spot_img

Wukuf di Arafah 9 Zulhijah, Kenapa Idul Adha 10 Zulhijah

SuhaNews – 9 Zulhijah, merupakan saat jemaah haji wukuf di Arafah sedangkan Idul Adha akan jatuh kesekon harinya.
Perbedaan waktu wukuf dan hari raya Idul Adha masih banyak menjadi pertanyaan bagi masyarakat, karena masih ana yang menyamakan wukuf berlangsung bersamaan dengan Idul Adha. Berikut penjelasan oleh Drs. H. Rifa’i, M.Pd.I, Kepala KUA Kecamatan Kubung yang juga Pembimbing Ibadah Haji Bersertifikat di Kabupaten Solok.

Idul Adha dirayakan pada tanggal 10 Dzulhijjah karena hari itu merupakan puncak dari ibadah haji dan peringatan kisah Nabi Ibrahim AS yang bersedia mengorbankan putranya, Nabi Ismail, atas perintah Allah SWT. Pada hari itu, umat Islam juga melaksanakan ibadah kurban sebagai bentuk ketaatan dan syukur kepada Allah.

PPIH Siapkan Safari Wukuf untuk Jemaah Haji Yang Sakit
Suasana wukuf tahun 2023, H. Mansur Wahid yang jadi Khatib dan H. Dodi Waldi jadi muazin

Puncak Ibadah Haji

Idul Adha bertepatan dengan hari raya haji di mana jemaah haji telah selesai melaksanakan wukuf di Arafah dan menyembelih hewan kurban di Mina.

Kisah Nabi Ibrahim

Perayaan Idul Adha juga merupakan peringatan atas peristiwa pengorbanan Nabi Ibrahim yang bersedia mengorbankan putranya, Nabi Ismail, atas perintah Allah SWT. Allah kemudian mengganti Ismail dengan seekor domba sebagai kurban.

Ibadah Kurban:

Umat Islam di seluruh dunia melaksanakan ibadah kurban dengan menyembelih hewan ternak dan membagikan dagingnya kepada orang yang membutuhkan, sebagai bentuk syukur dan ketaatan kepada Allah.

Salat Idul Adha

Di hari raya ini, umat Islam juga melaksanakan salat Idul Adha, kemudian dilanjutkan dengan penyembelihan hewan kurban.

Knp dlm ibadah haji, wukuf dianggap sbg puncaknya? Dan ada khutbah wukuf pula.

Khutbah wukuf diadakan di Padang Arafah sebagai bagian penting dari ibadah haji, khususnya pada hari ke-9 Dzulhijjah. Khutbah ini memiliki beberapa tujuan, di antaranya:

BACA JUGA  SMANCAND Cup 2024, Bupati Agam Harapkan Lahir Generasi Berdaya Saing

Sebagai bagian dari ibadah

Khutbah wukuf merupakan salah satu rangkaian ibadah wukuf di Arafah, yang merupakan salah satu rukun haji.

Pesan dan nasihat

Khutbah wukuf menyampaikan pesan-pesan penting, seperti mengingatkan umat Islam tentang pentingnya menjaga persaudaraan, menghormati hak-hak manusia, dan selalu bertaqarrub kepada Allah.

Introspeksi dan taubat

Khutbah ini juga menjadi momen untuk introspeksi diri dan menyadari dosa-dosa masa lalu, serta mendorong untuk bertobat kepada Allah.

Menjelaskan tata cara ibadah

Khutbah juga menjelaskan tata cara pelaksanaan ibadah haji, termasuk ibadah wukuf, dan memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang makna ibadah haji.

Singkatnya, khutbah wukuf memiliki peran penting dalam ibadah haji, baik sebagai bagian dari rangkaian ibadah, sebagai sarana penyampaian pesan-pesan penting, dan sebagai momen introspeksi diri.

Arafah Disebut Puncak Ibadah Haji? Hari ini, 9 Dzulhijjah 1446 atau 6Juni 2025, seluruh jamaah haji melakukan ibadah wukuf di Padang Arafah. Sebagian mereka miqat haji dari Mekah lalu berangkat langsung ke Padang Arafah. Sebagian lagi berangkat dari Mina karena melaksanakan tarwiyah pada 8 Dzulhijjah.

Wukuf disebut sebagai puncak ibadah haji. Nabi Muhammad SAW mengatakan alhajju arafatun. Haji adalah arafah. Artinya, yang disebut haji adalah berdiam diri di Padang Arafah seetelah shalat Dhuhur hingga Maghrib.

Wukuf menjadi rukun haji yang tak bisa ditinggalkan. Tidaklah sah haji tanpa wukuf. Oleh karena itu semua jamaah, termasuk yang sakit, harus dibawa ke Padang Arafah, sekalipun harus ditandu.

Puncak Ibadah
Wukuf adalah puncak ibadah haji. Sama dengan iktikaf, berdiam diri di masjid, sebagai puncak ibadah puasa Ramadhan. Sedangkan tumakninah adalah diam sejenak dalam gerakan yang juga menjadi puncak ibadah shalat. Tumakninah adalah rukun shalat.

Ketiganya: wukuf, iktikaf, dan tumaninah, pada hakikatnya adalah diam. Artinya puncak ibadah dalam Islam ternyata diam. Diam agar bisa berkomunikasi langsung dengan Allah.

BACA JUGA  H. Helmi Hantarkan Jemaah Haji Kloter 2 dari Pariaman Hingga Tangga Pesawat

Maka saat wukuf inilah jamaah haji berdiam diri. Diam. Benar-benar diam. Abdul Aziz dalam buku Berhaji kepada Allah (Kanzun Book, Cetakan I Juni 2012) menggambarkan bagimana dia dalam wukuf: diam sejati.

“Diam yang bukan lamunan kosong. Diam yang bukan menghayal. Tetapi diam yang total mengistirahatkan sementara aktivitas fisik. Semuanya berhenti.

Dengan berhentinya semua aktivitas tersebut maka secara otomatis yang akan aktif bergerak adalah kesadaran rohani yang total terarah kepada sang pemilik langit dan bumi, Allah SWT.

Ruhani kita berkomunikasi dengan Yang Maha Meliputi dan diri kita akan mendapatkan pencerahan dari-Nya.”

Wukuf di Arafah 9 Zulhijah, Kenapa Idul Adha 10 Zulhijah
H. Rifa’i bersama salah satu jemaah dari Payakumbuh saat menjadi petugas haji tahun 2024 lalu

Diam dalam wukuf ini sejalan dengan Arafah, nama tempat berdiamnya. Arafah berarti mengenal. Mengenal Allah SWT. Inilah yang dimaksud sebagai puncak ibadah haji: mengenal (kembali) dan berkomunikasi dengan Allah. Bukankah itu pencapaian tertinggi seorang hamba pada Tuhannya. (*)

Berita Terkait :

Facebook Comments

Google News