Tarekat Syattariyah di Ombilin Rayakan Idul Adha Hari Ini

Simawang, SuhaNews. Tarekat Syattariyah merayakan hari raya Idul Adha 1441 Hijriah pada Sabtu, (1/08/2020) dimasjid Nurul Yaqin muaro Ombilin nagari Simawang Kabupaten Tanah Datar dan sejumlah daerah lainnya di Sumatera Barat.
Tarekat Syattariyah di simawang merayakan Idul Adha satu hari lebih lama dari mayoritas warga Muslim di Tanah Air yang merayakannya pada Jumat, 31 Juli 2020, sesuai hasil sidang isbat pemerintah mengenai penetapan awal bulan Zulhijah.
“Iya hari ini kita Salat Idul Adha, setelah itu dilanjutkan menyembelih hewan kurban,” kata salah seorang jemaah Tarekat Syattariyah di Nagari Simawang yang tidak mau disebutkan namanya kepada Suhanews.

Dalam Tarekat Syattariyah cara menentukan jatuhnya 10 Zulhijah dilakukan berdasarkan bilangan takwim khamsiah, yang telah diajarkan secara turun-temurun dari ulama terdahulu”, jelasnya.

Penentuan 10 Zulhijah sudah bisa dilakukan berdasarkan penentuan 1 Ramadan dan 1 Syawal 1441 Hijriah. Sehingga untuk tahun ini Idul Adha jatuh pada 1 Agustus 2020 sebutnya.

“Dibanding tahun-tahun biasanya memang kami berbeda dengan mayoritas umat Muslim, namun itu tidak jadi masalah,” katanya.

Perbedaan ini tidak hanya kerap terjadi pada perayaan Idul Adha, namun juga saat penentuan awal Ramadhan lanjutnya lagi.

“Kami sekeluarga mengikuti ajaran Tarekat Syattariyah, walau memulai puasa Ramadan dan Idul Adha berbeda dengan masyarakat pada umumnya, namun tujuannya tetaplah sama,” katanya.

Jemaah Syattariyah juga tersebar di sejumlah daerah di Sumbar, seperti di Kabupaten Pesisir Selatan, Sijunjung, Batu Sangkar, Solok dan kota Padang.

Mengingat pandemi covid-19 masih mewabah di penjuru negeri, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumbar dan pemerintah setempat, mengizinkan masyarakat melaksanakan Salat Idul Adha di masjid dan musala dengan tetap menerapkan protokol kesehatan serta pembatasan jumlah jemaah.

BACA JUGA  Calon Wali Nagari Simawang, Andri Dt Maliputi Alam Tawarkan 6 Program Unggulan

“Jumlah jemaahnya harus dibatasi, serta mutlak menerapkan protokol kesehatan,” kata Ketua MUI Sumbar, Buya Gusrizal Gazahar.

Menurut Buya, diizinkannya Salat Idul Adha berjemaah pada saat pandemi corona Covid-19 itu diutamakan di daerah yang tidak banyak penyebaraan virus corona.

reporter : Dedi editor : Moentjak

BACA JUGA :

Facebook Comments

- Advertisement -
- Advertisement -