Solok, SuhaNews. Menghidupkan dan menggiatkan kembali aktivitas belajar mengaji di Surau Lakuak jorong Batang Pamo nagari Pianggu kecamaran IX Koto Sungai Lasi Kab.Solok, menjadikan Refni Dayu sebagai Penyuluh Agama terbaik, dan berhak mewakili Kab. Solok ke tingkat Sumatera Barat.
Refni Dayu yang tercatat sebagai Penyuluh Agama Honorer di kecamatan IX Koto Sungai Lasi ini, bersama adiknya Susi Susanti menghidupkan kembali belajar mengaji di Surau Lakuak setelah sempat sepi dari kegiatan belajar mengaji selama sekian tahun.
Pada bulan Juni tahun 2019 Dayu dan Susi menghidupkan kembali Surau yang tersuruk di kaki Bukit Barisan nagari Pianggu ini. Beberapa santri mulai datang dan belajar. Untuk menarik anak-anak mau datang dan belajar, keduanya tidak memungut biaya. Hingga kemudian menjadi slogan bagi Surau Tanpa Pungutan.
Dayu dan Susi secara aktif mengupload kegiaatan Surau Lakuak di media sosial. Semangat anak-anak belajar mengaji dengan wajah ceria di lingkungan Surau nan Asri, menarik netizen untuk kemudian ikut berpartisipasi. Mulai pengadaan pakaian seragam, sarapan siap didikan subuh hingga makanan untuk buka bersama puasa sunat hari Kamis sekali sebulan.
Kian hari anak-anak terus bertambah untuk menjadi santri. Keduanya meningkatkan pengelolaan surau dari sekedar belajar mengaji menjadi belajar ilmu agama dengan konsep MDTA (Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah). Tentu saja hal ini makin menarik anak-anak disekitar jorong Batang Pamo.
Berita Terkait : Alif Ba Ta Kembali Terdengar di “Surau Lakuak” Berkat Dayu dan Susi
Sebagai Penyuluh Agama Honorer, Dayu terus berinovasi dalam memajukan pendidikan di Surau Lakuak. Kurikulum MDTA yang diadopsi dari Kementerian Agama dipadukan dengan kearifan lokal berpadu sentuhan teknologi, membuat beberapa lembaga pendidikan agama disekitar menjadikan Surau Lakuak sebagai rujukan.
Tak pelit berbagi ilmu, lulusan IAIN Batusangkar ini juga berkolaborasi dengan MDTA lainnya lewat Didikan Subuh Gabungan, sedangkan di Surau Lakuak kegiatan rutin digelar setiap Minggu pagi.
Dalam menyajikan materi Dayu dan Susi sesekali menampulkan film-film anak islami, terutama untuk santri kelas satu dan dua. Sedangkan untuk santri kelas tinggi, kisah inspiratif dari Qori, Qoriah dan tokoh lainnya dijadikan tontonan penyela kegiatan belajar.
Refni Dayu menyadari tanggung jawab sebagai Penyuluh Agama sangat besar, maka setelah kegiatan mengaji dan MDTA berjalan lancar dengan puluhan santri, dengan dukungan sang adik Susi, keduanya juag menggiatkan majelis taklim.
“Awalnya majelis taklim ini hanya untuk wali murid santri, namun sekarang sudah banyak masyarakat di jorong Batang Pamo yang hadir jika Surau Lakuak menggelar wirid”, ujar istri dari erison (da eri sinik) ini.
Kegiatan Kepenyuluhan yang digelarnya ini mendapat dukungan dari Kepala KUA IX Koto Sungai Lasi. Motivasi dan dukungan untuk Dayu juga mengalir dari rekan-rekan sesama Penyuluh. Dalam pertemuan rutin mereka saling berbagi ilmu dan masukan dalam tugas-tugas kepenyuluhan.
Setelah dua tahun lebih menggiatkan kembali belajar mengaji di Surau Lakuak, Refni Dayu dipercaya mewakili kecamatan IX Koto Sungai Lasi untuk lomba Penyuluh Agama Teladan tingkat Kabupaten Solok.
Ibu dari Akasia Delfianda mempresentasikan makalahnya di ruang pertemuan Rhaudatul Fikri Kantor Kemenag Kabupaten Solok pada Rabu, 09 Juni 2019
Lewat Surau Lakuak, yang awalnya digiatkan untuk anak-anak mengaji sekarang juga rutin menggelar majelis taklim, Refni Dayu menyisihkan kandidat Penyuluh Agama lainnya di Kabupaten Solok.
Slogan Surau Tanpa Pungutan yang digemakannya bersama sang adik, berhasil merebut simpati masyarakat, tak hanya warga Batang Pamo atau nagari Pianggu saja. Tetapi donatur datang dari berbagai daerah, mereka berpartisipasi untuk kegiatan dan pembangunan Surau Lakuak.
Surau yang hampir lapuk tanpa kegiatan, kembali tegak dan semarak berkat semangat Refni Dayu yang Penyuluh Agama Honorer dan sang adik Susi Susanti yang juga alumni IAIN Batusangkar.
Perjalanan Dayu dan Surau Lakuak ini, juga telah diangkat ke dalam Film pendek karya Satprakoja MAN 1 Solok yang dikomandoi Hengki Iriawan dan Muslim. Film tentang Surau Lakuak ini diikut sertakan dalam lomba yang diadakan oleh Kanwil Kemenag Sumbar.
Semoga pencapaian Dayu sebagai Penyuluh Agama terbaik di Kabupaten Solok juga mampu mengibarkan nama nagari Pianggu ditingkat Sumatera Barat bahkan nasional. Sehingga nanti Pianggu Sungai Lasi tidak hanya dikenal dengan Pisang Abuih atau Duriannya tetqpi juga Surau Tanpa Pungutan yang melegenda.
Terpisah, Kepala Kantor Kemenag Kab. Solok H. Alizar yang dikonfirmasi atas hasil pemilihan Penyuluh Agama Terbaik ini, mengucapkan selamat pada Refni Dayu.
“Semoga inovasi Refni Dayu sebagai Penyuluh Agama menjadi motivasi bagi Penyuluh Agama dalam berkarya di wilayah binaan masing-masing,” ujar H. Alizar.
Disebutnya, Pemilihan Penyuluh Agama Terbaik ini merupakan penghargaan sekaligus motivasi dari Kementerian Agama bagi Penyuluh Agama dalam menjalan tugas ditengah masyarakat.
“Tugas Penyuluh Agama itu tidak ringan, banyak tantangan yang harus ditaklukan dengan inovasi, strategi dan kreasi. Agar tugas dan pesan Kementerian Agama maupun kewajiban mengayomi masyarakat dibidang agama dapat terlaksana dengan baik,” ulas H.Aluzar memberi semangat.
H. Alizar meminta doa dari masyarakat Kabupaten Solok agar Refni Dayu bisa mencatatkan namanya sebagai yang terbaik di Sumatera Barat dan menghatrumkan nama Kabupaten Solok ditingkat nasional. Fendi | Moentjak
Berita Terkait :
- Pustaka Santri, Fasilitas Baru di Surau Lakuak
- 80 Santri MDTA Ikuti Lomba Didikan Subuh di Surau Lakuak
- Sudah Tayang, Film Bangkitnya Surau Lakuak Karya Satprakoja MAN 1 Solok
- SATPRAKOJA MAN 1 Solok Ungkap Sosok Penggiat Surau Lakuak Lewat Film
- Cerianya Santri Surau Lakuak Kembali Ikuti Didikan Subuh
- Tetap di Rumah, Surau Lakuak Peringati Nuzul Qur’an Secara Online
- Dirumahkan, Santri Surau Lakuak Rindu Kebersamaan
- Minggu Pagi di Surau Lakuak, Merajut Kebersamaan Melatih Kemandirian
Facebook Comments