spot_img

#4 Motivasi Kerja: Antara Kebutuhan Manusia dan Pengembangan Diri

Motivasi Kerja: Antara Kebutuhan Manusia dan Pengembangan Diri

Oleh : Tasrif

Faktor yang mendorong adanya semangat kerja atau motivasi kerja juga dipengaruhi oleh faktor fisiologis yang menurut Maslow diklasifikasikan menjadi empat yaitu:

Pertama, kebutuhan rasa aman dan jaminan keselamatan

Kedua, afiliansi dan rasa cinta,

Ketiga, kebutuhan pengakuan, kedudukan dan penghargaan dan

Keempat, kebutuhan akan aktualisasi diri.

Pada realitas setiap orang dalam membangun kariernya akan memiliki motivasi yang sangat besar dalam kerjanya agar karier keprofesionalannya itu aman, sehingga berimplikasi pada kualitas kerja.

Secara umum setiap orang memiliki ketrampilan atau keahlian tertentu, memiliki motivasi yang tinggi untuk mendayagunakan ketrampilannya tersebut, dan mampu membangun dirinya baik secara jasmani maupun rohani serta mampu menerapkan dalam kehidupan masyarakat.

Kerja
Tasrif: Guru MTsN 1 Kota Pariaman

Dalam pengembangan sumber daya manusia dalam konteks pengembangan manajemen Islam yaitu:

Pertama, sikap mandiri berdasarkan keyakinan atau kemampuan diri yang mendalam dan istiqamah, yang tumbuh karena penghayatan dan penalaran intelektual tentang Allah SWT. Keyakinan akan menimbulkan rasa tanggung jawab, amanah dan keikhlasan dalam mengembangkan tugas yang dibebankan kepadanya.

Kedua, kebebasan berkomunikasi secara merata tanpa adanya diskriminasi status. Ketiga, pengendalian pada kebijakan musyawarah dalam menyelesaikan setiap masalah yang timbul antara anggota atau pemimpin organisasi. Keempat, Pembinaan pengaruh hendaknya didasarkan pada pengetahuan teknis, dan bukan pada kekuasaan dan kedudukan seseorang. Kelima, terciptanya suasana yang kondusif dengan semangat egaliter yang memberikan peluang untuk menumbuhkan kesadaran dan sikap yang berorientasi pada tugas.

Keenam, Kesediaan dan kemampuan untuk menyelesaikan setiap konflik yang timbul antara setiap pribadi dalam organisasi secara dewasa dan rasional. Ketujuh, kemampuan untuk menyalurkan setiap konflik menjadi sebuah persaingan yang sehat dan sportif berdasarkan asas solusi. (M, Munir, dkk, 2006: 197)

BACA JUGA  Belajar Sepanjang Hayat

Apabila dijalankan dengan baik akan membawa harapan yang terbaik pula dalam melakukan segala sesuatu yang menjadi masalah, Setiap masalah yang terjadi dilakukan dengan komunikasi yang baik tanpa adanya perbedaan dan kepentingan yang ada.

Saling menghargai berbagai perbedaan yang ada, dan dicarikan solusi yang terbaik sehingga dapat disepakati secara bersama dan dijalankan dengan baik. Jangan hanya memaksakan kepentingan sendiri yang belum tentu diterima dari yang lain. Kadang, inilah yang terjadi memaksakan akan kemauan sendiri tanpa sadar yang dilakukan tidak sesuai dengan tujuan yang diinginkan.

Kita dituntut untuk meningkatkan kompetensi agar lebih baik, banyak pengalaman sehingga memberikan warna tersendiri dalam hidup dan kehidupan.Tak ada yang bisa diselesaikan dengan melalui musyawarah yang baik dalam mengambil keputusan yang terbaik.

Ketika kita diakui tentu diberikan penghargaan baik materi maupun immaterial, dengan lebih bersunggguh-sungguh dalam melakukan tugas yang diemban. Jalani dengan perencaanaan dan program yang telah disusun dengan baik dan dilaksanakan sesuai dengan aturan yang ditetapkan. Jangan kita melakukan yang tidak sesuai dengan tugas pokok sehingga akibatnya melenceng dari sebenarnya. Bekerja itu sesuai dengan keahlian yang dimilikinya, kalau tidak maka tunggulah kehancuran dan kerusakan dimana-mana.

Opini Terkait :

Facebook Comments