Rumah Dilanyau Longsor, Guru Atri Menetap di Mushalla

Solok, SuhaNewsSembilan tahun membangun rumah dengan susah payah, habis dalam sekejab oleh longsor. Kini Atri N bersama lima anaknya menumpang di mushalla. Longsor yang meratakan rumahnya dengan tanah pada Jumat, 20 Desember 2019 lalu, menyisakan luka mendalam hingga sekarang.

“Lima belas hari terakhir saya bersama keluarga menumpang di musala,” ujar Atri N, S.Pd., guru SD Negeri 12 Koto Sani, Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok, Jumat (14/2).

Atri N tidak pernah menduga bakal terdampar di musala hingga sekarang. Longsor telah menimbun rumah  dan harta bendanya. Ia bersama suami dan lima anak menumpang di musala sementara waktu. Sebelumnya numpang di rumah saudara dari suami.

“Rumah ini mulai dibangun pada 2010,” ujar Atri menuturkan.

Ia diangkat sebagai CPNS pada 2007. Setahun kemudian sudah menjadi PNS. Kemudian pada 2010 agunkan SK itu ke Bank untuk mendapatkan pinjaman, sebagai modal awal membangun rumah. Ditambah dengan bantuan dari orang tua, mulailah ia membangun rumah itu.

Rumah Dilanyau Longsor, Guru Atri Menetap di Mushalla 1
Lokasi rumah Atri yang tertimbun longsor beberapa waktu yang lalu.

“Pada Februari 2019, rumah ini mulai ditempati” ujar Atri.

Betapa bahagianya Atri dan Suami. Bersama lima anaknya, sudah bisa menempati rumah baru. Masih terngiang pesan orang tuanya 10 tahun yang lalu, agar segera membangun rumah karena setelah anak-anak sekolah, akan lebih sulit membangun rumah.

“Selain dana dari bank, orang tua membantu pembangunan rumah ini,”jelas Atri.

Sembilan tahun ia berjuang untuk menyelesaikan pembangunan rumah itu. Begitu selesai, hanya sekitar sembilan bulan ia bisa berteduh bersama di rumah idamannya ini. Longsor mengakhiri semuanya. Harta benda dan surat-surat berharganya tak lagi ada.

Begitu musibah itu datang, papar Atri, mereka ditampung di rumah saudara. Namun menumpang sebanyak tujuh orang, tentu dirasakannya berat juga. Sekalipun saudara tidak pernah memintanya untuk meninggalkan rumah, tetapi Atri merasa berat hati untuk menumpang lebih lama lagi.

BACA JUGA  Syafri Kembali Terpilih sebagai Ketua PGRI X Koto Diatas

“Kami akan mencoba membangun tempat tinggal darurat,” papar Atri.

Ia bersama suaminya Gusrizal telah berusaha untuk mendapatkan lokasi pembangunan rumah. Kalau lokasi tersedia, ia akan bangun rumah sederhana atau semi permanen, yang penting  bisa berteduh sementara waktu. Namun lokasi pembangunan belum didapat hingga sekarang.

“Rencana membangun rumah tonggak enam,” jelas Atri.

Dijelaskan, setelah tonggak berdiri, maka ia akan memagarnya dengan seng atau triplek sebagai dinding, lalu diberi atap. Tindakan darurat ini harus dilakukannya agar tidak terlalu lama memanfaatkan musala ini. Apalagi ini menjelang Ramadan, musala akan dipakai setiap saat oleh jemaah.

Musala Al-Quddus di Ujuang Ladang, Koto Sani, Kecamatan X Koto Singkarak ini

Tidak jauh dari lokasi rumahnya yang dihantam longsor. Atri berharap bisa mendapatkan tanah agar bisa membangun rumah kembali. Sekalipun harus memulai dari Nol lagi.

“Kita sangat prihatin dengan kondisi Atri dan keluarganya,” ujar Ketua PGRI Kabupaten Solok, Dr. Asrinur didampingi bendahara Dra. Yunita Karyaweti, M.Pd

PGRI Kabupaten Solok, jelas Asrinur, sudah menyalurkan bantuan para guru sebesar Rp20 juta. Selain bantuan atas nama organisasi, ada juga SD atau SMP yang menyalurkan bantuan secara langsung, koperasi guru dan bantuan lainnya.

Dalam kondisi seperti ini, jelas Asrinur, yang juga Kabid Pembinaan SD di Dinas Pendidikan Pemuda  dan Olahraga, Atri tetap menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai guru SD. Perjuangan terasa kian berat karena lima anaknya masih berada di bangku pendidikan. Si sulung Muhammad Ali sedang kuliah, Zikrullah di SMA, Baihaq di SMP, Fatimah Azzahra SD kelas V, dan Ababil kelas III SD.

“Kita berharap sumbangan PGRI ini dapat meringankan beban Atri,” ujar Asrinur.

BACA JUGA  Pemkab Pasbar Fasilitasi Siswa Berprestasi Studi Banding ke Malaysia
Rumah Dilanyau Longsor, Guru Atri Menetap di Mushalla 2
Ketua PGRI Kab. Solok, DR. Asrinur didampingi pengurus menyerahkan bantuan dari PGRI untuk Atri.

Asrinur berharap Atri bisa membangun rumahnya kembali. Uluran tangan dari anggota PGRI masih diharapkannya. Setelah menyalurkan bantuan ini, diharapkan masih ada bantuan berikutnya menyusul. Wewe

 

Berita Terkait :

 

Facebook Comments

- Advertisement -
- Advertisement -