SuhaNews. Perantau asal nagari Paninggahan Kab. Solok yang pulang kampung tidak langsung menikmati segarnya angin danau Singkarak. Mereka terlebih dahulu menjalani karantina di Padang dengan fasilitas Pemprov Sumbar.
Dilansir oleh Sumbar.antaranews.com, perantau ini sampai dilokasi karantina dengan menggunakan 4 buah bus dengan dua rombongan kedatangan. Untuk rombongan pertama sebanyak 62 orang dari jumlah seluruhnya 114 orang
“Rencananya ada 114 orang perantau yang pulang. Sekarang baru sampai 62 orang dengan dua bus. Semua menjalani karantina dulu di Padang untuk antisipasi penyebaran COVID-19,” kata pejabat Pemprov Sumbar, Syafrizal di Padang, Jumat (17/4).
Kepala Biro Administrasi Pengadaan dan Pengelolaan Barang Milik Daerah Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Sumbar ini menyebut para perantau ini telah dicek, tidak ada yang berstatus orang dalam pemantauan (ODP), namun mereka datang dari daerah terjangkit.
Baca Juga : Suci Positif Covid-19, Keluarga Jalani Isolasi Mandiri dan Rapid Test
“Hasil observasi riwayat kontak, 62 orang ini tidak ditemui gejala ataupun riwayat kontak dengan orang positif COVID-19. Mereka secara status berada di Kategori PPT atau perantau pulang dari daerah terjangkit. Level terendah,” kata dia.
Untuk kondisi tersebut, katanya, sebenarnya dimungkinkan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing di Solok. Kalau dalam rentang waktu itu mereka tetap sehat-sehat saja, katanya, baru dipulangkan ke kampung halamannya.
Syafrizal mengatakan pihaknya menyediakan 72 kamar untuk perantau menjalani karantina masing-masing 57 kamar di Asrama BPSDM dan 15 kamar di BPP Dinas TPHP Sumbar.
Sebelumnya Pemprov Sumbar menyiapkan sembilan tempat karantina untuk ODP dan pasien dalam pengawasan (PDP) dalam upaya memutus rantai penyebaran COVID-19 di provinsi itu.
Fasilitas itu bisa dimanfaatkan masyarakat yang terkendala tidak memiliki tempat isolasi secara mandiri, katanya.
Sebelumnya Wakil Bupati Solok H. Yulfadri Nurdin dalam Rapat dengan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 menyatakan akan memfasilitasi kepulangan perantau termasuk pengawalan.
Berita Terkait : Perantau Paninggahan Pulang Kampung, Gugus Tugas Covid-19 Kab. Solok Siapkan Penyambutan Khusus
Bukan berarti pengawalan kepulangan para perantau sebagai bentuk kekhawatiran yang berlebihan. Tetapi Wabup Yulfadri menyebutkan, kondisinya kesehatan perantau ini tidak diketahui secara pasti. “Mudah-mudahan mereka sehat semua. Namun demikian, harus ada kewaspadaan,” papar Yulfadri Nurdin.
editor : Moentjak sumber : Sumbar.Antaranews
Baca Juga :
Facebook Comments