Outing Class, Santri Ponpes Al Kautsar Lepas Penyu ke Laut

Limapuluh Kota, SuhaNews – Sebanyak 10 orang pewakilan santri Pondok Pesantren Modern Al kautsar Harau, Kabupaten Limapuluh Kota, melepas sepuluh ekor penyu ke laut, Kamis(26/10)

Pelepasan sepuluh ekor penyu oleh santri Pondok Pesantren Modern Al kautsar dilakukan di bibir pantai Apar, Pariaman, dalam kegiatan Outing Class bagi santri kelas IX.

Baca juga: Ponpes Modern Al Kautsar Gelar Upacara HSN 2023

Outing class dilaksanakan sebagai tindak lanjut pembelajaran mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Bahasa Indonesia, dan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn).

Sebelum pelepasan penyu, 108 orang santri yang ikut kegiatan ini, di penangkaran seluruh santri mendapatkan informasi mengenai penyu, bagaimana cara keberlangsungan hidupnya, cara para nelayan mencari penyu, berapa usia penyu, dan lain sebagainya.

Sebelum ke penangkaran penyu, santri terlebih dahulu melakukan Outing Class ke Museum Bung Hatta di Bukittinggi.

Museum yang terletak di Mandiangin, Bukittinggi ini, merupakan objek kunjungan pertama para santri. Di meseum ini, seluruh santri menuliskan sejarah kelahiran Bung Hatta, silsilah keluarganya, bahkan pendidikannya.

Di museum Bung hatta, santri juga disuguhkan beragam sejarah peninggalan Bung Hatta, mulai dari dapur, meja makan, ruang belajar, kamar bujang Bung Hatta, dan peninggalan lainnya.

Pimpinan Pondok Pesantren Modern Al Kautsar, Dafri Harweli, yang turut mendampingi langsung rombongan, usai kegiatan mengatakan, bahwa kegiatan Outing Class bertujuan untuk menambah wawasan para santri untuk mengenal sejarah dan mengenal lingkungan hidup.

Pengetahuan dan pengalaman dari Outing Class ini akan menjadi sumber inspirasi dan menambah pemahaman santri terhadapi mata pelajaran terkait.

“Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan agar santri belajar langsung dari sumbernya. Dengan pembelajaran yang menyenangkan di luar kelas, membuat pikiran mereka menjadi lebih fresh. Outing class juga memberikan pengalaman langsung bagi santri, sehingga apa yg dipraktekkan akan lebih lama teringat oleh santri, dibanding dengan belajar teori di kelas,” jelas Dafri.

BACA JUGA  Pulau Karabak Ketek, Tempat Wisata dan Pusat Konservasi Penyu Pertama di Sumbar

Dari kegiatan ini Dafri berharap manfaatnya dapat dirasakan oleh santri, dan tujuannya pun dapat dimaksimalkan, bukan sekadar menambah pengalaman, namun juga menambah pengetahuan santri. Nauri. A/Nina

Baca juga: Raih Sejumlah Piala, Ponpes Al kautsar Juara Umum III Semarak HSN 2023

Facebook Comments

- Advertisement -
- Advertisement -