Sawahlunto, SuhaNews – Wawako Sawahlunto Zohirin Sayuti mengajak Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Tingkat Kecamatan untuk meningkatkan keterlibatan tokoh masyarakat, adat dan agama dalam penanganan stunting.
“Akan sangat bagus ada sinergi dan dukungan dari kalangan tokoh masyarakat adat dan agama,” kata Wawako Zohirin Sayuti ketika mengukuhkan TPPS Tingkat Kecamatan Lembah Segar dan Kecamatan Silungkang, di Balaikota, Senin 19 September 2022.
Baca juga: Prevalensi Stunting Capai 40,1%, Kabupaten Solok Gelar Rembuk Stunting
TPPS ini dibentuk sampai ke tingkat Kecamatan, jelas Zohirin Sayuti, supaya lebih optimal strategi yang dijalankan, karena kalau sudah sampai di Kecamatan artinya sudah di tingkat pemerintahan yang berhadapan langsung dengan masyarakat.
Wawako Zohirin menyampaikan strategi yang dilaksanakan Pemko Sawahlunto dalam menurunkan stunting adalah peningkatan kualitas persiapan berkeluarga, menjamin pemenuhan asupan gizi, perbaikan pola asuh, peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan dan peningkatan akses air minum serta sanitasi.
“Pekerjaan menurunkan stunting ini merupakan pekerjaan bersama, jadi perlu peran kita semuanya. Kita ingatkan pada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar berkontribusi mendukung Dinas Kesehatan dalam menangani stunting ini, jangan menganggap soal stunting hanya urusan Dinas Kesehatan saja,” pesan Wawako Zohirin.
Penanganan stunting ini, jelas Zohirin Sayuti, merupakan bagian dari salah satu misi Pemko Sawahlunto tentang peningkatan pelayanan kesehatan dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkesdalduk-KB) Yasril mengatakan angka stunting Kota Sawahlunto pada 2021 yakni sebesar 21,1 persen. Angka itu sudah berhasil kita turunkan dari tahun 2019 yang mencapai 23 persen.
“Kita akan lebih memaksimalkan upaya deteksi dini yang salah satunya dilakukan melalui peran dari Tim Pendamping Keluarga (TPK),” jelas Yasril.
TPK ini terdiri dari unsur PKK, kader KB dan tenaga kesehatan, nah mereka itu bertugas mendampingi keluarga yang ada ibu hamil atau anak usia dibawah lima tahun (balita). TPK menjadi salah satu titik kunci dari langkah pencegahan sampai penyembuhan dari stunting. (Wewe)
Baca juga: Bupati Benny Dwifa: Pemkab Sijunjung Fokus Turunkan Angka Stunting



Facebook Comments