spot_img

Menikmati 20 Jam Nyamannya SAN JB5, Pariaman – Bengkulu

SuhaNews – Hampir sebulan berlalu, baru sekarang bisa merampungkan tulisan ini, trip report dari terminal Jati Pariaman menuju Bengkulu menggunakan bus AKAP PO. Siliwangi Antar Nusa (SAN) bersama keluarga.

Ini bukan perjalanan pertama kami mengguna bus ini untuk mengunjungi keluarga di Bengkulu, namun terinspirasi dari teman sesama Pranata Humas yang selalu menuliskan cerita perjalanannya tiap naik bus AKAP. Dicoba pula merangkai kisah dengan armada milik pengusaha Piaman yang sukses di Bengkulu ini.

Menikmati 20 Jam Nyamannya SAN JB5, Pariaman - Bengkulu 1
bus PO. SAN di rumah UMEGA Gunung Medan

Meski tak ada pilihan lain, karena ini satu-satunya perusahaan yang melayani rute Pariaman – Bengkulu, pelayanan yang diberikan juga tidak mengecewakan. Berbeda dengan yang pernah dibaca, jika pelayanan monopoli itu asal-asal dan seadanya, tapi PO. SAN tetap profesional dan memanjakan penumpang.

Kisah pun dimulai, berangkat dari rumah sejak pagi, Jumat (5/7), pukul 08.30 WIB kami dipersilahkan naik oleh petugas loket di Terminal Jati. Armada yang kami naiki berbeda dengan armada yang pernah ditumpangi dua tahun lalu, berwarna kopi susu metalic, roda belakangb tronton dan kaca depan bertingkat, sepintas busnya mirip bus tingkat.

Baca Juga :

Armada kali ini berwarna silver dengan satu kaca depan dan lampu terlihat sipit namun tetap roda belakangnya tronton. Penasaran, dicoba memotret dan menanyakan pada teman yang hobi dan penyuka bus. Jawabannya, jika ini adalah armada baru milik PO. SAN dengan mesin Scania K410B bodynya JetBus5 buatan Karoseri Adiputro. Sedangkan yang pernah kami tumpangi dulu mesinnya Mercedes Benz type O500R 2542 dengan body Legacy SR2 buatan Karoseri Laksana.

Tak lama, bus bergerak berangkat dari terminal Jati, melewati Cimparuah meninggalkan Kota Pariaman, melewati Pauah Kamba – Lubuak Alung – Kasang dan memasuki kota Padang. Bus ini singgah di loket NPM untuk memgambil penumpang.

Penasaran dengan monopoli rutenya, dicoba searching tentang PO. SAN di google dan ditemukan sejarah berdirinya perusahaan yang sekarang dikelola generasi kedua ini.

BACA JUGA  Kemenag 50 Kota Studi Tiru Layanan Haji ke Kota Pariaman

Riwayat Siliwangi Antar Nusa atau yang lebih dikenal dengan SAN (didirikan di Kota Bengkulu, 30 Januari 1978) adalah sebuah perusahaan jasa transportasi angkutan penumpang yang berasal dari Bengkulu.

Siliwangi Antar Nusa dengan Slogan “Transport with Care” didirikan 30 Januari 1978 oleh Pendiri H. Hasanuddin Adnan, berkantor pusat di Kota Bengkulu Area layanan Jawa, Sumatra Jenis layanan Angkutan Kota Antar Provinsi (AKAP) Rute terpendek Bengkulu-Bukittinggi dan Rute terpanjang Pasir Pengaraian-Blitar, dengan Kelas layanan Eksekutif, Bisnis AC, Ekonomi.

Baca Juga :

PT. SAN Putra Sejahtera tokoh kuncinya Kurnia Lesani Adnan (Direktur Utama) dalam Sejarah keberadaan perusahaan Siliwangi Antar Nusa (SAN) berawal dari usaha angkutan barang dengan dua unit light truck yang didirikan oleh H. Hasanuddin Adnan pada tahun 1978 di Bengkulu. Kemudian pada tahun 1982-1983, Hasanuddin mulai membuka layanan angkutan penumpang umum.

Saat itu, Pemerintah Daerah Tingkat I Bengkulu sedang menggalakkan program transmigrasi, terutama dalam meyongsong pembangunan waduk Gajah Mungkur (Wonogiri) sehingga transportasi darat menjadi pilihan utama pada saat itu.

Tahun 1992, SAN mulai mengembangkan jasa layanan transportasinya dengan pelayanan antar jemput penumpang dari pintu ke pintu (door to door) yang melayani trayek jurusan Bengkulu–Jakarta pp, Bengkulu–Padang pp, dan Bengkulu-Palembang pp menggunakan 4 unit Mazda T4000, 2 unit Colt Diesel 120PS, 2 unit Isuzu Bisson TLD, dan 1 unit Mercy 508D.

Tahun 1993, SAN mulai mengembangkan layanan bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) seiring dengan disetujuinya Surat Keputusan (SK) trayek untuk bus AKAP jurusan Bengkulu–Pulo Gadung yang dilayani dengan 4 unit bus Mitsubishi RM 117 kelas Eksekutif.

PO. SAN terus memperkuat pasar pelayanannya antara lain dengan penambahan trayek Bengkulu–Solo–Ponorogo dan Bengkulu–Bukit Tinggi di tahun 1995, kemudian jalur Bengkulu–Pekan Baru di tahun 2002.

Menikmati 20 Jam Nyamannya SAN JB5, Pariaman - Bengkulu 2

Animo masyarakat Pekanbaru terhadap bus SAN sangat tinggi, sehingga manajemen memutuskan untuk memindahkan sebagian besar basis armadanya ke Pekanbaru di tahun 2004, termasuk seluruh unit Volvo B7R yang melayani kelas eksekutif.

BACA JUGA  Wakil Gubernur Audy dan Penghobi Jetsky Jajal Pulau Angso Duo

Mendekati usianya yang ke-47 Tahun 2025, tepatnya 14 Januari 2025, Perusahaan Angkutan Darat ini terus berbenah untuk mewujudkan misinya sebagai “Transpor with Care”.

Di loket PO. NPM yang lerletak di jalan Juanda Lolong kota Padang, bus ini menaikan penumpang. Lumayan banyak juga penumpang yang naik dan terlihat juga beberapa unit bus NPM tengah bersiap berangkat. Ada yang menuju Medan dan ada yang menuju Jakarta – Bandung.

Pukul 10.30 WIB jelang tengah hari, bus berwarna silver dengan livery pohon kelapa meninggalkan loket Lolong menuju arah Sitinjau Lauik. Dengan santai mesin buatan Swedia ini menggerakan body JB5 meliuk menaklukan tanjakan Sitinjau Lauik hingga melewati patung Bingkuang dan Markisah yang menjadi penanda batas kota Padang dengan kabupaten Solok. Meski sempat terkena macet di kawasan viral ini, Sitinjau Lauik pun dilalui tanpa halangan berarti karena adanya truk yang rusak di tanjakan.

Terus melaju menikmati sejuknya udara Arosuka ibukota Kabupaten Solok. Laju JB5 ini melambat saat memasuki kota Solok, yang ternyata tidak masuk terminal Bareh Solok karena seat sudah penuh sejak dari kota Padang dan juga tidak ada penumpang yng akan di di kota Serambi Madinah ini.

Perjalanan terus berlanjut, beberapa kali beriringan dan saling mendahului dengan bus tujuan Jakarta dari berbagai merk, sebaliknya juga berpapasan dengaan bus dari Jakarta yang hendak menuju berbagai kota di Sumatera Barat.

Bus berhenti di rumah makan UMEGA yang konon singkatan dari Usaha Menambah Gaji yang dimiliki oleh keluarga mantan Bupati Dharmasraya dan menjadi persinggahan utama bus-bus AKAP di Sumatera Barat, dan menjadi tempat legendaris perantau Minang.

Menikmati 20 Jam Nyamannya SAN JB5, Pariaman - Bengkulu 3

Tak banyak bus yang berhenti, hanya ada NPM Sutan Class dan Tansport Kudo Gadang, karena biasanya bus tujuan Jakarta sekitarnya masuk di rumah makan ini kisaran pukul 14.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB.

Lebih kurang 45 menit di rumah makan UMEGA perjalanan kembali dilanjutkan, bus melaju meninggalkan Gunung Medan melewati Koto Baru dan Sungai Rumbai dan tapal batas Sumbar – Jambi yang ditandai denagn sebuah Rangkiang kecil disisi jalan Lintas Sumatera ini.

BACA JUGA  Siti, Siswa SMKN 2 Pariaman Bantu Keluarga dengan Sulaman Nareh

Memasuki waktu Magrib, bus terus melaju akhirnya penumpang hanya solat duduk didalam bis. Mungkin ini perlu jadi catatan penting pelayanan bagi owner dan pengurus PO. SAN. Magrib waktunya pendek, sebaiknya jangan di jamak.

Baca Juga :

Menembus senja, bus terus melaju melewati Lintas Sumatera Kabupaten Bungo melalui kota lintas Muaro Bungo menuju Sarolangun – Bangko – Singkut hingga jelang tengah malam melwati kota Lubuk Linggau.

Melintasi kawasan yang dikenal rawan dengan berbagai kejahatan diantaranya pelemparan kendaraan dengan batu ini, kru Bus mengingatkan penumpang untuk menutup Gorden, guna menghindari lemparan batu dari Bajing Loncat (kawanan perampok jalanan).

Belok kiri menuju Bengkulu. Melewati liukan jalur Lubuk Linggau melewati Kepahiang dan Curup hingga sampai menjelang Subuh di kota Bengkul, tak banyak yang bisa diceritakan. Selain pekatnya malam tak banyak yang bisa dilihat dari kaca berselimut embun, juga mabuk darat yang membuat penulis harus tidur meredam rasa mual.

Menjelang Shubuh esok harinya, Sabtu 6 Juli 2024 kami sampai di PO. Siliwangi Antar Nusa (SAN) Bengkulu yang beralamat di Jalan M.T. Haryono No.18 Bajak, Kecamatan. Tlk. Segara, Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu 38114.

Sampai di Kota Bengkulu Bumi Raflesia sekitar pukul 04.45 dan bersiap-siap menunaikan Sholat Shubuh berjamaah di Musholla PO. Siliwangi Antar Nusa.

Penulis : Supriadi, Pranata Humas Kantor Kemenag Kota Padang Panjang

Baca Juga :

Facebook Comments