SuhaNews. Sejak menerima laporan adanya Harimau yang menerkam Kerbau ternak milik warga, Balai Kosenvasi Sumber Daya Alam (BKSDA) memantau pergerakan hewan dilindungi tersebut, dengan menyiagakan petugas dilokasi pertama kali jejaknya ditemukan.
Namun hingga Minggu (28/6), tanda-tanda keberadaan Harimau Sumatra tak lagi ditemukan di Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatra Barat (Sumbar).
Sebagaimana berita SuhaNews sebelumnya, di kawasan tersebut sempat ditemukan jejak kaki satwa langka dengan nama latin panthera tigris sumatrae itu. Bahkan, harimau sumatera ini sempat menerkam dua ekor kerbau milik warga setempat.
Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Agam menduga, satwa ini telah kembali ke habitatnya karena melakukan pengusiran menggunakan meriam karbit selama tiga hari berturut-turut.
BERITA TERKAIT : Harimau Mengganas, Serang 2 Ekor Kerbau Milik Masyarakat
Menurut Pengendali Ekosistem Hutan BKSDA Agam Ade Putra, kembalinya harimau sumatra ke habitatnya menunjukkan penanganan konflik antara manusia dan satwa liar berjalan baik.
“Kami bersama masyarakat sudah tidak menemukan lagi tanda-tanda keberadaan satwa liar itu di sekitar pemukiman dan areal sawah warga setempat,” ujarnya kepada wartawan, Minggu (28/6).
Ade menambahkan, Harimau Sumatra di sekitar kawasan tempat ditemukannya jejak juga tidak terlihat lagi dalam kamera pengintai. Setidaknya, BKSDA memasang kamera pengintai sebanyak tiga unit.
“Dalam kamera pengintai tidak ada lagi gambaran visual pergerakan satwa itu. Penelusuran yang dilakukan pada hari terakhir, juga menunjukan satwa bergerak kembali ke dalam kawasan hutan lindung dan cagar alam yang berjarak dua kilometer dari lokasi kejadian,” tutupnya.
editor : Moentjak sumber : Langgam.id
BACA JUGA :
Facebook Comments