SuhaNews – Pembangunan jalan lingkar selatan Padang Panjang akan dilanjutkan. Rencana ini termasuk salah satu dari 29 program strategis RPJM 2018-2023 Kota Padang Panjang.
“Lanjutan pembangunan ini akan terwujud pada 2022-2023 nanti karena terkait dengan rencana pembangunan Sport Centre, peningkatan fungsi Islamic Centre dan GOR Chatib Sulaiman serta kemajuan kota,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum (Kadis-PU) Kota Padang Panjang, Welda Yusar didampingi Kepala Bidang (Kabid) Perencanaan, Nurasrizal; dan Kabid Bina Marga, Andri, sebagaimana dilansir spiritsumbar.com.
Baca juga: Badan Jalan Terban, Akses ke Nagari Koto Pulai Kambang, Pessel Terputus
Jalan lingkar selatan Kota Padang Panjang, jelasnya, belum tersambung di dua titik. Pertama, dari Kacang Kayu, batas kota di timur ke Kubu Gadang, Kelurahan Ekor Lubuk. Kedua, dari Simpang Jalan Gajah Tanang ke Kelurahan Koto Katik, masih di Kecamatan Padang Panjang Timur.
“Ada juga tikungan tajam di simpang tiga Tana Hitam, Kecamatan Padang Panjang Barat, yang cukup sulit dilewati bus besar, truk tronton,” ujar Welda Yusar.
Karena itulah dibutuhkan pelebaran tikungan, kendalanya rumah warga di situ rapat dan dekat ke jalan. Kemungkinan lain, pengalihan jalan, atau jalan lingkar selatan dmanfaatkan untuk kendaraan roda empat.
Terkait rencana lanjutan pembangunan jalan lingkar selatan, kata Nanda, sapaan Welda Yusar, prioritas utama menyambung jalan Kacang Kayu – Kubu Gadang, dan Simpang Gajah Tanang – Koto Katik. Rencana itu masuk ke dalam revisi Renstra Dinas PU untuk ditampung di rencana Revisi RPJM 2018-2023 Kota Padang Panjang.
Rute program pembangunan jalan lingkar selatan (Jalingsel) Kota Padang Panjang mulai dari Kacang Kayu, belok kiri ke Kubu Gadang, Simp. Gajah Tanang, Koto Katik, Koto Panjang, Tanah Hitam, Sungai Andok, depan obyek wisata PDIKM/Mifan, tembus ke Jalan Raya St.Syharir di Silaing Bawah (Jalan Raya Padang-Bukittinggi/Solok).
Penyelesaian pembangunan jalan lingkar selatan Kota Padang Panjang itu sangat penting, karena multifungsi/manfaat. Di antaranya, sangat terkait dengan operasional/fungsi Sport Centre di Sago yang akan dibangun pada 2022-2023. Sebab, lokasinya dekat dari rencana jalan Simpang Gajah Tanang – Koto Katik.
Kedua, menunjang peningkatan keramaian pengunjung Islamic Centre di Koto Katik, karena lokasinya di tepi Jalingsel. Sebab, orang akan mudah singgah, seperti untuk shalat. Ketiga, GOR (Gelanggang Olahraga) Chatib Sulaiman, Bancah Laweh yang memiliki lintasan pacu kuda, gedung olahraga, lapangan bola kaki, basket dan lainnya.
Yang keempat, Perumahan Guru/Pegawai dan Rusunawa di Sungai Andok, yang juga berada di tepi Jalingsel. Kelima, obyek wisata PDIKM dan Mifan Water Park di Silaing Bawah, karena Jalingsel terdapat di tepi timur kedua obyek wisata itu. Fungsi/manfaat lain, untuk memacu kemajuan sosial-ekonomi di kawasan selatan kota.
Referensi Spiritsumbar.com atas program jalingsel muncul pertama di era Walikota Achjali Djalil (1988-1993). Begitu juga jalan lingkar utara. Saat itu, di selatan dibuka jalan dari Simpang Gajah Tanang ke Kubu Gadang, dan Koto Katik ke Bancah Laweh. Pengerjaannya lewat kegiatan Manunggal Sakato, termasuk 1 unit jembatan di Gajah Tanang.
Sedang di utara dibuka jalan dari Simpang Bukit Surungan ke Kacang Kayu (batas kota di timur) lewat Gantiang dan Sigando. Berikut, pengembangan/peningkatan jalan dari Simpang Kampung Baru, Silaing Ateh ke Bukit Surungan, yang sudah dibuka di era Walikota Asril Saman (1983-1988).
Baca juga: Dilalui Mobil Bertonase Berat, Jalan Nasional di Payakumbuh Rusak
Penyelesaian pembangunan jalan lingkar utara dilakukan di era Walikota Yohanis Tamin (1998-2003) dan Walikota Suir Syam (2003-2013). Pada era ini pula di selatan, ada tambahan jalan lingkar dari Sungai Andok ke Simpang Jembatan Kayu Putih. Dari simpang ini sebelumnya sudah ada jalan ke Jalan St.Syahrir di Silaing Bawah.
Terkait lingkar utara yang belum tersambung dari Kampung Baru ke batas kota di Lembah Anai, Walikota Achjarli waktu itu sudah merintis kerjasama dengan Pemprov Sumbar. Polanya, pembebasan lahan oleh Pemko Padang Panjang, pembangunan jalan oleh PU Sumbar. Konsep itu sudah beberapa kali disepakati, tapi belum ada terwujud.
Hasrat Walikota Achjarli ( 1988-1993) dengan program jalan lingkar di kota Padang Panjang di segi lalu lintas adalah, kendaraan dari arah Padang (barat) ke Batusangkar/Solok (timur) lewat jalan lingkar utara. Sebaliknya dari timur ke barat lewat jalan lingkar selatan.
Jika itu terwujud, arus kendaraan dari arah Padang (barat) ke Bukittinggi (utara) dan ke Batusangkar/Solok (timur) tidak menumpuk lagi lewat jalan protokol pusat kota. Kerawanan macet dan kecelakaan akan bisa terminimalisir. Di segi sosial-ekonomi, seluruh wilayah kota ini juga akan berkembang lebih cepat. (*)
Sumber: spiritsumbar.com
Baca juga: Jalan Sering Digenangi Air, Warga Desa Tuapejat Perbaiki Saluran Drainase
Facebook Comments