Solok, SuhaNews. Masuknya kembali Zul Elfian dalam bursa Bakon Wako Solok 2021-2026 sudah dipredikasi pemerhati politik lokal bakal menghadirkan efek kejutan bagi perjalanan pesta demokrasi di Kota Beras ini.
Apalagi sebelumnya, Buya, biasa Wali Kota Solok ini dipanggil, sudah memperkenalkan diri ke publik Sumatera Barat, berharap bisa bertarung menuju Sumbar 1, dengan menebar Baliho di luar Kota Solok. Namun angin memiri kembali membawa Zul Elfian ke Kota Solok. Kejutan bagi warga kota, kala Ia berharap bisa mememimpin untuk periode kedua.
Belum pasti partai yang akan mengusung dan pasangan yang akan mendampingi, kejutan kedua sudah meledak. Ismael Koto, yang digadang-gadang akan bersaing ketat dengan Yutris Can menuju Solok 1, justru terganjal menjelang garis finis. Jabatannya sebagai Ketua Gerindra Kota Solok justru dicopot. Dukungan Partai besutan Prabowo pun dialihkan ke Reinier, sang Wakil Wali Kota yang berharap bisa naik kelas, memiliki BA 1 P.
Secara kasat mata, pasangan Reinier- Andri Maran bisa sedikit bernafas lega. Karena unutk sementara PKPI, PDI Perjuangan, PPP dan Gerindra sudah dalam genggaman. Namun perjalanan belum finis, bola politik masih bergulir, bisa jadi ia menggelinding ke arah tak terduga. Â Karena itulah, menjelang mendaftar ke KPU pada awal September 2020, segala kemungkinan masih mungkin terjadi.
Begitu juga dengan pasangan Ismael Koto – Edi Candra. Dari polling lokal, pasangan ini mendapatkan banyak  dukungan. Namun sebuah kaki patah. Partai Gerindra yang menjadi penyokong utama, secara mengejutkan menarik dukungan terhadap pasangan birokrat senior ini.
Namun jalan belum tertutup, masih ada kapal ke menuju Rumah Bagonjong di Lubuk Sikarah ini. Walau harus kembali meneruka, Ismael Koto tetap berpeluang, apalagi pada Pilkada sebelumnya, dukungan terhadap mantan birokrat karir ini cukup tinggi. Tinggal menikam jejak yang ada, dengan sedikit tambahan, bisa jadi Ismael Koto – Edi Candra memimpin Kota Solok Serambi Madinah ini.
Yutris Can- Irman Yefri Adang pun masih ketar-ketir. Karena belum ada rekomendasi yang dalam genggaman. Partai Golkar, PAN dan Demokrat yang diharapkan mengantarkan pasangan politisi ini mendapatkan BA 1 P, belum juga mengeluarkan rekomendasi. Sekalipun di tingkat lokal, tiga partai besar di Kota Solok ini siap memberikan dukungan.
Apalagi menjelang pendaftaran ke KPU, Ketua DPD Golkar Kota Solok ini juga diikuti informasi kurang menggembirakan, Zul Elfian, sang petahana akan menjadikan anggota DPRD Kota Solok dari Fraksi Golkar sebagai wakilnya. Jika ini terealisasi, dukungan kader dan simpatisan Golkar akan terpecah. Ini tentu menjadi kejutan berikutnya.
Ketika dua kader terbaik Golkar sama-sama maju, tentu saja membuat DPP Golkar ikut limbung. Pucuk pimpinan akan mengkaji berbagai kemungkinan dan peluang yang ada. Bisa jadi memberikan dukungan kepada Zul Elfian, sang petahana yang dinilai lebih berpeluang.
Kota Solok yang hanya terdiri dari dua kecamatan ini benar-benar menunggu sejarah tertoreh. Jika Zul Elfian mampu mempertahankan BA 1 P untuk periode  kedua, maka Buya akan menorehkan sejarah baru, sebagai Wali Kota Solok pertama sejak era reformasi yang mampu menduduki jabatan dua periode.
Mari kita tunggu kejutan berikutnya. Mana tahu, ada pertukatran pasangan, pertukaran partai, dan pertukaran dukungan, sehingga ada goresan sejarah baru di Kota Solok ini. Wewe
BACA JUGA :
Facebook Comments