Supervisi Akademik Kepala Madrasah Di Masa Pandemi Covid 19

Oleh : Oktozil Nurdia (Mahasiswa Pasca Sarjana IAIN Batusangkar), Prof. Dr. Zulmuqim, MA dan Dr. Hj. Demina, M.Pd,  (Dosen Pasca Sarjana IAIN Batusangkar)

Dampak penutupan sekolah di satuan pendidikan  yaitu terjadi perubahan pengalihan proses belajar dari sekolah ke rumah, sehingga sekarang seluruh kegiatan manusia menjadi serba online termasuk kegiatan pembelajaran disekolah, dimana pusat kegiatan berasal dari rumah masing-masing.
Semua kegiatan publik beralih secara keseluruhan tersentralisasi dari rumah. Realita yang terjadi tersebut merupakan hal yang pertama dan baru dalam dunia pendidikan secara global utamanya.

Tatanan kehidupan baru (new normal), mengharuskan semua pihak baik orang tua, guru maupun peserta didik harus siap beralih menggunakan pendekatan belajar yang jauh berbeda dari biasanya yaitu pemanfaatan media teknologi informasi dan media elektronik guna menunjang keberhasilan proses pengajaran dengan sistem yang baru.

Masa tanggap darurat pandemi Covid 19 belum jelas sampai kapan berakhirnya. Mau tak mau kepala madrasah harus mengubah strategi supervisi yang dilakukan kepada gurunya khususnya terkait supervisi akademik. Hal ini perlu dilakukan karena pembelajaran guru tidak lagi dilakukan secara tatap muka di dalam kelas, melainkan secara daring  luring (luar jaringa ataupun  kombinasi antara keduanya.

Di MTsM Sumani, pembelajaran jarak jauh menggunakan atau memanfaatkan WhatsApp group ( mengirimkan materi pembelajaran dalam bentuk vidio, PPT dan  pesan singkat agar peserta didik  dapat belajar dan memahami pembelajaran yang diberikan oleh guru walaupun peserta didik berada di rumah.

Keseluruhan model dan startegi pembelajaran jarak jauh tersebut disesuaikan dengan arahan Kementrian Agama yaitu agar tidak memberatkan peserta didik saat belajar dirumah dengan tetap mengacu pada capaian minimal kompetensi dasar (KD) yang harus dipenuhi saat belajar secara daring dimasa pandemi Covid-19. Selain hal tersebut yang perlu dipertimbangkan adalah keikutsertaan orang tua dan lingkungan tempat tinggal peserta didik, agar pembelajaran daring dapat tetap berjalan dengan baik di rumah.

BACA JUGA  MTsN 1 Bukittinggi Bertekad Pertahankan Akreditasi A

Sejak diberlakukannya proses pengalihan pembelajaran dari sekolah kerumah yang dikenal dengan istilah sistem belajar dalam jaringan/daring, masa tanggap darurat pandemi Covid-19 untuk pembukaan sekolah di era new normal hanya berlaku pada sekolah di zona hijau. Oleh karena itu sebagian sekolah masih menggunakan sistem daring dalam proses pembelajaran anak.  mengharuskan kepala sekolah untuk merubah cara atau strategi supervisi yang diberikan kepada gurunya, khususnya yang sangat terkait dengan pelaksanaan supervisi akademik.

Dengan perubahan sistem dan cara belajar, maka model supervisi yang semula masuk kelas dalam pengawasannya, saat ini supervisi dilakukan dengan sistem daring/jarak jauh. Menurut Ngalim Purwanto (2012:76)  menyebutkan bahwa supervisi akademik adalah segala bantuan dari para pemimpin sekolah, yang tertuju kepada perkembangan kepemimpinan guru-guru dan personel sekolah lainnya di dalam mencapai tujuan-tujuan pendidikan sedangkan menurut Syaiful Sagala (2010:156)  supervisi akademik yang menjadi fokusnya pada hal ini adalah membantu, menilai, memperbaiki, meningkatkan dan mengembangkan mutu pembelajaran yang dilakukan guru melalui pendekatan bimbingan dan konsultasi dalam kegiatan belajar dan mengajartujuan pendidikan Cara yang dilakukan kepala MTsM Sumani dalam supervisi akademik adalah sebagai berikut:

  1. Mengawasi Kehadiran Guru

Pada masa pandemi guru wajib hadir jam 7.15, Kepala madrasah meng cek kehadiran PTK melalui guru piket dan  memberikan pembinaan kepada guru yang terlambat diatas 7.15.

  1. Diskusi harian

Diskusi guru dan kepala madarsah sebelum guru melakukan pembelajaran jarak jauh agar dapat dipastikan bahwa guru dapat menyampaikan materi pembelajaran dengan baik sehingga peserta didik mudah memahami pembelajaran yang disampaikan guru dan memastikan guru mempunyai inovasi pembelajaran. Kepala madrasah  membaca dan memberikan masukan pada skenario tugas dan lembar kerja peserta didik yang telah dibuat guru. Diskusi dengan memanfaatkan WAG memang saat ini merupakan alternatif utama dan paling efektif. Jika ditemukan ada guru yang tidak mengirimkan materi pembelajaran sesuai dengan jam yang telah diberikan maka kepala madrasah meminta wali kelas untuk menghubungi guru yang bersangkutan.

  1. Membantu guru
BACA JUGA  2021, Mahasiswa FBS UNP Praktek Mengajar di Victoria Australia

Kepala madrasah memastikan pengiriman tugas rutin setiap pagi dan membantu guru terkait pertanyaan atau masukan dari orang tua peserta didik. Karena lembar kerja diberikan lewat grup kelas agar peserta didik mendapatkan pendampingan dalam pembelajaran jarak jauh.

Kepala madrasah memastikan pengiriman hasil kerja peserta didik setiap hari dengan melihat dokumentasi kegiatan dan dokumentasi hasil kerja yang dikirimkan dan proses penilaian oleh guru. Bila ada kesulitan dapat dibantu dan didampingi oleh kepala madrasah.

  1. Inventaris kompetensi dasar dan produk pembelajaran

Kepala madrasah dan guru bersepakat membuat portofolio. Guru menginventarisasi hasil karya peserta didik dengan membuat folder kumpulan karya peserta didik perhari atau per peserta didik untuk memudahkan penilaian.

Inventaris ini juga dapat menjadi penging target capaian yang harus ditempuh. Kepala madrasah lewat WAG dapat berdiskusi tentang cara penilaian yang dilakukan guru. Bagaimana yang terbaik dan kontekstual dengan peserta didik.

Guru juga diminta menginvestarisir kompetensi dasar (KD) yang dibelajarkan, melihat potensi untuk digabung dengan KD lain dan mengkombinasikan dengan pola pembelajaran jarak jauh. Tujuannya agar tidak ada meteri penting dan utama yang terlewati.

  1. Umpan balik

Kepala madrasah memberikan masukan dan memberikan penguatan dan umpan balik di WAG orang tua. Selalu berdiskusi dengan guru disaat rapat dinas mengenai program kegiatan pembelajaran daring untuk kedepannya agar guru lebih inovatif dan kreatif dalam memberikan materi pembelajaran.

Supervisi akademik yang telah dilakukan kepala madrasah  terhadap para gurunya membawa keuntungan dan pengaruh positif yaitu dapat meningkatkan kompetensi, memperbaiki metode pengajaran dan menjadikan guru lebih kreatif dan inovatif dalam mebuat media-media pembelajaran.

REFERENSI
Syaiful Sagala. 2010. Supervisi Pembelajarandalam Profesi Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Ngalim Purwanto. 2012. Administrasi dan Supervisi Pendidikan Bandung: Remaja Rosdakarya
Tulisan Oktozil Nurdia lainnya : 

Facebook Comments

- Advertisement -
- Advertisement -