spot_img

Hikmah di Balik Pembatalan Haji, Akmal-Ermanis: Panen Berlipat Ganda, Ilmu Bertambah

Bukittinggi, SuhaNews – Keberangkatan haji tahun 1442 H/2021 resmi dibatalkan. Sebagaimana tertuang dalam KMA Nomor 660 Tahun 2021. Beragam kisah dan perjuangan jamaah dalam mempersiapkan diri untuk menunaikan rukun Islam yang kelima pun tersaji.

Salah satunya adalah kisah sepasang suami isteri yang kesehariannya menggeluti pekerjaan sebagai petani. Pasangan suami istri Akmal-Ermanis, warga Karan, Garegeh, Kota Bukittinggi,

Pasangan ini telah mempersiapkan diri sejak awal tahun 2000 atau 21 tahun yang lalu. Mereka sama-sama berniat untuk menyisihkan sebahagian rezeki untuk dapat mendaftarkan diri sebagai calon jamaah haji.

Baca juga: Curahan Hati Jamaah Haji Bukittinggi Terkait Penundaan Keberangkatan

11 tahun berlalu setelah mereka berniat, sedikit demi sedikit uang pun terkumpul. Tibalah saatnya. Di bawah terik mentari mereka bertolak ke Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi pada tahun 2011. Akmal dan Ermanis mendaftar bersama untuk menunaikan ibadah haji.

Senyum haru terukir di wajah mereka, meski harus menunggu hingga tahun 2020 untuk bisa diberangkatkan. Walau menunggu hingga musim haji 9 tahun lagi, mereka terus berusaha untuk mempersiapkan diri dan menyiapkan materi.

Hari berganti, musim berlalu. Rutin mengikuti manasik haji hingga tahun keberangkatan telah di ambang pintu. Akan tetapi, siapa yang menyangka, tiada yang tahu sebelumnya. Covid-19 merebak, virus corona mengguncang dunia, seluruh daerah dalam pandemi. Haji tahun 1441/2020 ditunda.

Pasangan suami istri yang berprofesi sebagai petani ini, kini telah berumur lebih dari 60 tahun. Mereka sering menangis dalam sujudnya. Berharap dan terus berdo’a kepada Allah, semoga di tahun 2021 mereka dapat berhaji bersama.

Mereka berucap, pasti Yang Maha Kuasa telah mempersiapkan yang terbaik bagi mereka khususnya dan seluruh jamaah haji umumnya.

BACA JUGA  Ketua TP PKK Agam Lakukan Pembinaan di Nagari Bawan

Mereka tetap berusaha dalam profesi yang mereka geluti. Bertanam padi dan menggarap kebun cabe yang bukan kepunyaan mereka. Untuk dapat berusaha mereka bekerjasama dengan pemilik lahan, yang nantinya dillakukan bagi hasil ketika masa panen tiba.

akmal
Akmal

Salah satu hikmah setelah penundaan haji tahun 2020, mereka memperoleh hasil panen berbeda dari sebelumnya. Melimpah, bahkan dua kali lipat dari yang biasanya.

Pernah untuk panen cabe, mereka melakukan dua kali panen meski sudah selesai masa panen pertama. Biasanya, ketika penen pertama usai, cabe akan mati dan harus ditanam kembali. Namun, usai panen, setiap ranting cabe kembali memutih kerena bunganya. Sehingga mereka melakukan pemupukan dan benar, putik menjadi buah yang jumlahnya tak kalah banyak dari hasil penen pertama.

Mereka juga merasakan nikmat iman dan ilmu yang semakin mantap guna persiapan matang dalam pelaksanaan haji. Melalui Bukittinggi Mapan (Bukittinggi Manasik Sepanjang Tahun) yang mereka ikuti, terus menambah wawasan dan keilmuan mereka tentang ibadah haji.

Hingga mereka kembali menelan pedihnya kerinduan, setelah keluarnya KMA Nomor 660 Tahun 2021 yang dibarengi oleh keputusan Arab Saudi terkait pelaksanaan ibadah haji, yang hanya diperuntukkan bagi domestik dan ekspatriat saja.

“Kami tetap sabar, meski mata ini selalu basah ketika bermohon kepada Allah untuk tetap diberi kesempatan menunaikan ibadah haji bersama,” ucap PAkmal.

“Meski tahun ini juga ditunda, kami tetap bersabar dan menerima keputusan tentang pembatalan haji. Karena bagaimanapun pembatalan dikarenakan oleh pandemi yang belum juga reda, sehingga berbahaya bagi kesehatan dan keselamatan jamaah”, ulasnya.

“Ada saja hikmah di  balik ini semua, seperti kesempatan untuk menambah ilmu tentang pelaksanaan ibadah haji serta dari segi ekonomi, Allah berikan jalan kepada kami dengan hasil panen yang sangat luar biasa, bahkan diluar dugaan”, sahut Ermanis

BACA JUGA  Wako Hendri Septa Ingatkan Usulan Pembangunan Dilengkapi Data yang Clean dan Clear

“Kami berharap, semoga pandemi segera berakhir. Allah beri beri umur panjang dan kesempatan, sehingga kami berdua bersama jamaah haji lainnya dapat menunaikan haji ke Baitullah”, imbuhnya.

Dengan mata berkaca, Akmal dan Ermanis mengungkapkan kerinduan mereka akan Baitullah. Tetapi inilah kenyataan yang telah Allah atur dengan ketetapan yang tak seorangpun mampu mengubahnya.

Di balik segala yang terjadi, Allah siapkan hikmah dan menggantinya dengan yang lebih baik.

reporter : Yal editor : Moentjak

Baca juga: Pemerintah Saudi, 60 Ribu Kuota Haji, Hanya untuk Domestik dan Ekspatriat

Facebook Comments