.
“Wujudkan moderasi beragama sebagai salah satu kekuatan kerukunan umat ditengah masyarakat,” pungkas putra Sariak Alahan Tigo yang kini menjabat kepala Biro UIN Syekh Djamil Jambek Bukittinggi ini. Fendi
Berita Terkait :
- MUI Nagari Koto Baru Gelar Pelatihan Keagamaan, 43 Peserta Ambil Bagian
- Bernostalgia di Kemenag Kab. Solok, H. Syahrul Wirda Motivasi ASN
- Afrizal Harun Terpilih sebagai Ketua MUI Kab.Solok Periode 2021-2026
- Syahrul Wirda, Putra Sariak Alahan Tigo Kab. Solok Jadi Kakanwil Kemenag Sumatera Utara
ulama ulama ulama ulamaÂ
Facebook Comments