SuhaNews – Perjalanan tugas ke Jakarta di pertengahan Ramadan 1446 H menjadi kesan luar biasa bagi Irwan Efendi, Kalaksa BPBD Kabupaten Solok. Sebagaimana dituturkannya kepada SuhaNews saat terjebak macet di Tembesi Kabupaten Batang Hari, Jambi, Minggu (23/3).
Berangkat pada Selasa (18/3) yang lalu dari Solok menuju Jakarta dengan menggunakan pesawat udara dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM), hingga selesai menjalankan amanah yang diberikan pimpinan, boleh dikata berjalan lancar tanpa kendala.
Permasalahan muncul saat hendak mencari tiket pulang ke Sumbar. Semua penerbangan yang ada sudah full boking. tugas tugas tugas tugas
“Tiap sebentar buka aplikasi penjualan tiket, mana tau ada seat kosong dari penumpang yang cancel, namun sia-sia tidak ada seat penerbangan yang kosong dari Cengkareng maupun Halim Perdanakusuma tujuan BIM,” ujar Irwan.
Pencarian dialihkan untuk pesawat tujuan Pekanbaru, hasilnya sama, semua seat sudah penuh untuk keberangkatan hari Sabtu (23/3), ada penerbangan kelas bisnis namun itu sudah diluar kemampuan dan batas yang ditetapkan dalam perjalanan dinas.
“Dicoba pula mengalihkan pencarian ke bus, hasilnya juga sama. Semua bus juga penuh meski sudah berada dalam masa tuslagh lebaran. Akhirnya ada penerbangan ke Jambi yang seatnya masih kosong,” sambung Irwan.
Diputuskanlah mengambil penerbangan ke Jambi meski harus menyambung lagi naik angkutan darat berupa travel dengan lama perjalanan lebih kurang sepuluh jam. Jadilah perjalanan pulang dinas kali ini bak petualangan.
Berangkat dari Jambi menggunakan travel pukul 17.15 WIB, semua berjalan lancar. Mobil yang ditumpangi pun berhenti untuk buka puasa dan tak lama setelahnya perjalanan dilanjutkan via Muara Bulian menuju Tebo dan Bungo.
Kendala baru muncul saat perjalanan memasuki daerah Tembesi Kabupaten Batang Hari. Sebuah truk pengangkut sayuran dari Bukittinggi mengalami patah as ditengah jembatan Desa Benteng Rendah Kecamatan Tembesi Kabupaten Batang Hari.
Menurut informasi, kejadiannya sekitar pukul 20.00 WIB, posisi truk yang berada ditengah jalan membuat macet dari kedua arah. Baik dari arah Jambi menuju Tebo / Muaro Bungo maupun dari arah Tebo menuju Jambi. Macet panjang tak terelakan karena ini jalan yang padat arus lalu lintasnya, termasuk travel yang kami tumpangi.
Terjebak macet, malam, di bulan Ramadan, sungguh menjadi pengalaman baru dan cukup berkesan. Apalagi bagi pemudik yang membawa bayi dan anak-anak, tak terbayang bagaimana gelisah dan tidak nyamannya mereka.
Untuk penanganannya, muatan truk diturunkan terlebih dahulu, baru kemudian badan truk digeser agar ada sisi jalan yang bisa dilalui oleh kendaraan. Itu tidak mudah dan butuh waktu.
Setelah tiga jam lebih tertahan, dibantu oleh petugas Kepolisian, lalu lintas mulai bergerak dengan sistim buka tutup. Namun kurang sabarnya para pengemudi dan berusaha saling serobot, membuat kondisi tak jauh berubah.
Barulah setelah berganti hari dan tanggal, Minggu (23/3) sekitar pukul 00.05 WIB kendaraan travel yang ditumpangi mulai bergerak. Itupun masih berjalan perlahan melewati antrian ratusan kendaraan dari Tebo menuju Jambi.
Sungguh melelahkan, namun ini akan jadi kenangan, perjalanan dinas di bulan Ramadan yang waktunya bersamaan dengan arus mudik.
Berita Terkait :
- Breaking News! Macet Sudah Lebih 3 Jam di Tembesi, Truk Sayur Patah As
- Sepenggal Kisah Bersama ANS Luxury Class Fortuna di Bulan Ramadan
- Berangkat Kosong, Cerita Puta Kapalo Awak Bus AKAP Dimulai
- Lebaran 2025, Bus Palala Tak Pakai Armada Bantuan, Waspadai Calo dan Penipuan
- Kenapa Pulang Basamo Gratis 2025 Tak Pakai Bus Minang
- Po. Palala Berangkat 4 Unit, Bus MIYOR Kerahkan Armada Tambahan
- Bus Tronton MIYOR Ikut Ramaikan Mudik Lebaran 2025
- Jelang Tuslagh, Puluhan Bus AKAP Full Seat dari Jakarta Menuju Sumbar
Facebook Comments