Arosuka, SuhaNesws – Pengelolaan kawasan wisata akan diserahkan kepada piha ketiga. Sebab sulit bagi pemerintah untuk membangun dan mengembangkan kawasan wisata jika dikelola dengan dana APBD. Karena itu, ke depan akan dikelola oleh Perusda dan investor lainnya.
“Kita fokus pada tiga kawasan wisata yang akan dikembangkan,” jelas Bupati Solok, H. Gusmal dalam Jumpa Pers Senin (20/7/2020) di ruang Solok Nan Indah, Arosuka.
Tiga kawasan wisata yang sedang dan akan dikembangkan adalah kawasan Alahan Panjang Resort, Taman Hutan Kota dan Danau Singkarak. Ketiga kawasan wisata sedang dibenahi. Ke depan akan dikelola perusda. Perusda pun diharapkan bisa menggaet investor yang akan mengembangkan kawasan ini.
“Pada 2020, anggaran dialihkan untuk penanganan covid-19,” jelas Gusmal didampingi Sekda Aswirman, Asisten Bidang Pemerintahan Edisar dan Kabag Humas, Syofiar Syam.
Bukan hanya sektor wisata, jelas Gusmal, semua sektor ikut terdampak, termasuk UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah), terutama usaha industri rumah tangga. Akibatnya, program dari masing-masing dinas terkait seperti tidak berjalan atau stagnan. Kondisi ini tidak bisa dipungkiri.
“Banyak program 2020 yang sudah dianggarkan dalam APBD tidak bisa terlaksana sesuai dengan perencanaan semula,” jelas Gusmal.
Harapannya, pada anggaran perubahan, yang bakal dibahas pada Agustus 2020 ini, diharapkan ada program yang bisa diskedul ulang, sehingga bisa terlaksana. Namun jelas tidak maksimal karena memang dana APBD tersedot untuk penanganan covid-19 ini.
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Solok, jelas Gusmal, juga mengalami penurunan dari 5.33 persen pada 2018 menjadi 5.23 persen pada 2019. Sehingga jumlah masyarakat miskin masih tetap tinggi sekitar 27.000 KK.
“Bukannya hasil pertanian yang gagal dan tidak ada produksi, tetapi hampir semua produk dijual dengan harga rendah,” jelas Gusmal.
Sebagai daerah pertanian, jelas Gusmal, harga tomat, cabe merah, kol dan sayuran lainnya anjlok.
“Banyak tomat dan kol yang dibuang di jalan dan membusuk di ladang,” aku Gusmal.
Diharapkan pada 2020 ini, setelah pandemi covid-19 berlalu, perekonomian kembali tumbuh, sehingga warga miskin Kabupaten Solok juga bisa berkurang. Secara bertahap kesejahteraan masyarakat kembali meningkat.
“Kita sudah berusaha merancang program untuk memajukan empat pilar pembangunan,” jelas Gusmal.
Di bidang kesehatan, sudah ada layanan online. Pasien sudah bisa mendaftar secara online. Dokter spesialis terus dilengkapi, layanan kesehatan kian ditingkatkan.
Di bidang pendidikan pun, ada upaya untuk meningkatkan prestasi Kabupaten Solok, di samping melaksanakan program SUBP (Sekolah Umum Berbasis Pesantren).
“Saat ini pembelajaran memang tidak berjalan normal karena covid-19,” jelas Gusmal.
Diakuinya, pembelajaran daring tidak berjalan efektif karena gangguan signal dan tidak semuanya anak memiiki android. Jikapun ada android, paket kuota menjadi dilema tersendiri karena tingginya biaya yang harus dikeluarkan.
“Semoga setelah pandemi ini, semuanya kembali berjalan normal, sehingga berbagai program untuk kemajuan Kabupaten Solok kembali direalisasikan,” ujar Gusmal. Wewe
BACA JUGA :
- Covid-19 Kab Solok, 1 PDP Dirawat, 3 Pasien Positif Diisolasi
- Pool Test Selesai, Anak dan Ibu Positif Covid-19 Diisolasi di Dua Rumah Sakit
- Perempuan 88 Tahun Asal Sulit Air Positif Covid-19
- 1 Lagi Warga Sulit Air Positif Covid-19, Seluruh Nagari di kab. Solok Ikuti Pool Test
- Perantau Sulit Air Positif Covid-19, Sudah 10 Kasus Corona di Kabupaten Solok
Facebook Comments