spot_img

Istilah Bus AKAP Sumbar, “Puta Kapalo” dan Perpal

SuhaNews – Libur panjang peringatan Isra Mikraj 1446 H dan tahun baru imlek membuat bisnis bua Antar Kota Antar Propinsi (AKAP) menggeliat. Sebagian besar bus kembali “Puta Kapalo”.

Puta Kapalo adalah istilah yang lazim dikalangan sopir bus saat penumpang ramai yang membuat bus saat sampai di kota tujuan kembali berangkat untuk trip berikutnya.

02903 bus b

“Biasanya puta kapalo itu paling sering terjadi kala angkutan lebaran dan liburan kenaikan kelas,” ujar Edi,salah satu pengemudi bus AKAP Sumbar – Jabodetabek pada SuhaNews dalam bincang singkat di Terminal Bareh Solok.

Namun puta kapalo ini juga terjadi ketika penumpang meningkat dan armada yang dioperasikan terbatas yang disebabkan adanya armada dalam masa perawatan atau perbaikan, sehingga armada yang beroperasi berjalan harus siap untuk putar balik begitu sampai di kota tujuan. akap akap akap

Edi menyebutkan, mesti melakoni trip puta kapalo, awak bus tetap mempersiapkan bus secara maksinal. Setelah selesai menurunkan penumpang di kota tujuan, akan dilakukan pemeriksaan dan perawatan ringan. Apabila tidak ada kendala, akan dilaporkan ke kantor bahwa armada siap kembali berangkat.

“Saat kondisi ini, bia pengemudi tidak fit dapat melapor ke kantor agar disediakan pengemudi pengganti, sehingga penumpang yang sudah memiliki tiket dapat berangkat sesuai jadwal,” imbuh Edi.

Istilah yang sejalan dengan puta kapalo adalah perpal. Yakni kondisi bus dan pengemudi memiliki waktu istirahat sesuai jadwal dan kondisi penumpang.

“Kalau perpal itu tergantung kondisi penjualan tiket dan jumlah unit yang tersedia. Bisa satu atau dua hari bahkan lebih. Biasanya bus akan stand by di pool atau terminal induk yang memiliki kantong parkir yang besar,” sebut Edi.

BACA JUGA  Bus ANS Tujuan Sumbar Kecelakaan di Tebo Jambi

Edi menyebut, jika perpal di pool biasanya bus akan menjalani perawatan sedang hingga berat. Sopir dapat memilih cuti atau berdinas dengan unit lain sebagai sopir pengganti. Namun jika perpal di terminal atau bukan kota domisili awak bus, maka awak bus tetap stand by sembari menjaga dan merawat bus.

Pada beberapa perusahaan, sengaja tidak mengeluarkan armada secara jor-joran untuk menjaga waktu perpal sopir tidak terlalu lama. Moentjak

Berita terkait : 

Facebook Comments