Jauhi Sifat Orang Munafik

Jauhi Sifat orang munafik
Oleh Tasrif

 

Abu Hurairah ra. telah menceritakan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:
Pertanda orang munafik itu ada tiga, yaitu bila berkata dusta, bila berjanji menyalahinya, dan bila dipercaya berkhianat ( Muttafaq Alaih).

Munafik adalah predikat bagi orang yang berpenampilan lahiriahnya memperlihatkan keimanan padahal hatinya memendam kekafiran.

Makna hadis tersebut menunjukkan bahwa orang yang memiliki salah satu dari ketiga sifat ini berarti menyandang salah satu dari pekerti munafik. Dan jika dalam diri seseorang terdapat semua pekerti ini, ketiga-tiganya berarti dia seorang munafik tulen, meskipun mengakui semua hukum syariat Islam. Hal ini menjadi peringatan bagi seorang muslim agar jangan membiasakan pekerti-pekerti ini ataupun sebagiannya, karena dikhawatirkan akan menjerumuskannya ke dalam kemunafikan yang sesungguhnya.

Pertama, ketika berkata dia dusta, lain mulut atau ucapan dan perbuatan. Pemanis belaka didepan kita senyumnya minta ampun dibelakang kita mancikarauan ( membicarakan) kita, musang berbulu domba, sehingga menjadi benalu dalam kehidupan sehari-hari.

Seharusnya, perkataan dan perbuatan harus seiya sekata, ucapan dan perbuatan harus sama. Untuk itu kejujuran modal utama dengan berkata apa adanya tidak asal senang saja karena keinginan sendiri.
Berani mengungkapkan kebenaran meskipun pahit walaupun resiko menghadang. Artinya selalu berjalan di jalan yang benar, untuk membawa keberkahan.

Kadangkala, kejujuran sudah mulai pudar, bahkan menjadi kata yang tak berarti. Apabila hal ini terjadi, tidak ada kejujuran dan terjadi. Tentu, siapa yang akan dipercaya? Orang yang berkata dan bertindak dari apa yang diperbuatnya maka dia akan mendapatkan keselamatan hidup di dunia dan diakhirat kelak.

Kejujuran modal sebuah kepercayaan, orang yang jujur maka hidupnya akan berkah dan selalu disenangi oleh orang lain. Jika sudah berbohong dan tidak jujur maka akan terjadi kemunafikan dan menjadi orang yang sulit dipercaya.

BACA JUGA  Diterjang Ombak, Empat Kapal di Muara Pariaman Tenggelam
Munafik
Oleh : Tasrif

Kedua, bila berjanji menyalahinya. Janji adalah hutang. Berjanji harus ditepati dan dijalankan. Kalau kita berjanji ucapkan Insya Allah, sebab belum tentu kita pasti bersua, kadang suasana dan waktu yang terjadi sehingga ajal datang menjemput.

Banyak orang memberikan janji-janji palsu, ketika akan duduk di kursi yang empuk memberikan janji-janji manis tetapi setelah duduk, lupa kacang pada kulitnya, Kadang sangat susah ditemui karena kesibukan yang terjadi.

Akibatnya orang menjadi tidak senang kepada kita, akibatnya orang menjadi tidak mau kepada kita karena banyak janji-janji yang tidak dilaksanakan dengan baik.
Kalau kita memberikan sesuatu tepati dengan pasti, sehingga yang lain menjadi senang dan dapat memberikan andil yang baik pada nantinya.

Ketika kita tak sesuai dengan janji yang kita berikan kadang memberikan hal yang tak baik sehingga merubah hubungan diantara kita. Lebih baik bekerja dengan karya yang nyata dari berujar untuk pemanis sukma belaka.

Ketika, jika diberi amanah berkianat. Ketika diberikan kepercayaan jalani dengan baik. Apabila tidak bisa lebih baik mundur. Amanah atau kepercayaan yang diberikan kepada kita pada nanti akan dipertangjawabkan di dunia dan diakhirat kelak. Amanah itu diberikan kepada ahlinya, kalau tidak tunggu kehancuran. Pekerjaan itu diberikan karena sesuai dengan keahlian yang dimilikinya, sesuai dengan profesi yang diembannya.

Ketika diberikan kepercayaan jalankan dengan baik dan jangan disalah gunakan, apalagi memperkaya diri sendiri. Betapa banyak kita saksikan orang diberika amanah tidak berjalan dengan koridor atau aturan yang berlaku akibatnya membawa kesengsaraan pada dirinya sendiri.

Membawa jalan yang tak berarti pada dirinya sehingga membawa ke dalam jurang kehinaan. Minimal menjaga diri kita dari siksaan api neraka karena kita semuanya adalah pemimpin, minimal bisa memimpin diri sendiri untuk senantiasa berjalan di jalan yang benar.
Wallahu a’lam bisshowwab
Pariaman, 05/07/24

Facebook Comments

- Advertisement -
- Advertisement -