Makkah, SuhaNews – Jumat (14/7) adalah Jumat keempat berada di tanah suciĀ sebagai jemaah haji yang tergabung dalam kloter 14 PDG, sebagian besar jemaah bertekad untuk melaksanakan solat Jumat di Masjidil Haram, karena pekan depan sudah berada di Madinah.
Bus Shalawat dengan nomor rute 8 yang melayani dan menjadi langganan jemaah haji kloter 14 PDG dan beberap kloter lainnya dari Padang, berhenti sementara beroperasi sejak pukul 08.00 Waktu Arab Saudi.
Hal ini bagian dari skema PPIH untuk mengurangi pergerakan jemaah ke Masjidil Haram yang akan menjadi sangat padat pasat saat waktu solat Jumat. Ribuan bahkan mungkoin jutaan jemaah akan menyempatkan diri solat di masjid tersebut.
Dalam perbincangan awal, ada yang memilih naik bus dengan konsekuensi berangkat sejak pagi saat bus shalawat masih beroperasi. Atau memilih jalan kaki dengan waktu tempuh lebih kurang 20 – 30 menit, namun harus bersiap dapat tempat di pelataran atau bahkan trotoar atau emperan di sekitar Masjidil Haram.
Yang menarik, selama musim haji penduduk asli Arab Saudi khususnya kota Makkah dihentikan sementara waktu mengikuti solat Jumat di Masjidil Haram, pemerintah memprioritas jemaah dari berbagai negara yang memadati kota Makkah sekitarnya.
Beberapa jemaah haji asal Solok yang memang sudah berniat solat Jumat di Masjidil Haram sudah sampai sejak pukul 09.00 Waktu Arab Saudi. Menunggu waktu masuk yang masih tiga jam lebih diisi dengan membaca Al Qur’an dan zikir.
“Entah kapan kita bisa menjejakan kaki disini, dan solat langsung didepan Ka’bah, kita gunakan waktu tiga jam ini untuk beribadah, di kampung belum tentu kita bisa tiga jam mengaji dan berzikir menunggu masuknya waktu solat,” ujar H. Zulharmaini, pensiunan Kemenag dan mantan Walinagari di Pantai Cermin Kabupaten Solok.
Selain berzikir, kesempatan ini juga kesempatan untuk merajut silaturrahmi dengan umat Muslim dari berbagai negara di dunia yang datang dengan ciri khas ras mereka baik warna kulit maupun rambut. Namun saat semua duduk di Masjidil Haram, saling sapa dan melempar senyum.
“Tak sia-sia Buya pandai Bahasa Arab, banyak dunsanak didapat selama di tanah suci,” celoteh salah satu jemaah ketika Buya Mansur Wahid duduk bersebelahan dengan jemaah dari Colombia yang datang dengan peci putih dan jenggot dan jambang sedikit keriting.
Meski waktu solat Jumat masih lama, masjidil Haram sudah penuh oleh jemaah mengisi saf yang disediakan, petugas tampak sibuk mengatur jemaah dari berbagai belahan dunia yang berkumpul disini.
Tak sedikit pula yang kebagian tempat dipelataran Masjid, apalagi yang berangkatnya lebih siang dan berjalan kaki dari hotel. Meski proses solat Jumat disini tak jauh beda di Tanah Air, aura dan nuansa Masjidil Haram memberi kenangan tersendiri. Apalagi khutbah yang disampaikan dalam Bahasa Arab, meski wajah Khatib tak terlihat karena besar dan luasnya masjid ini, namun pesan yang disampaikan terasa menyentuh kalbu, bahasa yang tenang namun tegas memberi pesan damai dan sejuk di hati.Ā Dodi | Mansur
Berita Terkait :
- Mengunjungi Laut Merah dan Melihat Sejarah Peninggalan Rasulullah di Kota Makkah
- Pasca Haji, Jemaah Solok Diajak Baādal Umrahkan Orangtua
- Selesai Melontar Jumrah, Jemaah Haji Solok Kembali ke Makkah
- Setelah Uji Kesabaran di Muzdalifah, Jemaah Haji Solok Lewati Terowongan Mina
- Usai berdoa di Arafah, Jemaah Bergerak ke Muzdalifah
- Air Mata di Arafah, Khutbah BMW Ajak Jemaah Muhasabah Diri
- Hari Ini Wukuf di Arafah, Maktab 56 Khatibnya BMW dan Muazinnya Dodi Waldi
- Jelang Wukuf, Jemaah Haji Nikmati Suasana Padang Arafah
- Alunan Talbiyah Iringi Perjalanan Jemaah Haji Kabupaten Solok Menuju Arafah
- Layanan Katering Dihentikan, Jemaah Haji Kabupaten Solok Nikmati Kebersamaan di Koridor Hotel
Facebook Comments