spot_img

Panyakalan Sebagai Lumbung Pangan Kab. Solok, Terancam Akibat Irigasi Rusak

Panyakalan, SuhaNews. Salah satu daerah penghasil beras ini di Kabupaten Solok adalah Nagari Panyakalan yang terletak dalam wilayah Kecamatan Kubung. Disebut-sebut pula sebagai salah satu lumbung pangannya Kabupaten Solok.
Untuk mendukung Panyakalan sebagai lumbung pangan di Kabupaten Solok, area persawahan yang ada didukung oleh irigasi yang memadai sebagai sumber air. Salah satunya banda Tangah yang kini kondisinya tidak optimal untuk mengairi persawahan yang ada di nagari Panyakalan.
Melalui upaya yang gigih Dinas Pertanian dan Tanaman Pangaan Kabupaten Solok beberapa waktu telah mengupayakan ke Kemenkumham RI,sehingga saat ini beras Solok telah memiliki patennya sendiri berupa sertifikat Indikasi Geografis (IG) dari varietas Anak Daro, sehingga ciri khas dan cita rasanya tidak dapat dipalsukan lagi oleh spekulan pasar.

Sebagai salah satu daerah penghasil beras ini di Kabupaten Solok adalah Nagari Panyakalan yang terletak dalam wilayah Kecamatan Kubung. Disebut-sebut pula sebagai salah satu lumbung pangannya Kabupaten Solok.

Nagari Panyakalan yang memiliki luas areal persawahan lebih kurang 460 Ha dengan berbagai varietas yang dibudidayakan namun tetap memiliki cita rasa tersendiri yang khas.

Dengan areal persawahannya yang cukup luas tersebut Nagari Panyakalan memiliki permasalahan irigasi guna mengairi persawahan masyarakat hal tersebut sangat berpengaruh dalam upaya meningkatkan produksi dan produktivitas padi sawah.

Sebagian besar persawahan adalah merupakan daerah sawah tadah hujan yang sangat bergantung pada musim. Ini merupakan salah satu titik lemah dalam upaya menjaga produksi beras sepanjang tahun, apalagi bila diukur dengan indeks kebutuhan konsumsi masyarakat, produksi beras di Nagari Panyakalan belum mampu menyimpan cadangan pangannya sendiri, terutama bila terjadi masa kemarau yang panjang.

Inti persoalannya tak lain dari ketersediaan air setiap saat, sehingga bila musim kemarau, hampir 300 hektar lahan sawah tidak terkelola sama sekali akibat kondisi sawah yang rengkah dan sulit untuk diolah.

BACA JUGA  Kontingen Jamnas Kwarcab Kota Solok Laksanakan Safari Camp Berbasis Aplikasi

Berbagai upaya telah dilakukan guna mendapatkan sumber air yang memadai bagi kebutuhan pengairan sawah namun itu belum bisa menjawab harapan masyarakat karena kondisi pengairan yang sangat bergantung dengan pintu air dari wilayah nagari tetangga.

Upaya survey dan investigasi terkait pencarian sumber air sendiri guna memenuhi kebutuhan akan air sawah ini terus dilakukan.

Beberapa waktu lalu atas prakarsa dari Wali Nagari Panyakalan, Agus Evatra Dt. Bandaro Kayo membentuk tim investigasi yang salah satu anggota tim nya dari Dinas Pertanian Kabupaten Solok, M. Taufiq Rajo Batuah, SP. MP, melakukan survey secara langsung dengan menggunakan peralatan pendukung guna mendapatkan secara jelas gambaran topografi dan medan yang terbentuk oleh alam guna mendapatkan sumber air yang berasal dari Rimbo Tangah dalam wilayah Jorong Mudik Air Nagari Panyakalan.

Sumber air dimaksud terletak pada ketinggian 582 m di atas permukaan laut dan selama ini melintas melewati Nagari Panyakalan menuju ke wilayah IX Koto Sungai Lasi. Kondisi topografi yang kurang menguntungkan menyebabkan aliran bandar dengan debit air yang tidak kurang dari 100 liter per detik itu lewat begitu saja tanpa dapat dimanfaatkan oleh masyarakat nagari. Apalagi disaat saat musim kemarau, keberadaan bandar rimbo tangah ini benar benar sangat dibutuhkan.

Hingga saat ini pihak pemerintahan Nagari terus berupaya semaksimal mungkin mencari solusi dan kelayakan dengan membentuk tim investigasi ini, dengan harapan nantinya dapat memenuhi kebutuhan akan pengairan sawah yang memadai bagi 460 Ha sawah dalam Nagari Panyakalan sehingga mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat yang sebagian besar adalah petani.

panyakalan

Disamping itu pula Wali Nagari Panyakalan memiliki harapan besar dengan masuknya aliran air bandar rimbo tangah ini dapat pula memenuhi kebutuhan masyarakat akan air bersih, dimana masih adanya rumah tangga yang masih belum tersentuh secara maksimal akan air bersih terutama di wilayah Jorong Mudiek aie.

BACA JUGA  Masjid Jami' Panyakalan Berbenah Sambut Ramadhan 1442H

Agus evatra melalui media Suhanews sangat berharap perhatian dari Pemerintah baik itu Kabupaten, Propinsi maupun Pusat guna menjawab permasalahan yang di hadapi oleh masyarakat petani di Nagari Panyakalan.

reporter : Oca editor : Moentjak

Baca Juga :

Facebook Comments

Google News